Senin, 03 Oktober 2011

Mbak Ida

sementara tanganku terus memompa buah dadanya yang masih terlindungi jilbab dan baju panjangnya … bibirku tiada henti mengecup bibirnya … menyedotnya dengan mesra. Dan saat itu kini datang, vagina Ida Zulaikha telah basah oleh lendir birahi yang melanda. Kini kudorong kontolku masuk ke vaginanya … bles … kepala kontolku menyeruak ke dalam liang kewanita mudaan wanita muda alim berjilbab ini. Kutarik dan kudorong lagi kontolku secara berulang-ulang, dengan pelan-pelan, hingga akhirnya aku mempercepat gerakanku.
Ida Zulaikha., istri temanku yang alim berjilbab  itu kini tak mampu lagi berkata-kata. Hanya desahan dan geliatan tubuh saja yang dapat dilakukan..

Namanya Ida Zulaikha, wanita muda berwajah teramat cantik dan alim berjilbab. Baju panjang muslimah, senantiasa menutupi sekujur tubuhnya yg putih mulus. Ya … walau hanya wajah dan telapak tangannya saja yang terlihat, saya tahu kulit tubuhnya tentulah seputih dan semulus wajahnya. wanita muda idaman setiap pria, itulah sosok Ida Zulaikha. alim berjilbab lebar anggun, cantik, sopan, alim, sungguh menawan. Bibirnya yang bibir sexy, berdagu lancip dan….cantik deh pokoknya. Dia alumnus Universitas Islam Indonesia Yogyakarta Fakultas Hukum. Beruntunglah Budiman, wakilku di perusahaan milikku, yang berhasil memperistrinya. Seringkali aku menatapi wajahnya yang lembut dan anggun setiap kali aku ke rumahnya kalau ada urusan dengan Budiman. Wah …. betapa enaknya ini tubuh wanita muda alim berjilbab. Sudah cantik, anggun, lembut, sopan, rapi, alim … pokoknya segudang pujian dan sanjungan pantas kuberikan padanya. Namun karena sifatnya yang alim dan sangat menghragaiku sebagai atasan suaminya, membuatku tak berani menggodanya, ya … mengingat dia sangat alim, juga posisinya sebagai istri dari pegawaiku sendiri. Sering setiap aku bertandang ke rumahnya, Ida Zulaikha ikut duduk menemani suaminya ngobrol denganku. Nah … seringpula mata nakalku mencoba menatapi dan mencuri-curi pandang ke istri Budiman ini. Betapa cantik dan anggunnya wanita muda ini, wah wah wah …. bagaimana ya nikmatnya kalo aku bisa menelanjangi tubuhnya yang selalu tertutup jilbab dan baju panjang ini … bahkan lebih jauh menidurinya?. Bulan Juli 2004 Pameran berskala internasional diselenggarakan di Jakarta, sudah menjadi kebiasaan perusahaanku ikut berpartisipasi.
Perencanaan harus matang, agar tak membuat malu. Dari persiapan mengurus stand, ijin, dan berbagai sarana harus dipersiapkan sebaik-baiknya. Ya … akhirnya Budiman selaku wakilku, kutugaskan untuk mengurus semuanya itu. Senin pagi berangkatlah Budiman bersama 5 orang pegawai kami ke Jakarta.
Tepat jam 08.00 WIB, kereta api senja utama meluncur meninggalkan stasiun Tugu Yogyakarta … dan nampak Ida Zulaikha mengantarkan kepergian suaminya. Rona muka kemerahan, ah … barangkali ia merasa sedih dan berat ditinggal suaminya. “Mbak Ida … udah, nggak usah sedih … sebentar juga pulang” ucapku menghibur. “Ah…,iya Pak.” ia tersenyum. Nggak papa kok Pak, mari Pak kita pulang”.
Mobil sedan susuki Baleno warna biru metalik yang kukemudikan, perlahan bergerak meninggalkan stasium tugu menuju komplek perumahan elit di Yogya utara, ya … aku hendak mengantarkan mbak Ida yang cantik ini pulang ke rumahnya. Deg-degan juga hatiku, baru sekarang aku duduk bersandingan berduaan di dalam mobil bersama wanita muda yang selama ini aku kagumi. Jilbab putih bersih terjuntai hingga hampir ke perut, dipadu baju muslimah panjang warna ungu kembang-kembang, sangat indah dan serasi dengan kecantikannya. “Mbak Ida mau langsung pulang?” tanyaku. “Ya Pak…”, jawabnya. Rasanya deg2an semakin kuat. Aku bingung bagaimana mengakrabkan diriku dengan mbak Ida ku ini. “Wah … mbak Ida asli Indonesia nggak sih?” tanyaku sambil mencari-cari akal bagaimana mencairkan suasana. ”Iya, Memangnya kenapa Pak” “Nggak, kok kayak orang Indo Arab?” “Kok…?” “Iya … hidung mancung, alis item, kulit kuning, dan…cantik lagi.” jawabku mencoba menggoda.. “Hehehehhe..”, ia tertawa renyah sekali. Hatiku bersorak gembira, rupanya suasana makin akrab dan ia sudah tidak kaku lagi. “Masak sih Pak?” Iya, beruntung ya dik Budiman dapet istri kayak mbak Ida. Cantik, alim berjilbab, alim, sopan, wah wah … kalo aku punya istri kayak mbak, nggak bakal aku tinggalin deh satu detikpun.” “Hahahahhaha” ia kembali tertawa. Sesekali ia sampirkan jilbab putihnya ke pundak. Wow….cantik sekali segala gerak dan gayanya. “Iya lho mbak…bagi saya, cewek cantik alim berjilbab sangat menarik dan … sangat sempurna., apalagi cantik seperti mbak.” Emang pacar bapak siapa sih, alim berjilbab juga ya?” “Hehe…belum punya” ”cariin dong mbak Ida yang kayak mbak Ida.” Kulirik Ida, ia tersenyum sungguh cantik sekali. “Kenapa sih Bapak suka wanita muda alim berjilbab?” “Sebab wanita muda alim berjilbab, sangat menjaga jarak dengan lawan jenis, sangat menjaga, kealiman dan kesuciannya. Dan karenanya, kalau bercinta … tentu sangat hot, hehehhe….!” “Ah bapak bisa aja”. “Iya lho mbak, walau saya orangnya metal gini, saya sangat menyukai wanita muda alim berjilbab.” Penampilanku saat ini memang metal, kaos ketat, celana jeans, dan memakai ikat kepala warna biru.
Akhirnya sampailah di rumah nomor 158, sebuah rumah mewah warna krem bersih dan genting warna merah. “Masuk dulu Pak” tawar Ida. “Ya…makasih.” Jantungku semakin deg-degan. Dalam hati aku sudah tak tahan lagi menelanjangi dan menggauli wanita muda cantik alim berjilbab ini. Sambil melangkah masuk ke dalam rumah, kubetulkan ikat kepala yang melilit di kepalaku sambil mata nakalku tak lepas menatap pantat Ida yang kelihatan montok. Celana dalamnya kadang tercetak jelas di balik bongkahan pantatnya. Ouww….ingin sekali aku mencolek dan meremas pantat bahenol tersebut wanita muda alim berjilbab ini. Sampai di dalam rumah, ia persilahkan aku duduk, ”Pak….duduk dulu ya, mau bikin minum”. Tanganku cepat menarik tangannya. “Nggak usah Mbak” jawabku sambil menggenggam tangannya. Ia memandangku dengan tenang. Wow…..betapa lembut tatapan mata itu. Ia nampak tak menolak saat tangannya berada dalam genggamanku. “Mbak Ida … kamu cantik sekali.” kataku merayunya. Aku sungguh tak tahan dengan kecantikan mbak. Akhirnya kebaranikan diri, kupeluk tubuhnya yang masih mengenakan jilbab putih dan baju panjangnya itu. “Mbak Ida … kamu cantik sekali …” kuciumi wajahnya, pipinya….dan kupeluk kuat2 tubuhnya yang sangat menggiurkan itu. jilbab putih segara kuangkat di bagian dadanya. Wajahku menciumi buah dadanya yang masih tertutup baju jubah panjang. Ida menggeliat-geliat kegelian. “Pak….jangan…”, ia merintih. Aku tak peduli lagi. Semuanya sudah terlanjur basah. Kugenggam kain jilbab di belakangnya punggungnya … sambil tanganku yang satunya turun ke bawah … meraih pantatnya … meremasnya … dan mengusap-usapnya…dan meremas-remasnya. Mulutku terus menciumi buah dadanya, pipinya, bibirnya, lehernya, sambil tanganku terus bergerilya membelai, mengusap, meraba. dan merenmas-remas pantatnya. wanita muda alim berjilbab  ini menggelinjang, tubuhnya menggeliat-geliat, rupanya ia telah mulai bernafsu. Tanganku kini mengelus-elus selangkangannya yang tertutup jubah panjang itu. Ida Zulaikha … wanita muda alim berjilbab  ini akhirnya pasrah dan tak menolak perlakuanku. Kulepaskan semua pakaianku. Aku sudah tak tahan lagi ingin mengentot wanita muda alim berjilbab  ini. Aku ingin mengentotnya…sambil kubiarkan ia tetap memakai jilbab dan baju muslimahnya. Wow….Ida…..aku ingin merasakan vagina wanita muda alim berjilbab  … “Ida … aku suka kecantikanmu.” “Aku telah lama mendambakan yang seperti ini.” Kuangkat tubuhnya ke atas meja, hingga posisinya kini Ida Zulaikha duduk di atas meja. Dengan begitu kemaluannya tepat sejajar dengan kontolku yang telah mengacung tegak ini.
Dengan bersandar dan duduk di atas meja,aku semakin mudah memandangi kecantikan wajahnya. Mata wanita muda cantik alim berjilbab ini meredup, menahan gejolak birahi. Namun sesekali bibirnya tersenyum, menandakan iapun menikmati permainan sex dari lelaki brutal sepertiku. jilbab putih semakin membuatku bernafsu, sungguh suatu pemandangan yang erotis sekali. Seorang wanita muda cantik, alim berjilbab, kini duduk mengangkang di atas meja, berhadapan dengan tubuhku yang telah bugil dan polos..
Akhirnya … kusibakkan ke atas jubah panjang muslimahnya … kutarik ke bawah celana dalamnya yang berwarna hitam, kupeluk erat tubuhnya, … dan segera kuarahkan kontolku ke dalam kemaluannya. Dengan gerakan yang lembut daan pelan, kuarahkan kontol ku yang telah tegang ini ke dalam vagina Ida Zulaikha. Sementara tanganku terus memompa buah dadanya yang masih terlindungi jilbab dan baju panjangnya … bibirku tiada henti mengecup bibirnya … menyedotnya dengan mesra. Dan saat itu kini datang, vagina Ida Zulaikha telah basah oleh lendir birahi yang melanda. Kini kudorong kontolku masuk ke vaginanya … bles … kepala kontolku menyeruak ke dalam liang kewanita mudaan wanita muda alim berjilbab ini. Kutarik dan kudorong lagi kontolku secara berulang-ulang, dengan pelan-pelan, hingga akhirnya aku mempercepat gerakanku.
Ida Zulaikha., istri temanku yang alim berjilbab  itu kini tak mampu lagi berkata-kata. Hanya desahan dan geliatan tubuh saja yang dapat dilakukan, karena gejokak nafsu birahi telah membakar jiwanya. Bagiku, gerakan tubuhnya yang menggeliat-geliat dan expresi wajahnya yang cantik dalam balutan jilbab putih … membuatku semakin merasakan sensasi yang luar biasa nikmatnya. Terus terang aku telah biasa bermain perempuan.Tak terhitung lagi perempuan yang pernah kutiduri. Dari gadis2 toko, teman2 kuliah, sampai gadis2 nakal di komplek2 pelacuran. Namun mengentotin seorang wanita muda yang cantik dan alim berjilbab, baru sekarang ini aku lakukan. Betul2 nikmat … erotis … sensasional. Apalagi wanita muda alim berjilbab secantik Ida Zulaikha, benar2 membuatku ingin memuncratkan sperma sebanyak mungkin kedalam vaginanya.
Sekitar 15 menit aku menyetubuhi Ida Zulaikha dalam posisi di atas meja seperti ini. Keringat birahi telah membasahi tubuhku dan juga tubuh Ida Zulaikha. Jilbab putih yang dikenakannya nampak kusut dan awut-awutan, namun aku tetap konsisten membiarkan jilbab putihnya itu tetap membalut wajah dan kepala Ida Zulaikha. Sementara baju panjang warna ungu yang dikenakan Ida Zulaikha juga nampak kian amburadul. Gerakan maju mundur kontolku yang panjang menimbulkan bunyi yang sensasional.
Ida Zulaikha nampak sangat bernafsu menikmatu gerakan-gerakan ini. Ya….nikmat sekali rasanya … Bunyi yang ditimbulkan oleh gerakan kontolku yang mengobrak-abrik seisi liang kewanita mudaannya yang dipadu dengan denyut-denyut nikmat otot di vaginanya menimbulkan gejolak dan nafsu yang membakar jiwa. Dan aku memang sengaja ingin menunjukkan segala daya dan kekuatan sexku. Aku ingin Ida Zulaikha mengakui kejantananku, kebrutalanku … ya … aku tak mau kalah dibanding suaminya dalam memuaskan wanita muda. Aku ingin membuat kesan yang sangat mendalam pada diri wanita muda alim berjilbab ini. Setidaknya aku ingin membuatnya ketagihan bercinta denganku.
Bukankah akan menyenangkan jika ternyata wanita muda alim berjilbab ini ketagihan dan merengek-rengek minta bermain seks denganku? Di tengah-tengah kami berdua menikmati percintaan yang heboh ini, tiba-tiba terdengar bel rumah berbunyi. Thing..thong..!!! “Assalamu’alaikum……”. Suara seorang wanita muda mengucapkan salam mengagetkan sekaligus menghentikan gerakan erotis kami berdua. Ida Zulaikha nampak agak gugup, karena ada seorang tamu datang. Ya…wajar, ia nampak kuatir kalau skandal ini terungkap dan diketahui tetangga. “SSSSttt…..tenang nggak usah gugup, siapa sih itu?”, tanyaku mencoba menenangkan. “Itu Bu Siti Maesaroh tetangga sebelah”, jawab Ida Zulaikha. “Sekarang betulkan dulu jilbab dan pakaianmu, kamu boleh keluar dan temui tamu kamu itu, bersikaplah seolah tak ada apa2. Tenangkan hatimu sayang….”, pintaku.
Ida Zulaikha membetulkan jilbab dan baju muslimahnya lalu melangkah keluar membuka pintu. Aku mengintip dari dalam, wow rupanya wanita muda yang bernama Siti Maesaroh ini seorang wanita muda cantik yang juga mengenakan jilbab. Baju panjang merah hati dipadu jilbab warna merah pula. “Eh … Bu Maesaroh, silahkan masuk Bu’. ”’Makasih Bu Ida Zulaikha, saya Cuma mau ngasih undangan Pengajian nanti malam kok. Dan…kebetulan nanti malam Bu Ida Zulaikha yang mendapat jatah mengisi ceramah pengajian. Aku lihat wanita muda cantik yang juga alim berjilbab  itu menyodorkan secarik kertas kepada Ida Zulaikha, yang rupanya undangan untuk menghadiri pengajian yang biasa diselenggarakan rutin di komplek perumahan tempat Ida Zulaikha tinggal. Namun itu tak terlalu menarik bagiku, tubuhku yang masih telanjang bulat dengan kontol mengacung tegak lebih tertarik memelototi Maesaroh yang tak kalah cantik dengan Ida Zulaikha. Wow … tangan kananku mengocok kontol sambil memandangi wanita muda cantik alim berjilbab  yang bernama Siti Maesaroh itu.
Aku menghayalkan bagaimana indahnya sendainya Maesaroh turut serta dalam percintaanku dengan Ida Zulaikha ini. Ya … dua wanita muda cantik alim berjilbab  kuembat sekaligus … tentu nikmat sekali. Namun akhirnya Bu Maesaroh itupun pulang, kini Ida Zulaikha kembali menutup pintu dan melangkah masuk ke dalam. Langsung aku memeluk tubuhnya. Kembali menciuminya, menggelutinya dan membawa tubuhnya ke dalam kamar. Namun tiba2 Ida Zulaikha memandangku. “Pak…..aku ingin di atas, bapak tiduran saja di karpet lantai.” bisik Ida Zulaikha. Belum juga sadar menangkap maksudnya ,ia telah mendorongku hingga terdoromg ke belakang hingga tertidur di lantai.
Wah … wah … wah … rupanya Ida Zulaikha benar2 buas Juga. Aku terlentang di lantai, segera Ida Zulaikha mengangkangiku dan kini ia berdiri mengangkang persis di atas tubuhku yang terlentang di lantai. Ida Zulaikha meraih kain bawah baju panjangnya, disingkapkan dan ditariknya ke atas sampai ke perutnya dan ia kini berjongkok mengarahkan kontol tegakku agar tepat menuju lobang vaginanya. Wow … benar2 nikmatnya seorang wanita muda cantik yang masih mengenakan jilbab dan baju panjang kini rela mempertontonkan keindahan pahanya, tubuhnya, vaginanya, jembutnya, bahkan ikhlas membiarkan kontol lelaki lain selain suaminya menerobos dan mendobrak dan mengobrak-abrik liang kemaluannya. Aku menunggu saat2 indah vaginanya menyentuh kontolku, aku menunggu dengan jantung berdebar-debar sambil mata nakalku terus memandangi wajah cantik Ida Zulaikha, wanita muda alim berjilbab ini. Akhirnya … kontolku yang tegang menelusupi lobang vagina wanita muda alim berjilbab ini. Nampak Ida Zulaikha menggigit bibir bawahnya dengan desahan dan rintihan. Ida Zulaikha tak mampu menyembunyikan perasaan nikmat tiada tara ini. Dengan gerakan2 yang semakin cepatdan cepat, Ida Zulaikha naik turun … naik turun … dengan sangat erotis sekali. Kepalanya oleng ke sana ke mari mengikuti geliatan tubuh dan mengimbangi gerakan maju mundur kontolku ke dalam vaginanya. jilbab putih itu kini sungguh sangat menawan bergetar-getar, berkibar-kibar, sungguh suatu pemandangan indah dan sensasional.
wanita muda cantik alim berjilbab kini bergerak naik turun dengan bersemangat, mengeluar masukkan kontolku ke dalam vaginanya … wow …aku tak ingin semua ini cepat selesai. Ya … aku ingin menikmati pemandangan indah ini selama mungkin … di mana Ida Zulaikha adalah seorang wanita muda cantik alim berjilbab kini naik turun di atas tubuhku yang bugil, dan wanita muda alim berjilbab yang sangat cantik itu tengah memompa seluruh isi kemaluannya dengan kontolku yang besar ini.
Naik…..turun…dengan berulang-ulang. Begitulah gerakan kontinyu terus dilakukan wanita muda alim berjilbab ini. Hingga sampailah pada saatnya, kontolku terasa sangat tegang, sangat kuat, ya … tekanan dan denyutan di kontolku kurasakan sangat kuat … dan akhirnya cairan sperma itu muncrat dengan deras dan kuat … memancar dan membanjiri seluruh isi lobang vagina Ida Zulaikha.
Seiring dengan menyemburnya spermaku ke dalam vaginanya … Ida Zulaikha menjerit sangat kuat …. begitupun diriku …. “Aaaaahhhhhh …… ooouwww ……… Ahhhhhhhhhh.!!!!!!…Ida Zulaikha….Oouuhh….”’Pak…..Enaaaaaakkkk…!!!!! Oouuuhh…!!!”, teriakan histeris mengiringi semburan sperma dan cairan kenikmatan kami berdua.

