Kamis, 11 Agustus 2011

Tante Erlindah 4

Wanita bersusu besar yang dalam pelukan dan tindihanku serasa hangat, aku semakin menikmati permainan seks ini, Tante Erlindah sampai kewalahan menghadapi tekananku. Inong Melinda alias Tante Erlindah tidak berkuntik mengikuti arahku, walau Tante Erlindah sampai sampai menolak namun gairah seksnya yang selalu kubangkitkan membuat Tante Erlindah selalu lupa daratan. Rambutnya yang pirang nan panjang sampai pinggangnya itu aku rapikan sampai pundaknya, wajahnya penuh keringat dan capek, meringgis kesakitan karena kontolku tertancap manja dalam memeknya yang basah itu, aku belum puas, aku ingin mereguk sekali lagi kenikmatan memeknya yang ketat itu, belum lagi aku menyukai buah dadanya yang besar, pengin kontolku terjepit di kedua belah susunya itu. Kucabut kontolku dengan paksa membuat Tante Erlindah membuka matanya dan merasakan gesekan nikmat, aku merasakan gesekan itu benar benar membuat kontolku terasa lebih ringan untuk menggenjot lagi, kuabaikan pinggangku yang pegal menggenjot Senior Manager Relation Citibank LandMark Sudirman Jakarta ini, kulihat sejenak dari jendela kaca itu, mendung tebal menggelayut area jalan Sudirman itu. Kemacetan di Semanggi itu, sementara di seberangnya Plaza Seminggu penuh dengan antrean kendaraan.

“Sayaaang .. sudaah yaaa .. capek .. memek Tante Tante Erlindah dah capek .. nggak kuat digenjot lagi .. please .. ampuni Tante yaaa .. tante janji nanti malam kamu boleh keloni Tante Tante Erlindah di rumah .. kita kawin di rumah tante sajaa .. duuuh …. Tolong deeeh “ iba Tante Erlindah dengan nafas ngos ngosan.

“Tante Tante Erlindah minta kawin di rumah ?”

“Iyaaa .. “ sahut Tante Erlindah dengan pikiran yang kacau.

“Oke deeh .. aku ndak genjot memek Tante .. tapi aku belum keluar tuh Taan .. gimana ?” tanyaku dengan blo’on membuat Tante Erlindah terperengah karena tidak menyangka aku berkata demikian

“Duuh .. maksud Tante .. kita berhenti .. Tante Tante Erlindah banyak kerjaan nih .. mosok cuma kawin terus .. lha kapan kerjanya ? “ sungut Tante Erlindah dengan gemas sambil mengelus elus bagian atas memeknya itu, sedang bagian lubang memeknya sudah memerah tak karuan.

“Janji nanti malam Tante Tante Erlindah kawin lagi di rumah ?” tanyaku

“Iyaa .. pegang janji Tante Tante Erlindah .. sumpah .. kamu boleh ke rumah tante ..ewe saja di rumah .. lebih aman .. kita berdua bisa sampai pagi saling kawin .. akan tante puasin kamu .. sepuas puasmu .. “

“Trim Tante .. aku janji ndak genjotin memek tante .. aku genjotin memek Tante Tante Erlindah nanti malam saja .. “

“Nah gitu donk .. kamu membuat Tante Tante Erlindah jadi enak .. “

“Tapi . . jepitan kontolku donk di susu Tante sampai muncraaat “

“Duuh .. kamu ini gimana sih ? Tante sudah capek tauk .. ndak kuat bercinta lagi .. ini sudah basah keringat .. “ sungut Tante Erlindah dengan wajah kesal.

“Mosok Tante sudah dua kali dapat kenikmatan .. aku cuma sekali .. samaain donk “ godaku lagi membuat Tante Erlindah menghela nafas sambil matanya terpejam, namun kemudian membuka matanya

“Oke deeh .. Tante jepit kontolmu di susu besar milik Tante .. eeeh .. Tante tiduran saja yaa “ ajak Tante Erlindah dengan beranjak pindah posisi ke kursi panjang nan empuk itu. Sambil duduk Tante Erlindah menarik tanganku, dan aku pun duduk di sampingnya sambil merangkulkan tanganku lewat bawah ketiaknya dan meremas susu besarnya itu.