Ibu Yulia

“Mmmfff…enak kan Mbak ….nnghhh…” kata Ronny di belakangnya sambil menggerakkan jari tangannya keluar masuk lubang memek wanita berjilbab lebar ini dengan napas terengah-engah. Tangan kiri lelaki itu membekap pangkal paha Yulia, lalu jari tengahnya mulai menekan klitoris ibu muda berjilbab itu lantas dipilinnya dengan lembut, membuat wanita berjilbab lebar yang alim ini menggigit bibirnya.
Yulia tak kuasa menahan sensasi yang menekan dari dasar kesadarannya.Wanita berjilbab lebar ini mulai mendesah, apalagi tangan kanan lelaki itu kini kembali menyusup ke balik baju panjangnya, lalu ke balik cup BH-nya dan memilin-milin puting susunya yang peka..

Yulia adalah seorang ibu rumah tangga bermuka cantik yang berkulit putih bersih baru berusia 25 tahun. Wanita cantik ini terlihat alim dengan jilbab lebar serta jubah panjang dan kaus kaki sebagai ciri Muslimah yang taat, apabila dia keluar rumah atau bertemu laki-laki yang bukan mahromnya. Dalam kehidupan seharinya wanita berjilbab ini bekerja sebagai karyawan counter HP yang cukup ternama di Karanganyar. Karena kesibukannya mengurus rumah tangganya, maka Yulia memohon agar ditempatkan di tawangmangu yang notabene dekat dengan rumahnya. Dalam counter TZN ditawangmangu tersebut hanya dikelola oleh Yulia dan 2 orang laki-laki rekan kerjanya.
Pagi hari sekitar pukul 8.00 pagi, suasana counter TZN ditawangmangu sangat sepi, tidak seperti hari biasanya banyak yang beli pulsa atau transaksi jual beli HP. Dengan jilbab putih yang lebar warna putih, serta pakaian panjang sampai diatas lutut berwarna biru dipadu dengan celana panjang warna hitam serta kaus kaki berwarna krem membuat Yulia tampak sangat cantik dan alim. Kebetulan hari itu Yulia tidak memakai jubah yang biasa dikenakannya. Yulia duduk dibelakang etalase bersama teman laki-lakinya yang bernama Ronny karena kebetulan hari itu jatahnya temannya yang bernama nanang libur. Ronny sudah beristri yang juga berjilbab yangditempatkan di TZN pusat di karanganyar.
Pagi itu suasana counter TZN tawangmangu memang sangat sepi. Belum ada satupun pelanggan yang beli pulsa atau sekedar melihat-lihat HP baru.
Sebentar kemudian Nampak mendung tebal bergayut diatas kota kecamatan yang terletak dilereng lawu tersebut. Jarum jam menunjukkan jam 8.30 pagi, tiba-tiba saja terlihat kilat disertai Guntur kemudian disusul hujan yang lebat. Air hujan bagai tercurah dari langit diatas bumi tawangmangu. Suasana tersebut menambah sepi suasana counter tersebut, karena jam segitu adalah jam kerja dan jam sekolah. Sementara orang yang tidak beraktifitasmenjadi malas keluar karena hujan deras.
Tak sengaja Yulia menoleh kesamping, Ups..hati Yulia tergetar ketika menyadari Ronny ternyata juga sedang memperhatikanya.Laki-laki tersebut terlihat gugup ketika mata Yulia memergokinya. Segera aja dia membuang muka, di mata Yulia Ronny terlihat cukup baik dan santun, usianya mungkin sekitar 29 tahunan. Yulia hanya tersenyum melihat kegugupannya.
“Malah hujan mas?’ Yulia mengawali pembicaraan.
Ronny menoleh dan tersenyum,lantas mengangguk. Entah mengapa kemudian Yulia menjadi sangat akrab dengan teman kerjanya tersebut,padahal Yulia bukan seorang wanita yang mudah akrab dengan laki-laki lain.
Dalam perbincangan itu,entah mengapa diam-diam Yulia membandingkan Ronny dengan suaminya. Yulia melihat badannya lebih tinggi dibanding dengan suaminya, Ronny lebih atletis dan tegap. Dengan dada berdesir,Yulia akhirnya menyadari kalau muka Ronny mirip sekali dengan suaminya. Wanita berusia 25 tahun ini bagaikan lupa keadaan dirinya ketika berbincang kian akrab dengan Ronny. Ketika berulangkali laki – laki ini memuji kecantikan mukanya, Yulia menjadi salah tingkah. Ibu rumah tangga yang aktif ikut pengajian salah satu ormas besar disolo ini merasa tersanjung dengan pujian laki-laki tersebut.
“Ah mas Ronny..”desis Yulia dengan muka terasa panas mendengar pujian itu walaupun dalam hati Yulia merasa senang.
“Bener kok mbak..mbak begitu cantik, manis apalagi pakai jilbab seperti ini,jadi kian anggun beruntung deh yang jadi suami Mbak..”kata Ronny seraya lekat memandang muka wanita berjilbab lebar ini.
“Aihh..mas Ronny..udah..udah”seru Yulia gemas,dan tanpa sadar jemari wanita berjilbab ini mencubit lengannya yang membuat Ronny meringis.
Namun sesaat Yulia kemudian tersadar,kalau dia adalah seorang wanita bersuami, apalagi dia adalah seorang wanita muslimah yang mengenakan jilbab. Muka Yulia terasa memanas ketika wanita berjilbab ini melihat Ronny tersenyum-senyum setelah dicubit.
“Jari mbak Yulia…halus..lentik..”desisnya sambil tersenyum, namun ibu muda satu anak ini tak lagi menanggapinya. Yulia mulai merasa dia mendapat pengaruh aneh dari laki – laki di sampingya itu, sehingga dia begitu mudahnya akrab dengannya, atau mungkin kemiripan muka Ronny dengan suaminya yang membuat Yulia bagaikan hanyut.
Pukul 9.30 pagi menjelang siang, suasana counter HP TZN dan sekitarnya semakin sepi. Hujan begitu deras di luar counter menimbulkan suara deru yang cukup keras. Wanita berjilbab ini melihat jalan raya tawangmangu yang menjadi sepi kecuali mobil yang berseliweran. Yulia melirik ke sebelah, Yulia kembali terhanyut muka rekan kerjanya yang mirip sekali dengan suaminya. Baru sejenak pikiran Yulia menerawang, mendadak wanita berjilbab ini dikejutkan oleh elusan yang merayap di pahanya. Yulia bagai tersengat arus listrik karena terkejutnya, namun sedetik kemudian Wanita berjilbab lebar ini membeku bagaikan menjadi patung es, ketika menyadari tangan yang merayap dipahanya adalah tangan laki – laki di sampingnya. Badan wanita muda ini menjadi kejang ketika tangan kanan Ronny mengelus perlahan pahanya yang masih tertutup baju dan celana panjang warna hitam yang dikenakannya. Entah kenapa, Yulia hanya mampu menggigit bibir ketika tangan Ronny mulai nakal melepas kancing baju yang dikenakannya pada bagian dada, ,sehingga beberapa kancing baju yang dikenakan ibu muda berjilbab inipun terlepas bagian dadanya.
Badan Yulia kian menggigil,ketika tangan Ronny mulai menyusup di balik baju yang kenakannya. Perlahan wanita berjilbab ini merasakan tangan laki – laki itu mengelus dan meremas buah dadanya beberapa kali. Lantas wanita berjilbab lebar ini merasakan tangan laki – laki ini baju bagian bawahnya kemudian bergerak mengelus bagian bawah perutnya. Sesaat kemudian kedua tangan Ronny membuka pengait celana panjang yang dikenakan oleh Yulia dan membuka restling celananya sekaligus kemudian mulai mengelus elus bagian selangkangannya yang masih terbungkus celana dalam warna putih.
Ingin rasanya Yulia menepis tangan laki-laki kurang ajar yang tengah menggerayangi daerah terlarang miliknya itu,namun entah mengapa semuanya terasa beku, badannya hanya mampu menggigil menahan birahi ketika tangan Ronny mengelus-elus selangkangannya yang masih terbungkus celana dalam hingga ke duburnya..beberapa kali Yulia merasakan kemaluannya yang masih terbungkus celana dalam itu dielus- elus tangan Ronny dan diremas-remasnya lembut.Tanpa sadar Yulia justru membuka kedua pahanya kian lebar sehingga tangan Ronny kian leluasa menggerayangi kemaluannya beberapa saat.
Yulia mulai mendesah perlahan, ketika tangan Ronny terasa menyusup ke balik celana dalam yang dikenakannya lantas menarik-narik rambut kemaluannya yang tumbuh lebat tak tercukur. Jemari tangan Ronny menyusuri gundukan bukit kemaluan wanita berjilbab ini kian ke bawah hingga sampai celah lubang memeknya. Wanita berjilbab lebar ini nyaris histeris menahan nikmat ketika bibir lubang memeknya itu diusap pelan oleh jemari tangan Ronny. Rasa birahi ternyata telah membutakan kenyataan bahwa tangan laki-laki yang tengah menyentuh kemaluannya bukanlah suaminya.
Yulia mulai menggelinjang saat jemari tangan Ronny mengelus-elus perlahan bibir kemaluannya beberapa
saat lantas wanita berjilbab ini merasakan bibir kemaluannya itu dibuka dan jemari tangan Ronny pun segera melesak ke dalam lubang memek yang telah mengeluarkan satu orang anak tersebut. Badan Yulia gemetaran dan mulutnya mendesah saat kemudian kelentit dalam kemaluannya disentuh oleh jemari tangan Ronny lantas dipilinnya lembut membuat wanita berjilbab lebar ini nyaris terlonjak dari tempat duduknya.
“Ohh..aahhhh…mmhhh…enghhh..sshhh”‘desah Yulia lirih dengan badan menggelinjang, menahan nikmat di daerah selangkangannya.
Yulia tak lagi menghiraukan keadaan counter yang pintunya terbuka lebar apabila tiba-tiba ada pelanggan yang masuk. Yang dirasakan wanita berjilbab lebar ini adalah kenikmatan yang menjalar ke
sekujur badannya, oleh jemari tangan Ronny di lubang memeknya.
“Ahh..sshh…mas Ronnya..jangaaan”rintih Yulia lirih namun terasa nikmat luar biasa.
Badannya menggelinjang di kursi counter yang kecil tersebut. Untunglah hujan begitu deras, sehingga desahan dan rintihan wanita berjilbab ini tertelan gemuruh oleh hujan di luar.
Sembari menggeliat menahan kenikmatan yang dirasakannnya, mata Yulia
melirik ke muka Ronny. Namun betapa terkejutnya Yulia ketika melihat ternyata laki – laki ini sedang tersenyum-senyum memandangnya penuh birahi dengan nafas yang memburu.
“Mas Ronny!!”pekik Yulia lirih karena kaget.
”jangaan..ohhh..mas Ronny..jangaan” Namun Ronny tak menghiraukan pekikan wanita berjilbab lebar ini. Wanita ini merasakan jari-jari tangan Ronny kian dalam memasuki lubang memeknya. Yulia menjadi semakin kian gila,ketika dirasakannya jari-jari tangan Ronny menyentuh dinding lubang memeknya itu. Rasa nikmat yang luar biasa terasa di sekujur badan Wanita berjilbab lebar ini yang membuatnya kian tersengal. Yulia merasakan bagian terlarangnya kian berdenyut- denyut seiring gerakan pinggulnya yang menggeliat penuh nikmat.
“ohh ..jangaaaan… jangaan..mas…”desah Yulia lirih.
Wanita berjilbab lebar ini masih menyadari bahwa dia berada di counter yang pintunya terbuka lebar sehingga Yulia khawatir jika tiba-tiba ada pelanggan yang masuk meskipun diluar hujan justru bertambah deras. Namun derasnya hujan dan posisi tempat duduk mereka yang tertutup oleh etalase HP , membuat kekurang ajaran Ronny ini leluasa dinikmatinya. Wanita berjilbab lebar ini hanya pasrah dalam kenikmatan, ketika bagian terlarangnya itu diobok-obok Ronny dengan tangannya. Mata wanita berjilbab ini merem melek menahan kenikmatan yang luar biasa pada kemaluannya itu. Hanya desahan lirih penuh nikmat dan gelinjangan badan yang kian liar di atas kursi kecil dalam counter tersebut, Yulia hampir mencapai puncak kenikmatannya , ketika mendadak sebuah sepeda motor yang parkir didepan counterTZN. Kemudian Nampak seorang pemuda melepas jas hujan kemudian masuk kedalam counter nya.
“monggo mas…” ujar Yulia dalam bahasa jawa ketika pemuda tersebut masuk kedalam counter.
Sementara Ronny bergeser ke belakang lemari kasir yang tertutup kaca tinggi, membersihkan jari tangannya yang penuh lendir kewanitaan Yulia setelah hampir 30 menit lebih mengobok obok kemaluan wanita berjilbab lebar tersebut.
“Pulsa mbak, XL 5000” Jawab pemuda tersebut sambil memandang aneh muka Yulia karena masih membayang diraut muka wanita berjilbab lebar ini seperti habis menahan perasaan sesuatu.
“oh ya ini silahkan ditulis nomornya mas” Balas Yulia sambil meraih HP server pengisi pulsa.
Beberapa saat kemudian pemuda tersebut minta diri setelah membayar pulsa yang dibelinya , sementara hujan diluar masih tercurah dari langit justru semakin deras. Bahkan beberapa saat kemudian jalan raya tawangmangu tersebut tergenang oleh banjir akibat curah hujan yang cukup deras. Yulia berniat untuk duduk dikursi semula ketika tiba-tiba kedua tangan Ronny melingkar dipinggang wanita berjilbab lebar ini.
“Udah mas… malu nanti jika ada pembeli masuk secara tiba-tiba” Ujar Yulia sembari tangannya mencoba melepas tangan Ronny yang melingkari pinggangnya.
“Gak usah khawatir mbak, hujannya tambah deras kok. Orang males akan keluar, mending kita menikmati hari ini dengan puas mumpung ada kesempatan mbak” Balas Ronny sambil menarik badan Yulia agak ke belakang etalase.
“mas … jangaan” desah Yulia ketika Ronny mengajaknya duduk dilantai bawah yang beralaskan karpet warna hijau.
Yulia pun akhirnya menyerah ketika Ronny membantunya duduk dengan kedua kaki diselonjorkan dengan posisi mengangkang sedikit ditekuk pada lututnya sementara kepala dan badan Yulia bersandar pada etalase yang agak tinggi.. Ronny kemudian menarik celana panjang yang dikenakan Yulia hingga terlepas, sehingga kelihatan kemaluan yang masih tertutup celana dalam serta paha mulus dan kaki wanita berjilbab lebar ini.
“Aih .. masss..jangann ..!!”jerit Yulia spontan ketika celana panjangnya dilepas oleh Ronny. Badan Yulia menggigil melihat rekan kerjanya tersebut mulai mengelus-elus kemaluannya yang terbungkus celana dalam.
“mas.. bagaimana nanti jika ada yang datang..malu…” Desah wanita berjilbab lebar ini ketika menyaksikan tangan Ronny melepas celana dalamnya. Beberapa saat kemudian Ronny tersenyum lebar menyaksikan kemaluan rekan kerja wanitanya yang berjilbab tersebut terpampang bebas memamerkan bulu-bulu kemaluannya yang lebat.
Ronny kemudian menggeser duduknya bersandar lemari kasir yang besar dan tinggi, kemudian menarik badan Yulia yang sudah telanjang bagian bawahnya. Diletakkannya badan Yulia disela kedua kakinya yang terjulur terbuka, sehingga pantat Yulia melekat pada selangkangan Ronny. Yulia pun pasrah apa yang dilakukan oleh rekan kerjanya tersebut, disandarkan kepalanya di dada Ronny sementara tangannya bertumpu pada paha Ronny yang mengangkangi pantatnya.
“Mas…” desah Yulia ketika sesaat kemudian,Badan ibu muda berjilbab yang alim ini mengejang ketika kemudian dia merasakan, tangan kiri Ronny itu menyusup ke balik jilbab lebarnya,meremas-remas lembut kedua payudaranya yang tertutup BH. Lantas salah satu tangan Ronny turun ke arah selangkangannya, meremas-remas kemaluannya yang telah terbuka.
“Jangaan.. mas Ronnya..”desah Yulia dengan cemas dan khawatir jika ada pembeli yang datang. Namun laki- laki ini tak perduli, kedua tangannya kian bernafsu meremas-remas buah dada serta selangkangan wanita alim berusia 25 tahun ini. Yulia menggeliat-geliat menerima remasan laki-laki yang bukan
suaminya ini dalam posisi duduk membelakangi laki-laki itu.
“Jangaan.. mas Ronnya….sebentar lagi hujan reda..” desah Yulia masih dengan muka cemas.
Ronny terpengaruh dengan kata-kata Yulia, diliriknya suasana didepan counter. Memang hujan mulai surut tidak sederas satu setengah jam yang lalu. Yulia menggigil dengan badan kejang ketika kemudian wanita berjilbab lebar ini merasakan tangan lelaki rekan kerjanya itu semakin dalam mengobok obok lubang memeknya. selama ini memang Ronny selalu melihat Yulia dalam keadaan memakai pakaian panjang tertutup rapat dan jilbab yang lebar, namun Ronny dapat membayangkan kesintalan badan wanita ini melalui tonjolan kemontokan buah dadanya dan kemontokan pantatnya yang terlihat. Ronny tidak menyangka kalau bagian badan Yulia yang selama ini tersembunyi, pagi ini dapat dinikmatinya. Celana panjang dan celana dalam yang dipakai wanita berjilbab ini kini teronggok di disamping etalase. Di pangkal paha wanita berjilbab ini tumbuh rambut kemaluannya yang cukup lebat. Ronny kagum melihat kemaluan Yulia yang begitu montok dan indah, beda sekali dengan kemaluan istrinya.
“Jangaan..mass..hentikaaan… “ pinta Yulia dengan suara bergetar menahan nikmat , ketika wanita alim ini merasakan tangan Ronny meremas-remas bongkahan pantatnya yang telanjang. Mulut Yulia mulai merintih dan badan ibu muda berjilbab ini mengejang ketika wanita ini merasakan tangan kanan rekan kerjanya tersebut mengelus-elus dan menelusuri celah di pangkal pahanya. Dengan bernafsu Ronny menguakkan bibir kemaluan Yulia yang berwarna merah jambu dan lembab. Badan wanita berjilbab lebar ini mengejang hebat saat tangan kanan lelaki itu menyeruak ke lubang memeknya. Badannya bergetar ketika jari tangan laki-laki tersebut menyentuh klitorisnya. Semakin lama wanita berjilbab berusia 25 tahun ini tak kuasa menahan erangannya ketika tangan lelaki itu menyentuh dan mengorek-orek klitorisnya,dan menit-menit selanjutnya Yulia semakin mengerang jalang .
“Hmmm…, bagaimana Mbak Yulia….enak kan..” kata Ronny itu sambil terus menusuk-nusukkan jarinya kedalam kemaluan wanita berjilbab lebar rekan kerjanya tersebut.
“Mmmfff…enak kan Mbak ….nnghhh…” kata Ronny di belakangnya sambil menggerakkan jari tangannya keluar masuk lubang memek wanita berjilbab lebar ini dengan napas terengah-engah. Tangan kiri lelaki itu membekap pangkal paha Yulia, lalu jari tengahnya mulai menekan klitoris ibu muda berjilbab itu lantas dipilinnya dengan lembut, membuat wanita berjilbab lebar yang alim ini menggigit bibirnya.
Yulia tak kuasa menahan sensasi yang menekan dari dasar kesadarannya.Wanita berjilbab lebar ini mulai mendesah, apalagi tangan kanan lelaki itu kini kembali menyusup ke balik baju panjangnya, lalu ke balik cup BH-nya dan memilin-milin puting susunya yang peka.
“Ayo Mbak Yulia….ahhhh… …nikmati…oohhhh….nikmat sekali kan….?” Ronny terus menggerakkan jari tangannya yang terjepit lubang memek wanita muda yang alim ini.
Yulia menggeleng-gelengkan kepalanya, mencoba melawan terpaan kenikmatan di tengah tekanan rasa nikmat dan malu. Tapi ia tak mampu, Yulia mendesah dan mengerang dengan badan menggelinjang jalang dan akhirnya dalam waktu beberapa menit kemudian wanita berjilbab lebar ini menjerit tertahan saat ia meraih puncak kenikmatan, sesuatu yang cair kental menyembur keluar dari dalam rahimnya sehingga meleleh melalui lubang memeknya dan menetesi karpet dibawahnya.Badan Yulia langsung lunglai, tapi lelaki di belakangnya terus mengaduk lubang memeknya dengan jari tangannya. Yulia kembali mendesah, saat perlahan Ronny menarik keluar jari tangannya yang digunakan mengobok-obok kemaluan wanita berjilbab lebar ini.
Sesaat kemudian Ronny berdiri dan berjalan keluar untuk melihat suasana, ternyata hujan kembali deras mengguyur tawangmangu. Jalanan masih banjir , sementara jam menunjukkan pukul 11.45.
“Mbak kita istirahat bentar, kemudian makan trus sholat kemudian nanti kita lanjutkan lagi. Mumpung sepi dan hujan deras mbak, jadi gak ada yang mengganggu.” Ujar Ronny sambil tersenyum.
“Lanjutkan apa mas…?” Tanya Yulia tergagap
“He..he… saya kan belum merasakan nikmatnya kemaluan saya menyodok kemaluanmu mbak, tanggung mbak mumpung ada kesempatan…” kata Ronny sambil meremas remas buah dada Yulia, sementara Yulia menjadi bingung.
“Nanti kita melakukannya di kamar belakang itu aja mbak..” kata Ronny sambil menunjuk kamar kecil dibelakang etalase yang hanya muat untuk tidur 2 orang tersebut. Kamar tersebut sebenarnya digunakan untuk sholat dan tidur nanang dimalam hari jika tidak libur.
Yulia pun hanya bisa pasrah, sesaat kemudian Yulia keluar counter seperti biasa untuk beli makan siang para pegawai counter. Sementara Yulia pergi, Ronny segera menyiapkan minuman yang sudah ditaburi obat perangsang sex. Sepuluh menit kemudian Yulia kembali ke counter membawa 2 bungkus nasi. Mereka berdua pun segera makan, kemudian bergantian sholat dzuhur.
Hujan masih turun justru semakin deras seolah memberi kesempatan laki laki dan ibu muda berjilbab tersebut untuk melanjutkan perselingkuhan. Setelah sholat Ronny menengok keluar memastikan suasana aman dan mendukung, karena Ronny berniat menikmati badan montok rekan kerjanya tersebut sampai puas. Setelah merasa aman Ronny masuk dan melihat Yulia sedang menghitung stok vhoucer, tanpa berkata sepatah katapun Ronny langsung memeluk Yulia dari belakang.
Badan ibu muda berjilbab yang alim ini mengejang ketika kemudian dia merasakan,kedua tangan Ronny itu menyusup ke balik jilbab lebarnya,meremas-remas lembut kedua payudaranya yang tertutup baju
dan bra. Lantas salah satu tangan lalu turun ke arah selangkangannya, meremas-remas kemaluannya dari luar baju panjang yang dipakainya.
“Masss.. ahh,,hh..”desah Yulia sambil menghentikan pekerjaannya menghitung stok voucher.
Ronny tersenyum, kedua tangannya kian bernafsu meremas-remas buah dada serta selangkangan wanita alim berusia 25 tahun ini. Yulia menggeliat-geliat menerima remasan laki-laki yang bukan
suaminya ini dalam posisi berdiri membelakangi laki-laki itu.
“Aahhh.. enghh….mmhh.. .ohhh” desah Yulia merasakan kenikmatan pada kemaluan dan buah dadanya .
Ronny berlutut di belakang pantat Yulia, sementara kedua tangan Yulia berpegangan pada lemari khusus kasir tersebut. Yulia menggigil dengan badan kejang ketika kemudian wanita berjilbab lebar ini merasakan tangan lelaki rekan kerjanya itu menarik turun celana panjang sekaligus celana dalamnya. Badan Yulia gemetar oleh rasa malu dan nikmat ketika tanpa diduganya, Ronny menyingkap bagian bawah baju birunya ke atas sampai ke pinggang. Ibu muda berjilbab lebar ini terpekik dengan muka yang merah padam ketika menyadari bagian bawah badannya kini telanjang bulat karena dirinya sudah tidak memakai celana dalam lagi. Ronny kembali merasa takjub melihat istri rekan kerjanya ini dalam keadaan telanjang bagian bawah badannya. Sungguh, laki-laki ini tidak pernah menyangka kalau sore ini akan melihat kemulusan badan Yulia yang selalu dilihatnya dalam keadaan berpakaian rapat. Pertama kali Ronny melihat Yulia, laki-laki ini memang sudah tergetar dengan kecantikan muka wanita berkulit putih ini walaupun sebenarnya Ronny juga sudah beristri, tapi apabila dibandingkan
dengan Yulia muka istrinya tidak ada apa-apanya.
Namun kealiman wanita yang selalu berpakaian rapat tertutup dengan jilbab yang lebar membuatnya merasa segan juga disamping Yulia adalah istri teman
pemilik TZN. Tetapi seringkalinya dia bertemu membuat Ronny semakin terpikat dengan kecantikan
wanita berjilbab lebar ini. selama ini memang Ronny selalu melihat Yulia dalam keadaan memakai pakaian panjang dan jilbab yang lebar, namun Ronny dapat membayangkan kesintalan badan wanita ini
melalui tonjolan kemontokan buah dadanya dan kemontokan pantatnya yang terlihat. Ronny tidak menyangka kalau bagian badan Yulia yang selama ini tersembunyi, hari ini dapat dinikmatinya.
Muka Yulia merah padam ketika diliriknya, mata Ronny masih melotot melihatnya yang setengah telanjang. Celana dalam dan celana panjang yang dipakai wanita berjilbab ini kini teronggok di bawah
kakinya setelah ditarik turun oleh Ronny. Bentuk pinggul dan pantat wanita alim yang sintal ini sangat jelas terlihat oleh Ronny. Belahan pantat Yulia yang telanjang terlihat sangat bulat, padat serta
putih mulus tak bercacat membuat birahi laki-laki yang telah menggelegak sedari tadi kian menggelegak. Diantara belahan pantat Yulia terlihat belahan bibir kemaluan wanita rekan kerjanya yang kemerahan terlihat menggiurkan.
“Mbak Yulia..Kakimu direnggangkan. Aku ingin melihat memekmu lagi …” desis Ronny sambil berjongkok menahan birahinya melihat bagian kehormatan wanita rekan kerjanya.
Wanita berjilbab lebar ini pasrah, ia merenggangkan kakinya. Dari bawah, lelaki itu menyaksikan pemandangan indah menakjubkan. Di pangkal paha wanita berjilbab ini tumbuh rambut kemaluannya yang cukup lebat namun terlihat rapi. Ronny kagum melihat kemaluan Yulia yang begitu montok dan indah, beda sekali dengan kemaluan istrinya.
“Masss..ohhh..emmmhh…sudah mas… “ pinta Yulia dengan suara bergetar menahan nikmat, ketika wanita alim ini merasakan tangan Ronny meremas-remas bongkahan pantatnya yang telanjang.
Namun Ronny seolah tak mendengarnya justru tangan lelaki itu menguakkan bongkahan pantat Yulia lantas mendekatkan mukanya menciumi pantat mulus yang montok itu. Yulia menggeliat ketika lidah Ronny mulai menyentuh anusnya. Mulut Yulia mulai merintih dan badan ibu muda berjilbab ini
mengejang ketika wanita ini merasakan lidah lelaki itu menyusuri belahan pantatnya lantas menyusuri celah di pangkal pahanya. Dengan bernafsu Ronny menguakkan bibir kemaluan Yulia yang berwarna merah jambu dan lembab. Badan wanita berjilbab lebar ini mengejang hebat saat lidah lelaki
itu menyeruak ke lubang memeknya. Badannya bergetar ketika lidah itu menyapu klitorisnya. Semakin lama wanita berjilbab berusia 25 tahun ini tak kuasa menahan erangannya ketika bibir lelaki itu mengatup dan menyedot-nyedot klitorisnya, dan menit-menit selanjutnya Yulia semkin mengerang jalang oleh birahi ketika Ronny seakan mengunyah- ngunyah kemaluannya. Seumur hidupnya, Yulia belum pernah diperlakukan seperti ini oleh suaminya.
“Hmmm…, nikmat sekali kan Mbak Yulia….?” kata Ronny sambil berdiri setelah puas menyantap kemaluan istri wanita berjilbab lebar tersebut. Sementara itu tangan kirinya terus mengucek-ngucek kelamin wanita berjilbab lebar tersebut.
“Aihhhh…eungghhhh….” Yulia mengerang dengan mata mendelik, ketika beberapa saat kemudian sesuatu yang besar,panjang dan hangat mulai menusuk kemaluannya melalui belakang.
Badan wanita berjilbab ini mengejang ketika menyadari kemaluannya tengah dimasuki kontol Ronny sementara wanita berjilbab lebar ini hanya bisa pasrah. Hingga sekejap kemudian Yulia merasakan batang kontol Ronny yang jauh lebih besar dan panjang di banding milik suaminya, telah bersarang di lubang memeknya hingga menyentuh rahimnya. Badan Yulia hanya mampu menggelinjang ketika Ronny mulai menggerakan kontolnya dalam jepitan kemaluannya.
“Mmmfff…enak juga bersebadan sambil berdiri….nnghhh…oohhh ” kata Ronny di belakangnya sambil menggerakkan pinggangnya maju mundur dengan napas terengah-engah.
Yulia dapat merasakan kontol Ronny yang kini tengah menusuk-nusuk lubang memeknya, jauh lebih besar dan panjang dibanding kontol suaminya. Yulia tak kuasa menahan sensasi yang menekan dari dasar
kesadarannya.Wanita berjilbab lebar ini mulai mendesah, apalagi tangan kanan lelaki itu kini menyusup ke balik bajunya, lalu ke balik cup BH-nya dan memilin-milin puting susunya yang peka.
“Ayo Mbak Yulia….ahhhh… …nikmati…ahh….nikmati….” Ronny itu terus memaju mundurkan kontolnya yang terjepit lubang memek wanita muda yang alim ini. Yulia memejamkan matanya, menikmati terpaan kenikmatan di tengah tekanan rasa nikmat dan malu. Yulia mendesah dan mengerang dengan badan menggelinjang jalang dan akhirnya dalam waktu beberapa menit kemudian wanita berjilbab lebar
ini menjerit saat ia meraih puncak kenikmatan. Badan Yulia langsung lunglai, tapi lelaki di belakangnya
selangkah lagi sampai ke puncak. Ronny terus mengaduk lubang memek Yulia dengan kecepatan penuh. Lalu, dengan geraman panjang, ia menusukkan kontolnya sejauh mungkin ke dalam kemaluan ibu muda berjilbab ini. Kedua tangannya mencengkeram payudara Yulia yang padat dan montok dengan
kuat. Sesaat kemudian Ronny menyingkap dan melepas semua kancing baju yang dikenakan Yulia hingga terlihat bra yang dikenakan Yulia, kemudian kembali diremas-remasnya buah dada yang ranum tersebut hingga Yulia meintih-rintih dan mendesah.
“Ohhh …mmhhh …enghhh”desah Yulia ketika sekali cairan kemaluannya menyembur menyiram kontol Ronny yang sedang mengaduk aduk kemaluannya.
Yulia yang masih dibuai gelombang kenikmatan, kembali merasakan sensasi aneh saat bagian dalam lubang memeknya gantian disembur cairan hangat mani dari kontol Ronny yang terasa banyak membanjiri lubang lubang memeknya. Yulia kembali merintih, saat perlahan Ronny menarik keluar kontolnya yang lunglai.
Sementara hujan diluar turun semakin deras disertai dengan Guntur.
Rupanya Ronny belum puas setelah menyebadani badan montok wanita berjilbab lebar yang menjadi rekan kerjanya tersebut. Sesaat kemudian Ronny meremas remas buah dada Yulia yang menegang seperti dua buah gunung kembar.
“mas sudah mas… aku lelah banget” pinta Yulia sambil menoleh kebelakang
“satu ronde lagi aja mbak… tanggung nih..” kata Ronny sambil meremas buah dada wanita berjilbab lebar tersebut. Kemudian sambil terus meremas remas buah dada Yulia dari belakang, Ronny mengajak Yulia berjalan ke kamar belakang tanpa memperhatikan celana panjang dan celana dalam milik Yulia yang masih teronggok di samping lemari kasir. Setelah sampai di kamar belakang etalase tersebut, Ronny menelentangkan Yulia dalam keadaan hanya memakai jilbab lebar warna putih dan baju panjang warna biru yang sudah terbuka hampir semua kancing bajunya. Sekejap kemudian tangan Ronny terulur kembali meremas-remas kedua susu mengkal milik wanita berjilbab lebar tersebut.
Tanpa membuang waktu Ronny kemudian melucuti baju panjang dan BH yang dipakai Yulia sekaligus. Mata Ronny melotot buas ketika memperhatikan lubang memek Yulia yang tampak membukit. Gundukan di tengah selangkangan yang tampak menonjol membuat kontol Ronny terasa kian keras menegang oleh birahi dan Ronny tak tahan mengulurkan tangannya meremas-remas bukit kemaluan yang montok milik Yulia. Yulia tersentak ketika tangan Ronny meremas-remas bagian selangkangannya yang masih berlepotan cairan kewanitaannya, namun pengaruh obat perangsang sex yang diminumnya membuat wanita berjilbab lebar ini hanya bisa mendesah.
Badan ibu muda yang alim ini hanya menggeliat-geliat saat selangkangannya diremas remas oleh tangan Ronny tanpa jemu. Mulutnya mendesah-desah dengan ekspresi yang membuat libido Ronny kembali semakin terangsang. Ronny terkekeh melihat gelinjangan ibu muda berjilbab yang alim ini saat bagian selangkangannya diremas remas-remas. Puas meremas-remas tonjolan bukit kemaluan wanita berjilbab lebar tersebut, mata Ronny kembali memandang wanita berjilbab lebar ini yang terlentang di atas kasur ini dari ujung
kepalanya yang masih terbalut jilbab hingga ke kakinya.
Sungguh sebuah pemandangan yang menakjubkan dan muncul sebuah sensasi sendiri saat Ronny berhasil melihat bagain kemaluan wanita berjilbab lebar yang cantik seperti Yulia. Tangan Ronny memang telah merasakan kekenyalan bukit kemaluan Yulia, saat meremas-remas sebelumnya.
Tetapi ketika melihat bentuknya pada saat terlentang dalam keadaan telanjang ternyata sangat merangsang birahi. Ronny memperhatikan muka Yulia yang terlentang di depannya, muka ayu berbalut jilbab lebar itu terlihat semakin ayu menggemaskan.
Muka wanita berjilbab lebar tersebut memperlihatkan ekspresi wanita yang tengah terlanda birahi. Ronny menyeringai sejenak sebelum kemudian membenamkan mukanya di tengah
selangkangan Yulia yang terasa hangat. Hidungnya mencium bau kewanitaan Yulia yang segar dan wangi, jauh sekali perbedaannya dibanding bau kewanitaan istrinya. Ronny semakin mendekatkan mukanya ke
arah bukit kemaluan Yulia, bahkan hidungnya telah menyentuh kelentit pada kemaluan Yulia. Dengan nafas yang terengah-engah menahan birahi, lidahnya terjulur menjilati kelentit yang menonjol di antara bibir kemaluan wanita berjilbab lebar tersebut. Saat lidahnya mulai menyapu kelentit Yulia, tiba-tiba pinggul wanita berjilbab ini menggelinjang dibarengi desahan ibu muda berjilbab ini.
“Ahh…ahhhhh..ahhh”desah Yulia yang membuat libido Ronny semakin menggelegak.
Ronny semakin bernafsu menjilati dan menciumi bukit kemaluan Yulia yang semakin becek oleh cairan kemaluannya. Setiap kali lidahnya menyapu permukaan kemaluan Yulia atau bibir Ronny menciumnya dengan penuh nafsu, wanita berjilbab berkulit putih ini menggelinjang dan mendesah- desah penuh birahi. Lidah dan bibir Ronny seakan berebut merambah sekujur permukaan bukit kemaluan Yulia .
“Ouhhhh….Mbak Yulia……”desis Ronny melihat gundukan bukit kemaluan Yulia yang kini tak lagi tertutup celana dalam tersebut.
Bibir kemaluan Yulia terlihat merekah kemerahan dengan kelentit menonjol kemerahan di tengahnya.
Bulu-bulu kemaluan yang lebat, tampak kontras dengan putihnya bukit kemaluan wanita berjilbab tersebut. Ronny melihat kemaluan Yulia sudah basah oleh rangsangan sebelumnya, bahkan ketika Ronny menguakkan bibir kemaluan wanita PKS ini cairan kenikmatan nya jatuh menetes membasahi kasur. Ronny menjadi sangat terangsang melihat hal ini. Dengan birahi yang kian menggelegak lidah Ronny menyapu kemaluan telanjang di antara paha wanita alim ini. Ronny merasa paha Yulia bergetar lembut ketika lidahnya mulai menjalar mendekati selangkangan wanita berjilbab lebar ini. Yulia menggeliat kegelian ketika akhirnya lidah Ronny sampai di pinggir bibir kemaluannya yang telah terasa menebal. Ujung lidah Ronny menelusuri lepitan-lepitan di situ, menambah becek kemaluan yang
memang telah basah itu.
Terengah-engah Yulia mencengkeram kasur menahan nikmat yang tiada tara. Yulia menggelinjang hebat ketika lidah dan bibir Ronny menyusuri sekujur kemaluan ibu muda ini. Mulut wanita berjilbab ini mendesah-desah dan merintih-rintih saat bibir kemaluannya di kuak lebar-lebar dan lidah Ronny terjulur masuk menjilati bagian dalam kemaluannya. Bahkan ketika lidah Ronny menyapu kelentit Yulia yang telah mengeras itu, kemudian di teruskan dengan menghisapnya dengan lembut Yulia merintih hebat. Badannya mengejang sampai punggungya melengkung bagaikan busur panah membuat dadanya yang montok membusung.
“Ahhhhh….ahhhhhh….ahhhhh”rintih Mbak Yulia dengan jalangnya disertai badan yang menggelinjang.
Kembali cairan kenikmatan membasahi kemaluan wanita berjilbab ini, hal ini lidah dan bibir Ronny makin liar menjilati di daerah paling pribadi milik Yulia yang kini sudah membengkak kemerahan. Gundukan kemaluan yang putih kemerah- merahan itu menjadi berkilat-kilat basah dan bulu-bulu kemaluan wanita berjilbab ini pun menjadi basuh kuyup oleh jilatan Ronny. Lidah Ronny menyusuri belahan kemaluan yang telah membengkak lantas ke sekujur permukaan kemaluan yang membukit
montok hingga ke sela-sela kedua pahanya, kemudian menyusuri ke bawah hingga ke belahan pantat yang tampak montok.
Ronny menjadi semakin gemas melihat belahan pantat Yulia yang terlihat sebagian, sehingga dengan bernafsu Ronny membalikkan badan wanita berjilbab yang terlentang menjadi tengkurap. Mata Ronny melotot liar melihat pemandangan indah setelah wanita berjilbab lebar tersebut tengkurap. Pantat wanita berjilbab yang montok dan telanjang tampak menggunung menggiurkan. Ronny terengah penuh birahi memandang kemontokan pantat bundar
Yulia yang putih mulus itu. Dengan gemas Ronny meremas-remas bukit pantat wanita alim tersebut dengan tangan lantas Ronny mendekatkan mukanya pada belahan pantat wanita berjilbab tersebut . Lidahnya terjulur menyentuh belahan pantatnya kemudian dengan bernafsu Ronny mulai menjilati belahan pantatnya yang putih mulus tersebut. Yulia mendesah-desah dengan badan menggelinjang
menahan birahinya, saat lidah Ronny menyusuri belahan pantatnya hingga belahan kemaluannya yang kemerahan. Belahan pantat mulus Yulia yang putih dalam sekejap menjadi basah berkilat oleh jilatan lidah Ronny.
Kemudian bibir dan lidah Ronny secara bergantian menyusuri sekujur pantat montok wanita berjilbab tersebut. Tangannya juga menguak belahan pantat ibu muda tersebut dan selanjutnya lidahnya menyapu daerah anus dan sekitarnya yang membuat wanita berjilbab lebar tersebut mengerang penuh birahi. Puas menikmati pantat Yulia yang montok, Ronny kembali menelentangkan ibu muda berjilbab lebar ini. Mata Ronny terarah pada sepasang payudara montok yang seperti gunung hendak meletus. Tangan Ronny dengan lincah jari-jari tangannya meremas remasbuah dada Yulia yang tegak bagai gunung kembar tersebut.
Buah dada Yulia nampak sangat montok dan indah. Buah dada yang putih mulus dengan puting susu yang kemerahan membuat Ronny tak sabar untuk meremas dan menyedot putting susunya. Sedetik kemudian, payudara wanita berjilbab ini telah berada dalam mulut Ronny yang menyedot dengan nafsu secara bergantian. Puting susu yang telah tegak mengeras tersebut di hisap dan diremas-remas membuat Yulia terpekik kecil menahan kenikmatan birahinya. Payudara Yulia yang
putih mulus itu dalam sekejap basah oleh liur Ronny. Ronny sudah tak tahan menahan nafsunya.
Ronny tidak menyangka kalau saat ini Ronny berhasil menelanjangi wanita rekan kerjanya yang tampak alim ini dengan jilbab dan pakaian yang tertutup rapat. Birahinya sudah menggelegak di ubun-ubun dengan kontol yang tegang mengeras. Ronny melihat ibu muda berjilbab ini mempunyai badan yang
indah dan terlihat masih kencang.Ronny menyusuri keindahan badan telanjang wanita muda rekan kerjanya tersebut dari muka yang terbalut jilbab hingga ke kakinya. Kemudian mata Ronny kembali menatap kemaluan Yulia yang indah itu, tangan Ronny kembali terulur menjamah bagian kewanitaan wanita alim yang telanjang ini. Ronny merasakan kewanitaan Yulia berdenyut liar, bagai memiliki
kehidupan tersendiri. Warnanya yang merah basah, kontras sekali dengan rambut-rambut lebat di sekitarnya. Dari jarak yang sangat dekat, Ronny dapat melihat betapa lubang kewanitaan wanita berjilbab lebar tersebut membuka-menutup dan dinding-dindingnya berdenyut-denyut, sepertinya jantung Yulia telah pindah ke bawah. Ronny juga bisa melihat betapa otot-otot di pangkal paha Yulia menegang seperti sedang menahan sakit.
Begitu hebat puncak birahi melanda Yulia, sampai dua menit lamanya perempuan yang menggairahkan ini bagai sedang dilanda ayan. Ia menjerit tertahan , lalu mengerang, lalu menggumam, lalu hanya
terengah-engah. Batang kejantanan Ronny segera terlihat tegak bergerak-gerak seirama jantungnya yang berdegup keras. Yulia masih menggeliat-geliat dengan mata terpejam, menampakkan
pemandangan sangat seksi di atas kasur ini.
Tangan ibu muda berjilbab ini mencengkram kasur bagai menahan sakit, kedua pahanya yang indah terbuka lebar, kepalanya yang terbalut jilbab mendongak menampakkan ekspresi muka menggairahkan, jilbabnya bagai membingkai mukanya yang sedang berkonsentrasi menikmati puncak birahi. Ronny menempatkan dirinya di antara kedua kaki Yulia, lalu mengangkat kedua paha wanita berjilbab ini, membuat kemaluan Yulia semakin terbuka.
Sesaat kemudian dengan cepat kontol Ronny yang tegang segera melesak ke dalam badan Yulia melalui
lubang memeknya. Ronnypun segera menunaikan tugasnya dengan baik, mendorong, menarik kejantanannya dengan cepat. Gerakannya begitu ganas dan liar, seperti hendak meluluh-lantakkan badan Yulia yang sedang menggeliat-geliat kegelian itu. Tak kenal ampun, batang kontol Ronny menerjang-nerjang, menerobos dalam sekali sampai ke dinding belakang yang sedang berkontraksi menyambut orgasme. Wanita alim ini merintih dan mengerang penuh kenikmatan. Ronny mengerahkan seluruh tenaganya menyebadani wanita yang alim ini. Otot-otot bahu dan lengannya terasa menegang dan terlihat berkilat-kilat karena keringat. Pinggang Ronny bergerak cepat dan kuat
bagai piston mesin-mesin di pabrik.
Suara berkecipak terdengar setiap kali badannya membentur badan Yulia, di sela-sela desah dan erangan Yulia. Yulia merintih dan mengerang begitu
jalang merasakan kenikmatan yang ganas dan liar. Seluruh badannya terasa dilanda kegelian, kegatalan yang membuat otot-ototnya menegang. Kewanitaannya terasa kenyal menggeliat-geliat, mendatangkan
kenikmatan yang tak terlukiskan. Dengan mata merem melek, Yulia mengerang dan merintih penyerahan sekaligus pengesahan atas datangnya puncak birahi yang tak terperi. Ronny merasakan batang kejantanannya bagai sedang dipilin dan dihisap oleh sebuah mulut yang amat kuat sedotannya.
Ronny tak mampu menahan lagi, Kenikmatan yang didapatkan dari jepitan kemaluan wanit alim ini tidak mungkin dilukiskan. Dengan geraman liar Ronny memuncratkan seluruh isi kontolnya dalam lubang memek Yulia, bercipratan membanjiri seluruh rongga kewanitaan wanita berjilbab lebar yang sedang megap-megap dilanda orgasme. Yulia mengerang merasakan siraman birahi panas dari ujung kontol Ronny ke dalam dasar kemaluannnya. Ronny merasakan jepitan Yulia kian ketat berdenyut-denyut pada batang kontolnya dan cairan kewanitaan wanita alim ini terasa mengguyur batang kontolnya yang datang bergelombang. Ronny menggeram liar disusul Yulia yang mengerang dan mengerang lagi, sebelum akhirnya terjerembab dengan badan bagai lumat di atas kasur.
Ronny menyusul roboh menimpa badan motok Yulia yang licin oleh keringat itu. Nafas Ronny tersengal-sengal ditingkahi nafas Yulia
yang juga terengah bagai perenang yang baru saja menyelesaikan pertandingan di kolam renang. Badan Ronny lunglai di atas badan telanjang Yulia yang juga lemas.
“Oh, nikmat sekali. Betul-betul ganas…” kata Yulia akhirnya, setelah ia berhasil mengendalikan nafasnya yang memburu.
“bagaimana mbak Yulia… nikmat kan? Bagaimana jika sekali lagi mbak…” ujar Ronny sambil terengah-engah sementara kedua tangan sibuk meremas – remas buah dada Yulia.
“jangan mas… aku dah gak kuat… kapan-kapan lagi aja mas” sahut Yulia diantara nafasnya yang memburu. Sementara badannya sudah bagaikan kehilangan tulang.
Tetapi Ronny yang tengah asyik meremas-remas payudara Yulia seolah tak mendengar keluhan Yulia, Ronny justru tersenyum buas sambil tangan kanannya bergerak mengelus-elus paha dan kemaluan Yulia yang berlepotan sperma. Diperlakukan seperti itu Yulia hanya bisa pasrah, matanya merem melek sementara badannya sudah tak berdaya.
Ronny menjadi tak tahan. Laki – laki ini segera menindih Yulia yang tengah pasrah. Yulia sempat melirik kontol besar Ronny sebelum kontol besar dan panjang itu mulai melesak ke dalam lubang memeknya untuk yang ketiga kalinya. Wanita alim ini mengerang dan merintih kenikmatan saat dirasakannya kontol Ronny menyusuri lubang memeknya kian dalam, dan wanita ini terpaksa kembali membuka pahanya lebar-lebar untuk menerima sodokan kontol yang besar dan panjang sperti milik Ronny. Tak berapa lama kemudian, Ronny menaik turunkan pantatnya diatas kemaluan Yulia. Kini Ronny mulai menggerak-gerakkan kontolnya naik-turun perlahan di dalam lubang kamaluan wanita alim yang hangat itu. Lubang yang sudah sangat becek itu berdenyut- denyut, seperti mau melumat kemaluannya. Rasanya nikmat sekali. Ronny mendekatkan mulutnya menciumi muka ayu Yulia. Tangan Ronny juga menggerayangi payudara putih mulus yang sudah mengeras bertambah liat itu. Diremas- remasnya perlahan, sambil sesekali dipijit-pijitnya bagian putting susu yang sudah mencuat ke atas. Pinggul wanita alim yang besar ini ikut bergoyang-goyang sehingga Ronny merasakan kenikmatan di dalam selangkangannya. Sementara lubang memeknya sendiri semakin berlendir dan gesekan alat kelamin kedua manusia lain jenis ini itu menimbulkan bunyi yang seret-seret basah.
“Prrttt… prrrttt… prrttt.. ssrrrtt… srrrttt… srrrrttt… ppprttt… prrrttt…”
Kontol besar Ronny memang terasa sekali, membuat kemaluan Yulia seperti mau robek. Lubang memek wanita berusia 25 tahun ini menjadi semakin membengkak besar kemerah-merahan seperti baru melahirkan. Membuat syaraf-syaraf di dalam lubang senggamanya menjadi sangat sensitif terhadap sodokan kepala kontol laki – laki ini. Sodokan kepala kontol itu terasa mau membelah bagian selangkangannya. Belum lagi urat-urat besar seperti cacing yang menonjol di sekeliling batang kemaluan Ronny membuat Yulia merasakan nikmat yang luar biasa. Meski agak pegal dan nyeri Karen sudah ketiga kalinya disebadani oleh Ronny tapi rasa enak di kemaluannya lebih besar. Lendirnya kini makin banyak keluar membanjiri kemaluannya, karena rangsangan hebat pada wanita alim ini. Ketika Ronny membenamkan seluruh batang kemaluannya,Yulia merasakan seperti benda besar dan hangat berdenyut- denyut itu masuk ke rahimnya. Perutnya kini sudah bisa menyesuaikan diri tidak mulas lagi ketika saat pertama tadi laki – laki ini menyodok- nyodokkan kontolnya dengan keras.
Yulia kini mulai menuju puncak orgasme. Lubang memeknya kembali menjepit-jepit dengan kuat kontol Ronny. Kaki wanita berjilbab ini diangkat menjepit kuat pinggang Ronny dan tangannya mencengkram kasur. Dengan beberapa hentakan keras pinggulnya, Yulia memuncrakan cairan dari dalam lubang memeknya menyiram dan mengguyur kemaluan Ronny disertai erangan panjang penuh kenikmatan. Setelah itu Yulia terkulai lemas di bawah badan berat Ronny. Kaki wanita berjilbab lebar tersebut mengangkang lebar lagi pasrah menerima tusukan-tusukan kemaluan Ronnyi yang semakin cepat.
Tanpa merasa lelah Ronny terus memacu kontolnya dan sesekali menggoyang-goyangkan pinggulnya. Sepertinya ia ingin mengorek-ngorek setiap sudut kemaluan wanita alim ini. Suara bunyi becek makin keras terdengar karena lubang memek Yulia itu kini sudah dibanjiri lender kental yang membuatnya agak lebih licin. Yulia mulai merasakan pegal di kemaluannya karena gerakan Ronny yang bertambah liar dan kasar. Badannya ikut terguncang-guncang ketika Ronny menghentak-hentakkan pinggulnya dengan keras dan cepat.
“Plok.. plokk… plok.. plookk…
crrppp… crrppp… crrrppp… srrrpp… srrppp…” Bunyi keras terdengar dari persenggamaan ketiga kalinya oleh Ronny dan Yulia .
“Mas Ronny….. ouhhh pelan, …!” desis Yulia sambil meringis kesakitan.
Kemaluannya terasa nyeri dan pinggulnya pegal karena agresivitas Ronny yang seperti kuda liar. Akhirnya Ronny mulai mencapai orgasme. Dibenamkannya muka Ronny pada buah dada Yulia
dan ditekankannya badannya kuat-kuat sambil menghentakkan pinggulnya keras berkali-kali membuat badan Yulia ikut terdorong. Muncratlah air mani dari kontolnya mengguyur rahim dan kemaluan wanita berjilbab lebar tersebut. Karena banyaknya sampai-sampai ada yang keluar membasahi permukaan kasur
Kedua mata Yulia terpejam dengan senyum yang tersungging di bibirnya. Ronny Cuma menggumam, menenggelamkan kepalanya di antara dua payudara Yulia yang lembut. Begitu gelombang kenikmatan berlalu, kesadaran kembali memenuhi ruang pikiran wanita alim ini. Yulia hanya bisa terlentang tak berdaya, meskipun hanya sekedar memakai pakaiannya kembali. Melihat tersebut Ronny tersenyum puas karena niatnya menyebadani wanita rekan kerjanya tersebut terbayar sudah. Ronny kemudian bangkit berdiri memakai pakaiannya kembali dan pergi ke kamar mandi dibagian belakang. Beberapa saat kemudian kekuatan Yulia sudah mulai pulih, tapi Yulia jadi bingung karena celana panjang, celana dalam dan BHnya tergeletak diluar kamar. Mau keluar Yulia tidak berani karena takut jika ada pembeli yang masuk. Lima belas menit kemudian Ronny masuk kedalam kamar dan menyerahkan celana panjang Yulia tanpa BH dan celana dalamnya.
“BH dan celana dalammu tak cuci di kamar mandi mbak, tadi kotor kepakai ngelap sepermaku tadi….” Ujar Ronny sambil tersenyum.
Yulia terpaksa memakai pakainnya tanpa celana dalam dan BH, sehingga tampaklah cetakan pantat dan buah dadanya. Dengan gontai Yulia berjalan ke kamar mandi untuk mandi karena jarum jam menunjukkan pukul 3.00 sore. Setelah mandi badan Yulia Nampak segar, kemudian duduk disamping Ronny yang tersenyum memandangnya dengan mesum. Sementara hujan diluar sudah mulai reda, dan jalan mulai ramai oleh pejalan kaki.

Tante Pertiwi

Tante Pertiwi mengerang dengan penuh nafsu. “Ayo dong anak-anak hisap pentil Tante”, katanya memohon. Tidak perlu disuruh dua kali, aku dan Rendy segera mengisap puting susu Tante Pertiwi, menjilat, menghisap, sambil sesekali kugigit pelan. “Ahh.. enak.. ohh.. agak keras gigitnya dong.. achh..!” erangan Tante Pertiwi justru semakin membuatku dan Rendy bernafsu mengisap dan mengigit puting Tante Pertiwi yang biasanya selalu alim dan memakai jilbab itu..

Perkenalkan namaku Alex, mahasiswa tingkat 3 sebuah perguruan tinggi swasta di DP. Tinggiku 172 cm berat 67 kg, atletis, wajahku lumayan ganteng, dan dengan modal ini pula aku banyak menarik perhatian gadis-gadis teman kuliahku. Aku tidak mempunyai pacar tetap bukan karena aku homo atau sejenisnya tapi melainkan karena aku tidak terlalu tertarik pada gadis-gadis seusiaku apalagi yang lebih muda. Aku lebih senang kencan dengan tante-tante yang usianya sama dengan ibuku.
Keperjakaanku hilang ketika aku berusia 13 tahun, akibat dikencani oleh seorang janda tetanggaku. Sejak saat itu aku hanya tertarik untuk kencan dengan wanita setengah baya, karena permainan mereka yang aduhai dan mampu membuatku terbang ke awang-awang. Sampai sekarang sudah belasan tante-tante atau janda kesepian yang telah kukencani. Tidak semuanya berdasarkan uang, tapi ada juga yang karena suka sama suka, yang jenis ini biasanya karena wajahnya masih cantik dan bodinya sensual, kalau jelek ya.. terpaksa deh aku pasang tarif lumayan tinggi, hitung-hitung uang lelah.
Pengalamanku yang akan kuceritakan ini mungkin sudah pernah dialami oleh beberapa orang yang rajin membaca situs 17Tahun.com ini, karena berhubungan dengan seseorang yang sangat terkenal khususnya pada tahun 1980-an sebagai seorang artis dan penyanyi. Kejadiannya sekitar tahun 1997 akhir waktu itu aku dan temanku Rendy (laki-laki) sedang ngobrol-ngobrol sehabis pulang sekolah di kawasan Blok M. Rendy bertanya padaku apakah aku mau kencan dengan seorang artis. Aku tentu saja menjawab mau, pikirku kapan lagi bisa kencan dengan tante-tante, artis lagi.
“Siapa artisnya, jangan-jangan Maissy lagi?” kataku setengah meledek Rendy.
“Bukan goblok, emangnya gue phedophili, itu tuh Tante Pertiwi”, jawab Rendy.
Aku terkejut bukan main, jadi gosip itu benar bahwa Tante Pertiwi wanita setengah baya yang usianya sudah lebih 50 tahun itu suka main dengan anak muda, untuk memelihara kecantikan wajahnya.
“Yang bener loe, Tante Pertiwi yang punya operet PPK itu kan, yang dulu suka bawain lagu anak-anak tahun 80-an”, tanyaku memastikan.
“Iya bener, nih gue ada nomor HP-nya.. elo telpon aja kalo kagak percaya.” Jawab Rendy meyakinkanku.
“Oke deh gue percaya, kapan kita ke sana?” tanyaku.
“Besok deh kita cabut aja sekolah itung-itung refreshing oke?” jawab Rendy, aku mengiyakan dan berjanji dengan Rendy untuk bertemu di kafe OLA di PI Mall esok harinya.
Keesokan harinya tepat jam 10.00, aku bertemu Rendy di kafe OLA.
Aku bertanya, “Udah ditelpon belum, Tante Pertiwi-nya entar dia telat lagi.”
“Tenang aja deh udah beres, dia sebentar lagi datang”, kata Rendy meyakinkanku.
Benar juga seperempat jam kemudian kulihat sesosok wanita setengah baya mengenakan baju putih berjilbab dan mengenakan kacamata hitam lebar, tampaknya ia tidak mau dikenali orang banyak. Tante Pertiwi langsung duduk di tempat kami, dan membayar bill makanan lalu langsung mengajak kami pergi. Kami berdua mengikutinya, lalu kami bertiga meluncur ke hotel SHD di kawasan Sudirman di mana Tante Pertiwi sudah menyuruh asistennya untuk mem-booking kamar hotel tersebut. Dia tidak banyak bicara sepanjang jalan kecuali menanyakan namaku dan rumahku. Selebihnya justru aku yang bengong karena sebentar lagi aku akan berkencan dengan seorang artis yang waktu aku kecil dulu aku sering melihat wajahnya di TV membawakan lagu anak-anak kesukaanku.
Akhirnya kami sampai juga, Tante Pertiwi menyuruhku dan Rendy untuk naik ke kamar lebih dulu baru kemudian ia menyusul, supaya orang tidak curiga katanya. Aku dan Rendy sampai di kamar langsung saja bersorak kegirangan, “Gila gue ngentot ama Pertiwi, pasti anak-anak kagak bakalan ada yang percaya nih.. beneran itu Pertiwi yang sering di TV.”
Tak lama kemudian Tante Pertiwi menyusul masuk ke kamar, begitu sampai ia langsung membuka jilbab dan kacamatanya, kemudian ia menyuruhku dan Rendy mandi untuk membersihkan badan. Setelah mandi, aku dan Rendy keluar kamar mandi dengan hanya mengenakan handuk, agak malu juga sih dari balik handuk itu menyembul batang kemaluanku yang ternyata sudah lebih tidak sabar dari tuannya untuk segera merasakan liang sorga Tante Pertiwi yang biasanya selalu alim dan memakai jilbab itu. Tante Pertiwi hanya tersenyum saja, kemudian ia menyuruh kami berdua untuk ikut berbaring di sisinya, Aku di sebelah kanan, Rendy di sebelah kiri. Ia merangkul kami berdua seperti anaknya, kemudian ia mencium bibirku dengan lembut, aku pun membalasnya, Rendy sepertinya iri dan dengan tidak sabar ia meremas payudara Tante montok yang biasanya alim dan memakai jilbab itu.
“Aduh sabar dikit dong Nak.. nanti juga Tante kasih”, kata Tante Pertiwi sambil tersenyum pada Rendy dan kemudian ganti mencium bibir Rendy. Melihat hal itu aku jadi bernafsu juga ingin meremas-remas payudara Tante Pertiwi yang biasanya selalu alim dan memakai jilbab itu. Perlahan-lahan kubuka kancing bajunya satu persatu dan nampaklah payudaranya yang montok dan masih terlihat kencang dibungkus bra warna pink yang menantang. Aku remas pelan sambil jari-jariku berusaha mencari puting susunya, Tante Pertiwi mengerang pelan pertanda ia merasakan kenikmatan saat aku menyentuh puting susunya dari balik BH-nya.
“Ahh.. enak.. sebentarnya Tante buka aja deh sekalian.” Tangan Tante Pertiwi meraih ke punggungnya melepaskan hook BH-nya dan sekaligus membuka kemejanya sehingga sekarang ia hanya mengenakan rok panjang berwarna hitam. Payudaranya montok dan menantang ukurannya sekitar 36C, putih dan mancung dengan puting yang berwarna agak kecoklatan. Aku dan Rendy jadi sangat bernafsu, segera saja kami berdua meremas payudara Tante Pertiwi satu orang satu. Tante Pertiwi mengerang dengan penuh nafsu. “Ayo dong anak-anak hisap pentil Tante”, katanya memohon. Tidak perlu disuruh dua kali, aku dan Rendy segera mengisap puting susu Tante Pertiwi, menjilat, menghisap, sambil sesekali kugigit pelan. “Ahh.. enak.. ohh.. agak keras gigitnya dong.. achh..!” erangan Tante Pertiwi justru semakin membuatku dan Rendy bernafsu mengisap dan mengigit puting Tante Pertiwi yang biasanya selalu alim dan memakai jilbab itu.
Tante Pertiwi tidak diam saja, ia juga bereaksi dengan menyingkapkan handuk yang dipakai olehku dan Rendy, kemudian tangannya menggengam batang kemaluan kami satu tangan satu. Tante Pertiwi agak terkejut dengan ukuran batang kemaluanku yang 21 cm dengan diameter 3,5 cm, batang kemaluan Rendy sedikit lebih pendek yaitu 19 cm dengan diameter yang sama. Batang kemaluan kami diremas dan dikocok pelan, kemudian agak kencang, membuat kami menggelinjang dan semakin bernafsu untuk menikmati payudara Tante montok yang biasanya alim dan memakai jilbab itu. “Aduh Tante jangan keras-keras nanti keluar loh..!” kata Rendy setengah bercanda. “Jangan keluar dulu dong anak manis.. Tante belum apa-apa nih, lagipula jangan keluarin di sini, nanti aja di mulut Tante biar Tante minum semua sperma kamu.” Aku berpikir, jadi gosip itu benar bahwa Tante Pertiwi gemar mengkonsumsi sperma anak-anak muda untuk menjaga keindahan kulit dan tubuhnya. Pantas saja, walaupun usianya sudah lebih 50 tahun, tubuhnya masih terlihat seperti umur 25-an.
Kemudian kami berganti posisi, Tante Pertiwi bergerak ke arahku kemudian membuang handukku ke lantai. Kemudian Tante Pertiwi menggenggam batang kemaluanku dan menjilati ujungnya yang terlihat ada setetes precum akibat aku sudah terangsang hebat. Ia kemudian memasukkan batang kemaluanku ke dalam mulutnya mulai dari kepalanya sampai ke ujung pangkalnya sambil meremas-remas biji pelirku. Dia sangat ahli sekali dalam urusan ini, nikmatnya sampai ke ubun-ubun, dijilat, dikulum, bibirnya mengitari sepanjang topi bajanya, sambil ujung lidahnya menusuk-nusuk ke lubang kecil di ujung batang kemaluanku berharap masih ada precum yang tersisa.
“Ahh.. Tante enak banget Tante.. ohh..!” desahku menahan nikmat yang tiada tara. Untung aku punya pengalaman dengan tante-tante, kalau tidak.. pasti sejak tadi aku sudah muncrat, saking jagonya hisapan Tante Pertiwi yang biasanya selalu alim dan memakai jilbab itu. Sementara Tante Pertiwi asyik menikmati batang kemaluanku, Rendy tidak tinggal diam, dia menyibakkan rok Tante Pertiwi sampai terlihat celana dalamnya dan pelan-pelah Rendy menurunkan celana dalam hitam milik Tante Pertiwi dan terlihatlah liang kewanitaan Tante Pertiwi yang ditumbuhi oleh bulu-bulu yang lebat, pahanya terlihat mulus bagai pualam, bukti wanita ini tahu bagaimana merawat diri dengan baik.
Tante Pertiwi kemudian membuka roknya dan melemparnya ke lantai. Kini ia sudah telanjang bulat, Aku dan Rendy sungguh sangat mengagumi kemulusan dan kemolekan tubuh Tante Pertiwi, benar-benar luar biasa untuk wanita seusianya. Tante Pertiwi kembali mengulum batang kemaluanku dan Rendy mengambil posisi di bawah Tante Pertiwi, dan bersiap menikmati liang kewanitaan Tante montok yang biasanya alim dan memakai jilbab itu. Ia mengelus paha Tante Pertiwi, kemudian menjilatinya mulai dari lutut terus naik ke atas ke lubang surga Tante Pertiwi yang biasanya selalu alim dan memakai jilbab itu. Rendy menyibakkan bulu-bulu yang menutupinya kemudian ia menjulurkan lidahnya mencari-cari klitoris Tante Pertiwi, menjilatnya sambil dijepit dengan kedua bibirnya.
“Achh.. oohh.. anak nakall.. awww..!” Tante Pertiwi mengerang-ngerang seperti orang gila ketika klitorisnya diperlakukan seperti itu. Cairan kewanitaannya tampak meleleh membasahi bibir Rendy yang sepertinya justru menyukai rasanya. “Ohh.. aku nggak tahan deh anak-anak, ayo kita mulai aja deh”, kata Tante Pertiwi sambil membalikkan badannya dan beralih menghampiri batang kemaluan Rendy. “Kamu masukin batang kemaluan kamu sekarang ya A, aku hisap batang kemaluan teman kamu”, katanya memberi komando, aku hanya mengangguk setuju.
Tante Pertiwi mengambil posisi doggy style, ia menungging dan mengarahkan liang kewanitaannya padaku. Aku menyaksikan liang kewanitaannya yang berwarna merah muda itu terbuka di hadapanku dan tampak cairan kenikmatannya meleleh keluar. Aku segera mengambil posisi, kupegang batang kemaluanku dan mulai mengarahkannya ke liang kewanitaan Tante Pertiwi, pelan-pelan kumasukkan sambil tanganku berpegang pada kedua bongkahan pantat Tante montok yang biasanya alim dan memakai jilbab itu. Liang kewanitaannya sempit dan agak susah untuk batang kemaluanku yang besar untuk masuk padahal cairan kenikmatannya sudah mengalir deras.
Pelan-pelan kumasukkan dan ketika kepalanya berhasil masuk kuhentakkan pantatku, akhirnya batang kemaluanku berhasil masuk semuanya, Tante Pertiwi agak terdorong ke depan dan berteriak ketika batang kemaluanku masuk ke liang kewanitaannya. “Ahh.. enak A, terus kocok kontol kamu di liang memek Tante.. ahh!” teriaknya. Aku segera memainkan gerakan maju mundur mengeluarmasukkan batang kemaluanku di liang kewanitaannya yang sempit dan dinding kemaluannya seperti memijit-mijit batang kemaluanku, hisapan lembah sorganya seperti memaksa spermaku untuk keluar. Sementara Tante Pertiwi mengulum batang kemaluan Rendy, aku asyik memainkan batang kemaluanku keluar masuk liang kewanitaan Tante Pertiwi yang biasanya selalu alim dan memakai jilbab itu.
Kira-kira setengah jam kemudian aku merasakan spermaku seperti hendak berontak keluar, kupercepat gerakanku, “Ohh.. Tante.. saya mau keluarr.. nihh..” kataku pelan. Kurasakan badanku mulai tegang dan batang kemaluanku seperti berdenyut dengan keras. Mendadak Tante Pertiwi mencabut batang kemaluanku dari liang kewanitaannya dan dengan gerakan cepat ia memasukkan batang kemaluanku ke dalam mulutnya. Bersamaan dengan itu aku mencapai klimaks, “Aaahh.. aku mau keluar Tante.. ahh!” tulang-tulangku serasa rontok semua, badanku serasa melayang saat spermaku muncrat di dalam mulut Tante montok yang biasanya alim dan memakai jilbab itu. Batang kemaluanku berdenyut keras sambil memuntahkan sperma dalam jumlah yang cukup banyak. Terlihat Tante Pertiwi sibuk menelan seluruh spermaku, dia tidak ingin ada yang tersisa. Batang kemaluanku diurut-urut dengan kasar berharap semua spermaku terkuras habis dan pindah ke mulutnya.
Aku langsung terkapar tidak berdaya, tenagaku habis. Seiring dengan dilepasnya mulut tante Pertiwi dari batang kemaluanku, ia berbaring telentang sambil membuka kakinya lebar-lebar. “Sekarang giliran kamu nyumbang sperma buat Tante”, katanya sambil tersenyum pada Rendy. Rendy begitu bernafsu langsung menusukkan batang kemaluannya ke liang kewanitaan Tante Pertiwi, keluar masuk dengan lancar karena tadi aku sudah membuka jalannya, ia mengangkat paha Tante Pertiwi dan menaruhnya di bahunya agar batang kemaluannya bisa masuk lebih dalam lagi. “Ohh.. Tante.. Aku juga mau keluar sebentar lagi..” katanya lirih. “Iya Nak.. ayo terusin aja..”
Tiba-tiba Tante Pertiwi menyuruh Rendy berhenti. “Tunggu dulu ya.. kamu mau ngerasain sesuatu yang baru nggak.” Rendy kontan menjawab mau, Tante Pertiwi menyuruh Rendy bergerak agak ke atas kemudian menaruh batang kemaluannya di tengah-tengah payudaranya. Tante Pertiwi kemudian menghimpit batang kemaluan Rendy dengan kedua payudaranya, dan menyuruh Rendy kembali melakukan gerakan mengocok-ngocok. Kurang ajar si Rendy dapat atraksi lain tapi aku tidak. Gaya ini ternyata cukup ampuh terbukti baru 5 menit, Rendy sudah mengerang lagi, “Aduh.. Tante nggak tahan nih.. mau keluar..” Tante Pertiwi tersenyum, “Ayo keluarin aja..”
Beberapa detik kemudian, Rendy meregang hebat dan langsung Tante Pertiwi menggenggam batang kemaluannya dan memasukkannya ke dalam mulutnya. “Ahh.. Tante.. enakk.. ahh..” kulihat Rendy meregang nikmat saat spermanya dihisap habis oleh Tante Pertiwi yang biasanya selalu alim dan memakai jilbab itu. Dan sama seperti aku ia pun terkulai lemas sesaat kemudian. Tante Pertiwi tersenyum penuh kemenangan. “Ternyata kalian anak muda berdua tidak bisa mengalahkan seorang nenek seperti saya”. Aku menjawab, “Terang aja nenek-neneknya penghisap tenaga anak muda.” Kami pun tertawa bersama dan beristirahat sejenak. Lalu kami menikmati hidangan makanan dan minuman yang dipesan Tante Pertiwi, dalam keadaan masih telanjang bulat.
“Terus terang aku masih pengen nih, tapi nanti malam ada show di TMII, biasa.. acaranya Mbak TT, Tante belum orgasme nih, kalian bantu Tante masturbasi ya”, katanya. Kami setuju saja, lalu kami membantu Tante Pertiwi dengan menjilati payudaranya satu orang satu sementara ia mengocok liang kewanitaannya dengan jari-jarinya. Setelah ia klimaks, kami pun mandi bersama lalu memakai pakaian kembali, lalu bergegas meninggalkan hotel, tapi tidak ada satu pun diantara aku dan Rendy yang mau french kiss dengan Tante Pertiwi sebelum pulang, kebayang dong berarti aku ikut merasakan sperma si Rendy dan si Rendy juga merasakan spermaku, nggak janji la yaw.. Sebelum pulang Tante Pertiwi menyerahkan amplop yang isinya uang dua juta rupiah, aku dan Rendy langsung berfoya-foya di plaza SNY makan dan belanja sepuasnya.

Tetangga Depan 2

Dan akhirnya…dia kembali menjerit panjang “Aaaaaahhhhkkkks……….”
Badannya kembali melenting terdiam kaku, mulutnya menggigit pundakku dan kedua tangannya menarik pundakku dengan sangat keras dan kaku, dan beberapa detik kemudian keluar helaan nafas panjang darinya seperti melepas sesuatu yang sangat nikmat…”Ouhhhhhh…”
Pantatnya berkedut-kedut, dan terjadi konstraksi yang sangat hebat di dalam vaginanya yang kurasakan sangat mencengkram kuat-kuat seluruh batang penisku dan diakhiri dengan kedutan-kedutan dinding vagina yang memijit penisku membuatku diriku melenguh menerima sensasi yang sangat nikmat dari vagina istri tetanggaku yang alim dan berjilbab ini..

Aku berdiri dipinggir kasur, kuperhatikan bahwa matanya terbuka dengan pandangan yang menggambarkan orang yang baru saja mendapatkan kenikmatan orgasme.
“Bagaimana  bu ? Enak khan..?” tanyaku menggodanya
Dia hanya diam dan membuang muka, tapi dari wajahnya, kutahu dia tidak menampik dengan apa yang kuucapkan padanya. Dia hanya membuang muka…. malu….
Aku mulai menanggalkan seluruh pakaian yang kukenakan. Kini akupun sudah telanjang bulat. Aku naik ke tempat tidur dan merangkak menghampiri dirinya, sambil berbisik
“Sudahlah..Bu…, tak perlu malu…., nikmati saja…. Apalagi yang Ibu pertahankan dariku ? Semua bagian tubuh Ibu yang paling rahasiapun sudah aku jelajahi , bahkan Ibu sudah mendapatkan puncak kenikmatan orgasme yang akhir-akhir ini tidak  pernah lagi Ibu dapatkan…” Kataku mempengaruhi pendiriannya , sambil kembali merangsang dirinya dengan memberikan ciuman hangat pada bibirnya dan meremas buah dadanya yang tak membosankan untuk diremas dan dipilin-pilin.
Rupanya kata-kataku mempengaruhi pendiriannya sehingga akhirnya dia membalas ciumanku dengan sangat ganas dan bernafsu ditambah lagi bahwa dirinya memang sudah terbakar nafsu berahi setelah sekian lama aku berikan rangsangan-rangsangan yang mengantarnya mencapai orgasme yang sangat hebat.
Ciumannya padaku semakin panas dan menggairahkan,  bahkan tangannya sudah berani meremas dan mengocok penisku yang sudah sangat tegang. Akhirnya badannku kuputar 180 derajat sehingga kepalaku yang berada di atas menghadap vaginanya dan wajahnya yang berada di bawah menghadap penisku.
Kurengkuh pantatnya yang montok lalu kembali lidah dan bibirku mempermainkan vaginanya sekali lagi dengan cara yang berbeda. Kembali dia melenguh..
“Ouh….ouh…..Aku tak tahan…aku tak tahan…Ouhhh” erangnya.
Tak kupedulikan erangannya, aku terus menjilati dan menghisap vaginanya dan terkadang aku tusukkan lidahku kedalam  liang vaginanya yang beraroma khas. Gerakan pantatnya semakin menjadi. Dan tiba-tiba aku merasa bibirnya mulai melumat penisku dengan penuh nafsu.
Aku…melayang…dengan apa yang dia lakukan sehingga bibir dan lidahku diam bekerja…. Jilatan dan hisapan pada penisku semakin bervariasi
“Ouhh….” Akupun melenguh nikmat..
Aku takut.  Bahwa pertahannanku akan bobol, maka aku konsentrasikan mengoral kembali vaginanya dengan ganas dan cepat. Dia menjerit…
“Aaah…pak…aku tak tahan……aku tak tahan..   masukkan…. Sekarang auh…”
Tak kupedulikan permintaannya, aku semakin bersemangat mengoral vagina indah ini. Tiba-tiba badannya menghentak menggulingkan tubuhku kemudian dia bangun , memutarkan  badannya , kemudian dalam posisi menungging dia mengarahkan penisku yang sedang berdiri tegak ke arah liang vaginanya yang sudah sangat basah, lalu menekan pantatnya ke bawah dan…
Blessshh….Penisku mulai memasuki liang vaginanya perlahan-lahan. Mataku nanar berkunang-kunang merasakan kenikmatan yang sukar ‘tuk dibayangkan. Perlahan-lahan pantatnya mulai turun naik, sementara kedua tangannya merengkuh pundakku dari belakang sambil bibirnya dengan penuh nafsu menciumi dan menghisap bibirku.
Gerakan pantatnya sekain cepat, kepala sudah mulai terdongak sambil mengeluarkan nafas mendengus seperti orang orang yang sedang ‘pushup’
“Ehh..euh…hekks…hekss…euh…” dengusan itu terus menerus keluar seiring dengan hempasan pantatnya menekan selangkanganku sehingga penisku seperti dikocok-kocok, dipelintir dan dihisap-hisap dengan sangat nikmat. Mataku terbeliak-beliak menahan nikmatyang tak terperi
Merasa kakinya kurang nyaman, akhirnya istri tetanggaku yang alim dan berjilbab itu meluruskan kakinya sehingga dia telungkup menindih tubuhku. Tangannya masih meraih pundakku sebagai pegangan dan buah dadanya ditempelkan pada dadaku. Kemudian kembali memaju mundurkan pantatnya agar vaginanya dapat bergesekan dengan penisku dan penisku dapat keluar masuk hingga sampai ke pangkalnya.
Gerakannya semakin cepat, kedua kakinya mulai kejang-kejang lurus dan erangannya semakin memburu “ Ouh…hekss….heks…heks…”
Dan akhirnya…dia kembali menjerit panjang “Aaaaaahhhhkkkks……….”
Badannya kembali melenting terdiam kaku, mulutnya menggigit pundakku dan kedua tangannya menarik pundakku dengan sangat keras dan kaku, dan beberapa detik kemudian keluar helaan nafas panjang darinya seperti melepas sesuatu yang sangat nikmat…”Ouhhhhhh…”
Pantatnya berkedut-kedut, dan terjadi konstraksi yang sangat hebat di dalam vaginanya yang kurasakan sangat mencengkram kuat-kuat seluruh batang penisku dan diakhiri dengan kedutan-kedutan dinding vagina yang memijit penisku membuatku diriku melenguh menerima sensasi yang sangat nikmat dari vagina istri tetanggaku yang alim dan berjilbab ini.
“ohh….” Keluhku.
Kedutan pantatnya makin lama makin melemah dan akhirnya tubuhnya ambruk menindih tubuhku
Cukup lama dia menikmati sensasi orgasme sambil telungkup lemas diatas tubuhku. Kemudian mata terbuka menatapku sambil berkata  “Sudah sangat lama ..aku tak merasakan sensasi orgasme yang demikian nikmat…makasih pak ! “ katanya sambil mengecup bibirku. Sudah hilang rasa malu dan marahnya padaku. Aku hanya tersenyum manis padanya sambil membalas kecupannya dengan menghisap bibirnya dalam-dalam.
Kedua tanganku memeluknya dan meletakkan telapak tanganku pada kedua pundaknya yang masih telungkup menindih tubuhku. Lalu pantatku, kugerakan ketas dan kebawah sambilkedua tanganku menarik pundaknya kebawah membuat penisku yang masih tegang menggesek dinding vagina dan memberikan kenikmatan padaku dan padanya. Penisku dengan lancar keluar masuk liang vaginanya yang masih tetap sempit menjepit dan meremas-remas penisku dengan ketat. Sensasi kenikmatan mulai kembali menjalari seluruh urat syarafku dan akupun mulai mendengus nikmat
“Ouhhh…ouhh…”
Akibat gerakanku ini, membangkitkan kembali gairahnya yang baru saja mendapatkan orgasme dan gesekan-gesekan ini memberikan kenikmatan-kenikmatan padanya sehingga akhirnya pantatnya kembali bergerak maju mundur dan keatas kebawah meraih kenikmatan yang lebih.
Dia kembali memompakan tubuhnya diatas tubuhku, dan gerakannya makin lama semakin cepat dan kembali erangan nikmat nya yang khas keluar dari mulutnya
“Ehh..euh…hekks…hekss…euh…” dengusan itu terus menerus keluar seiring dengan hempasan pantatnya menekan selangkanganku sehingga penisku seperti dikocok-kocok, dipelintir dan dihisap-hisap dengan sangat nikmat. Dan kembali mataku terbeliak-beliak menahan nikmat.
Gerakannya semakin cepat, dan tak lama kemudian kembali kedua kakinya kejang-kejang lurus dan erangannya semakin memburu “ Ouh…hekss….heks…heks…”
Dan akhirnya…dia kembali menjerit panjang “Aaaaaahhhhkkkks……….”
Badannya kembali melenting terdiam kaku, mulutnya menggigit pundakku dan kedua tangannya menarik pundakku dengan sangat keras dan kaku, dan beberapa detik kemudian keluar helaan nafas panjang darinya seperti melepas sesuatu yang sangat nikmat…”Ouhhhhhh…”
Pantatnya berkedut-kedut, dan terjadi konstraksi yang sangat hebat di dalam vaginanya yang kurasakan sangat mencengkram kuat-kuat seluruh batang penisku dan diakhiri dengan kedutan-kedutan dinding vagina yang memijit penisku membuatku diriku melenguh kembali menerima sensasi yang sangat nikmat dari vagina istri tetanggaku yang alim dan berjilbab ini.
“ohh….” Keluhku.
Kedutan pantatnya makin lama makin melemah dan akhirnya tubuhnya kembali ambruk menindih tubuhku untuk kesekian kalinya.
Pencapaian orgasme yang ia dapatkan di atas tubuhku, terus dilakukannya berulang-ulang, hingga akhirnya untuk yang kesekian kalinya dia benar-benar ambruk diatas tubuhku dan tidak bisa bergerak lagi karena kehabisan tenaga.
Dia menggelosorkan tubuhnya disamping tubuhku, sambil berbaring miring saling berhadapan dan berpelukan. Dia berkata padaku dengan tersengal-sengal kehabisan napas “Pak …aku sangat lelah… namun sangat puas…..tapi kepuasanku belum sempurna kalau vaginaku belum disemprot oleh ini..” katanya sambil meraih penisku yang masih tegang menantang.
Luar biasa besar nafsu sex yang dimiliki istri tetanggaku yang alim dan berjilbab itu yang berjilbab lebar ini. Apakah karena dia memang jarang mendapatkan nafkah batin dari suaminya yang jarang pulang, atau seperti dugaanku bahwa dia memiliki nafsu yang sangat besar karena buktinya dia sering membeli jamu-jamu kuat pada istriku.
Aku yang belum mencapai puncak, tidak ingin berlama-lama istirahat takut nafsuku surut dan penisku melemah,  maka aku mulai menindihnya dan tanganku kembali meremas-remas buah dada indah miliknya serta memilin-milin puting susunya yang menjulang menantang. Kemudian kembali bibirku menciumi bibirnya dengan penuh nafsu.