“Emut dulu yaa .. biar gampang muncraaat “ ajakku yang disambut pegangan tangan Tante Erlindah di kontolku itu. Tante Erlindah kemudian membungkuk ke samping, mulutnya membuka lebar dan kontolku langsung ditelannya bulat bulat, kali ini emutan dan kuluman Tante Erlindah tidak sekaku sebelumnya.

“Duuuh .. Tante Tante Erlindah benaar benaar doyan kontol .. ooh Tan .. aaah . pelan dong ngemutnya … nikmati yang rileks .. “ ujarku sambil merapikan rambut panjang Tante Erlindah itu, tangan Tante Erlindah melingkar ke pahaku, mulutnya naik turun bermain dengan kontolku.

Kontolku terasa nikmat sekali tergesek gigi Tante Erlindah itu, kontolku keluar masuk mulutnya dengan perlahan lahan, kali ini Tante Erlindah menikmati permainan oralnya, Tante Erlindah benar benar piawai bermain dengan kontol, pengalamannya yang suka kawin sama selingkuhan. Namun kali ini harus bertekuk lutut padaku, menjadi budakku.

“Ooouww .. Taaaaaaan .. aaaaaaaah .. enaaak .. teruuus aaaaaaaah eeeeeeeeh nnggrrrrrrhhh .. aaaaaaaaaaaaauh .. sssssssssssssssssshhh sssssssshhh hhhh …. Duh … emutaan Tante Tante Erlindah emaaang enaaaaaaaaaak “ seruku dengan memegang punting susunya dan kutekan tekan dengan jariku.

Dalam mulutnya kontolku dipermainkan oleh lidah Tante Erlindah, dengan pelan pelan kunikmati setiap lidahnya menekan ke kepala penisku di dalam mulutnya. Ku elus elus susunya kemudian naik ke pinggangnya, aku kemudian ke pantatnya dan kutepuk pelan pelan kemudian kuremas pantat indah membulat itu.

“Ooh .. Lonteku sayaaang .. Tante Tante Erlindah lonteku … teruus sayaaang .. sepong donk “ ajakku. Tante Erlindah kemudian menyedot kontolku dengan kuat sampai keluar, kurasakan bunyi sepongan itu keluar dari mulutnya

“Croooooooooop “

“Ooooooooooooouuuuuuuw .. ngggggggggggggrhhhhhhhhhhhh “ erangku dengan tengadah merasakan enaknya disepong kontolku oleh Tante Erlindah ini.

Habis kontolku disepong, Tante Erlindah kemudian menjilati kontolku dengan rakus, jilatan demi jilatan itu menuju ke bawah kontolku, lidahnya sampai menjulur julur sampai serakus rakusnya. Bahkan Tante Erlindah sampai menggigit kontolku di bawah batangku dekat buah zakarku

“Aaaaaaaaaaaaauh .. aaaaaaaaah .. “ erangku lagi dengan nafas memburu. Kutatap handphone yang lampunya berkedip kedip menandakan masih merekam adegan Tante Erlindah mengemut kontoku itu.

Tante Erlindah kembali menjilati buah zakarku dengan rakus, kontolku penuh dengan ludahnya, kurasakan Tante Erlindah semakin ngos ngosan mengemut kontolku, kontolku masuk lagi dalam mulutnya, kepala Tante Erlindah naik turun dengan rakus kembali bermain dengan kontolku itu.

“Sudaaah deeh Tantee .. aku pengin coblos memek Tante Tante Erlindah lagi “

Tante Erlindah langsung menyepong kontolku sekali lagi

“Creeeeeeeeeeeeeep “

Tante Erlindah kemudian bangun dan mulutnya penuh dengan air liur, bahkan air liurnya sampai menetes ke bawah

“Hmmm .. eeeeeeeeh .. enaaak aja make memek .. janjimu khan di susu tante … payaah aaaaah .. ndak mau kalo coblos memek lagi .. huuuuuuuuuuh “ semprot Tante Erlindah dengan tiduran, kakinya mengangkat dan satu kaki kirinya berada di belakangku, aku kemudian memutar badanku,

“Buka paha Tante .. “ godaku, namun Tante Erlindah menutup memeknya dengan tangannya

“Di susu donk aaaaaaaaah, ini susu besar sayaaaaaaaaang “ ucap Tante Erlindah dengan jengkel sambil menatapku dengan wajah kusut dan setengah marah.

“Lha memek Tante Tante Erlindah basaah tuh .. minta dikawini lagi “ godaku membuat Tante Erlindah sampai marah lagi

Melinda Dee 2 “Sudaah .. cepeeeeet “ ujar Tante Erlindah dengan bangun dan menarik tanganku, aku pun kemudian naik dan mengangkat tubuhku sampai jongkok, aku kemudian mengatur posisiku dengan kontolku tepat di atas susu Tante Erlindah. Kuturunkan kontolku, Tante Erlindah kemudian memegang kontolku.

Setelah kontolku bertekan di belahan susunya itu, Tante Erlindah kemudian memegang kedua bukit kembarnya itu. Kurasakan kontolku dijepit susu besar milik Tante Erlindah itu

“Aayoo .. maju mundur sayaang .. uuh .. kontolmu nakaaal .. gedhe bangeet .. ndak ngira kamu berkontol besaaar .. “ ucap Tante Erlindah dengan tersenyum

Aku kemudian memaju mundurkan kontolku dalam susu Tante Erlindah itu, Tante Erlindah menekan nekan susunya

“Ooooooooh .. Tan .. susu Tante Tante Erlindah eenaak bangeet .. uuuh .. enaaak “

“Iya sayaaaaang .. kontolmu hangaaat .. ayo gesekin teruuus .. enaak yaa “ ucap Tante Erlindah dengan tersenyum.

Kurasakan gesekan kontolku terasa nikmat walau tidak seketat memeknya namun aku merasakan gesekan halus di susunya yang besar itu, kunikmati kontolku dijepit itu, kurasakan indahnya kontolku maju mundur dalam belahan susunya, ketika kontolku maju sampai mulutnya, lidah Tante Erlindah menjulur menjilat kontolku, Tante Erlindah sampai tersenyum padaku, entah senyum terpaksa atau memang menyukai kontolku itu.

“Teruus Burhaaan sayaaaang ‘’ ucap Tante Erlindah dengan mata terpejam kemudian, menikmati gesekan kontolku, aku sudah tidak tahan semenjak kontolku diemut dan disepong oleh Tante Erlindah itu.

Kugesekan kontolku dengan cepat cepat, jepitan Tante Erlindah semakin ketat, Tante Erlindah menekan buah dadanya kuat kuat, sehingga kontolku semakin sesak dan tergesek berat

“Aaaaaaauh huuuh .. enaak aaaaaaaaaaaah .. uuh .. bangga bisa ngewein Tante Tante Erlindah”sahutku dengan maju mundur cepat itu, aku tidak tahaan lagi, kupanda Tante Erlindah yang tersenyum padaku, kurasakan dadaku panas.

“Sudaah Tanteee .. aaaaaaaah .. kocokin sajaa .. kocokin “ erangku

Tante Erlindah melepaskan buah dadanya dan memegang kontolku, kemudian dikocoknya dengan cepat, aku merasakan kenikmatan luar biasa, kurasakan aliran darahku seolah berhenti, kurasakan kontolku kemudian terasa lebih panas dan akhirnya kontolku pun muncrat sperma sambil aku memegang sandaran kursi panjang itu kuat kuat