Nafsunya bangkit kembali walaupun dengan tenaga yang masih lemah, tangannya meraih penisku dan diarahkan kedepan liang vaginanya, pahanya terbuka lebar memberi jalan pada penisku untuk segera menelusuri liang nikmat vaginanya. Ku dorong pantatku begitu kepala penisku tepat berada di liang vaginanya . Dan
Blessh…., penisku kembali menjelajahi liang sempit yang sudah sangat basah milik istri tetanggaku yang alim dan berjilbab ini dan “ouhh…” lenguh kami berbarengan menahan nikmat.
Pantatku mulai mengayuhkan penisku agar lancar keluar masuk menggesekgesek dinding vagina yang selalu memberikan sensasi nikmat. Gerakanku makin lama makin cepat dan berirama.
Pinggulnya mulai bergerak membalas setiap gerakannku, sehingga lenguhanku dan erangan nikmat dari terdengar saling bersahutan
“Ouh…ohhh…enak…banget…ohhhh…” dengusku..
“Auh…auh…makasih Pak….ouh….nikmat…oh…” erangnya
Gerakanku makin lama makin cepat dan keras tak beraturan sehingga terdengar suara yang cukup keras dari beradunya dua selangkangan
Plok…plok…plok…
Demikian pula dengan gerakan pinggulnya semakin keras menyambut setiap gerakan pantatku., sehingga bunyi beradunya selangkangan semakin keras
Plok…plok…plok…
Dan akhirnya mulutku mulai meracau..”Ouh…Bu…Aku …mau … keluar, aku mau… keluar ouh…”
Dan dia juga meracau sambil menarik-narik tubuhku dengan keras “ Ayo.. pak… bareng… bareng…”
Dan akhirnya secara bersamaan kami menjerit bersahutan melepas nikmat mencapai orgasme. Badanku dan badannya melenting dan menjerit
“Aaaaahhhh….”
Dan …cret…cret…cret   sperma kentalku terpancar beberapa kali membasahi  seluruh rongga vagina istri tetanggaku yang alim dan berjilbab ini dan dibalas dengan kontraksi dan kedutan-kedutan yang hebat didalam liang vaginanya yang menandakan kami mendapat puncak orgasme yang tak terlukiskan nikmatnya.
Lalu badanku ambruk jatuh menimpa tubuhnya dan kugelosorkan kesamping tubuhnya agar tidak membebaninya. Kami berbaring sambil berpelukan dan merasakan sisa-sisa kenikmatan orgasme dengan mata terpejam dan nafas tersengal-sengal seperti habis berlari dikejar harimau.
Tak lama kemudian , matanya terbuka dan memandangku dengan tatapan penuh kepuasan serta berkata dengan suara yang lemah
“Baru kali ini aku dapat merasakan berkali-kali orgasme yang luar biasa nikmatnya dalam satu kali persetubuhan..huhh… benar-benar melelahkan namun sangat memuaskan dan tak mungkin terlupakan…” Katanya sambil mencium mesra bibirku. Lalu sambungnya lagi  “Kalau tahu senikmat dan sepuas ini yang kudapat dari Bapak.. Bapak tidak perlu mengancamku segala…” katanya sambil tersenyum.
“Dan aku rela … menanggung segala akibatnya asal aku bisa mendapatkan nikmat seperti ini dari Bapak…” katanya mulai melantur…
Kuperhatikan jam dinding sudah menunjukkan jam 1.30 malam, sudah larut. Aku harus segera pulang. Maka aku berdiri dan mengenakan pakaianku dan bertanya padanya “Apakah kita bisa mengulanginya lain waktu ?”
“Tentu…Pak, bahkan malah aku yang meminta pada bapak untuk bisa memberikan kenikmatan seperti tadi lagi dan lagi “ katanya sambil mencubi mesra pinggangku.
Kemudian dia juga mengenakan pakaiannya kembali lengkap dengan jilbab lebarnya dan kami keluar kamar berbarengan. Sampai di ruang tamu, dia berhenti sejenak dan memberi isyarat padaku agar aku diam dulu di tempat dan dia akan keluar rumah melihat situasi di luar apakah ada orang. Dan setelah yakin tidak ada orang diluar dan memberi isyarat padaku bahwa di luar aman. Sebelum aku keluar dari rumah dia memberikan kecupan yang hangat dan mesra di bibirku sambil berbisik
“Jangan lupa ya… seminggu 2 kali bapak harus memberi kenikmatan padaku…”
Wah… nekad juga rupanya istri tetanggaku yang alim dan berjilbab itu yang alim ini, jika sudah tahu sesuatu yang sangat nikmat yang bisa dia dapatkan dari diriku. Dengan mengendap-ngendap aku masuk ke rumahku dan kudapati istriku masih tidur dengan nyenyaknya.
Sejak saat itu kami selalu menyempatkan diri secara sembunyi-sembunyi untuk berpacu meraih nikmat. Dan hal itu berlangsung sampai sekarang , tanpa aku tahu kapan hal ini akan berakhir. Tapi tingkah lakunya di lingkungan tidak berubah. Dia tetap tampak sebagai istri yang solehah dengan jilbab lebar dan baju longgar panjang yang selalu dikenakan. Tapi jika sudah berduaan denganku, dia bagaikan kuda liar dan binal yang bisa membuat diriku melayang-layang meraih nikmat
TAMAT

Tetangga Depan

Tanganku membuka jilbab lebar yang ia kenakan dan melemparkannya ke lantai, maka tampaklah rambut indah dengan leher jenjang merangsang menopang wajahnya yang terlihat sangat cantik dan menggemaskan, walaupun dengan mata terpejam dan ekspresi wajah yang tegang.
Bibirku mulai menciumi dagu, pipi, dan seputar lehernya yang sangat merangsang, beberapa kali kurasakan ada reaksi dari dirinya dengan keluarnya keluhan dari mulutnya
“Euh….euh….”..

Aku adalah seorang karyawan yang bekerja di Perusahaan Multimedia, sedangkan istriku adalah sales sebuah produk jamu dari Madura. Di depan rumahku tinggallah sepasang suami istri yang telah memiliki seorang putra berusia 4 tahun yang diasuh oleh seorang pembantu yang datang jam 7 pagi pulang jam 4 sore. Tetanggaku ini adalah seorang wiraswasta bidang percetakan sedangkan istrinya adalah karyawan sebuah instansi.
Dari cerita yang pernah mereka ucapkan, dulu mereka pernah mengikuti suatu aliran yang sangat fanatik, itulah sebabnya istri tetanggaku ini selalu mengenakan jilbab lebar yang selalu menutupi kepala dan dadanya dan juga selalu mengenakan pakaian longgar yang panjang sampai ke mata kaki.
Dari cerita istriku, kuketahui bahwa sang istri sangat memperhatikan masalah hubungan suami istri untuk menjaga kegarmonisan rumah tangga mereka. Hal ini karena istri tetanggaku ini merupakan pelanggan tetap istriku dalam membeli jamu dari Madura, terutama jamu yang berhubungan dengan hubungan suami istri seperti “sari rapet”, “Pria perkasa” ataupun jamu lainnya yang selalu berhubungan dengan hubungan suami istri.
Walaupun selalu mengenakan jilbab lebar, tetap saja tidak bisa menutupi kecantikan, keanggunan dan putihnya kulit istri tetanggaku ini, sehingga aku sering membayangkan bagaimana keadaan tubuhnya bila tidak mengenakan busana, pastilah seksi sekali dan sangat menggairahkan.
Disamping sebagai seorang wiraswasta, tetanggaku ini aktif  di sebuah LSM yang memperhatikan perkembangan perekonomian masyarakat. Karena persaingan bisnis yang semakin ketat, akhirnya usaha tetanggaku ini bangkrut, dan akhirnya ia lebih memfokuskan diri untuk mengeluti LSM yang  ia ikuti. Dan ternyata LSM yang ia geluti ini mendapatkan kepercayaan untuk mengawasi pencairan dana masyarakat di luar kota dengan honor yang lumayan untuk menghidupi keluarganya. Sehingga ia harus kerja di luar kota dan seminggu sekali baru pulang ke rumah.
Hingga pada suatu hari istriku berkata bahwa komputer tetanggaku bermasalah dan minta tolong padaku untuk segera memperbaikinya, sebab tidak mungkin harus menunggu suaminya pulang dan lagi pula banyak pekerjaan mendesak yang dikerjakannya. Dan katanyanya walaupun ia sedang ada dikantor datang aja siang hari, ada pengasuh anaknya ko di rumah.
Obsesiku terhadap istri tetanggaku ini seperti mendapat peluang. Aku menyanggupi untuk memperbaiki komputernya “besok akan ku kerjakan..” kataku pada istriku. Keesokan harinya sebelum aku ke rumah tetanggaku, aku persiapkan beberapa spy cam (“Kamera pengintai”) ukuran kecil tanpa kabel yang aku hubungkan ke komputerku.
Ternyata sistem operasi komputer tetanggaku ini bermasalah, maka harus ku install ulang supaya normal kembali. Pada saat penginstallan sedang berlangsung, aku menanti pengasuh tetanggaku ini lengah atau keluar memberi makan asuhannya. Pada pengasuh anak tersebut keluar, maka kugunakan kesempatan ini untuk masuk ke kamar tetanggaku dan meletakkan 2 buah spy cam ditempat yang tepat dan tersembunyi yang bisa menangkap aktivitas tempat tidur dan sekitarnya.
Setelah perbaikan sistem operasi komputer tetanggaku selesai, aku segera pulang dan menyalakan komputer untuk mengetes apakah spy cam  yang aku letakkan berfungsi dengan baik. Dan ternyata alat kecil memang benar-benar canggih, selain bentuknya kecil dan tanpa kabel, ternyata daya tangkap gambarnya pun nyaris sempurna dan yang lebih canggihnya lagi adalah kemampuannya melakukan zoom.
Mulailah pada jam-jam tertentu aku memantau keadaan kamar tersebut. Dari hasil pantauan tersebut beberapa moment aku rekam, misalnya merekam tubuhnya yang sedang telanjang  bulat dan berlenggang lenggok didepan cermin sehabis mandi, merekam kegiatan dirinya yang sedang terangsang di malam hari pada saat suaminya di luar kota, bahkan sempat ku rekam bagaimana ganasnya ia di tempat tidur pada saat suaminya pulang dari luar kota.
Rupanya dibalik keanggunan dan kealiman penampilan luar istri tetanggaku ini, ternyata dalam berhubungan suami istri dia sangat ganas dan binal membuat suaminya kewalahan, dan sering kali terlihat dia masih bernafsu tetapi suaminya sudah ambruk dan akhirnya dia hanya bisa gelisah tidak bisa diam melihat suaminya tidur