“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah “ erangku

“Crooooooot ..crooooooooot ..crooooooot ..crooooooot “

Spermanku muncrat sampai menerpa wajah Tante Erlindah itu, sebagian mengena bibirnya, Tante Erlindah menjilati sperma itu, sebagian sampai mengena rambut pirangnya itu, kupegang kontolku dan kukocok kocok kontolku, spermaku terburai sampai membasahi susu kanan kiri Tante Erlindah dengan lendir kental warna putih, aku pun lunglai dan lemas ke belakang terduduk dengan nafas hampir terputus, usai sudah persetubuhanku dengan Senior Manager Relationship Citibank LandMark Jakarta ini, aku lemas, Tante Erlindah kemudian bangun dan cepat cepat ke toliet dalam kantornya itu, aku pun kemudian bangun, kuambil blazer Tante Erlindah dan kulap kontolku dengan cepat, aku kemudian memakai celana dalamku, celanaku, kaosku dan akhirnya bajuku, kuambil handphoneku. Lepas aku rapi itu Tante Erlindah kemudian keluar toilet dalam kantornya dengan wajah masih kusut, rupanya Tante Erlindah hanya membasuh memeknya dan dadanya saja.

Tante Erlindah kemudian duduk di meja kerjanya dengan telanjang bulat, mengamati surat surat yang harus aku tanda tangani, Tante Erlindah terlihat masih kesal

“Tanda tangaan .. setelah itu keluar kantorku “ kata Tante Erlindah dengan tegas, aku pun membubuhkan tanda tangan

“Terima kasih Tante .. jadi nasabah sekalian bisa mengurus pegawainya sekalian “ ucapku dengan tersenyum. Tante Erlindah tidak menjawab, kemudian mengambil pakaiannya yang bertumpuk itu, Tante Erlindah memakai pakaian dalamnya bagian penutup dada, kemudian blazernya. Namun sudah menjauh dari tempatnya Tante Erlindah berpakaian lagi, namun Tante Erlindah sampai meloto padaku, karena di tanganku aku sedang memasukan celana dalam dan bra Tante Erlindah

susu Tante Erlindah“Kurang ajaaaaaar .. kembalikan “ damprat Tante Erlindah menuju ke tempatku

“Tante Tante Erlindah boleh ambil bra dan celdam .. tapi sekali lagi .. kukawini sekali lagi “ tawarku, Tante Erlindah kesal kemudian mundur, mengambil roknya dan cepat cepat di pakai, Tante Erlindah kemudian duduk di kursinya dengan wajah kesal, membanting buku ke lantai.

“Selamat siang Bu Tante Erlindah .. jangan lupa nanti malam “ ucapku dengan melambaikan tanganku yang memegang celana dalamnya, Tante Erlindah hanya menatapku dengan sinis. Kumasukan celana dalamnya itu ke tasku, aku membuka kunci pintu dan keluar. Aku menuju ke lift yang berada beberapa meter, aku pun memencet untuk turun.

Aku masuk ke dalam parkiran dan kemudian masuk mobilku, aku relaks di dalam mobilku, sejenak aku relaks dan tiduran karena capek menggenjot Tante Erlindah yang bahenol itu. Aku sampai tertidur lelap, aku terbangun dua jam kemudian.

Aku hendak menghidupkan mobilku namun dari pintu lift keluar wanita bahenol itu, aku kemudian sembunyi, Tante Erlindah berjalan melewati mobilku, terlihat bagian pantatnya tanpa celana dalam, tercetak jelas bokongnya itu, hanya bagian dadanya tertutup slayer.

“Mantap juga Tante Tante Erlindah itu .. nanti malam aku akan menggenjotnya lagi . .. aku yakin Tante Erlindah sebenarnya tidak mau .. namun kalo sudah diajak cumbuan bakalan panas badannya “

Kukirim sms sebelum mobil Tante Erlindah keluar parkiran

“Tante lebih oke tanpa celdam “

Tante Erlindah sejenak membuka handphonenya dengan setengah kesal setelah membaca smsku, Tante Erlindah melongok, namun suasana sepi, Tante Erlindah kemudian menutup mobilnya dan lenyap ke luar menuju ke Bunderan HI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar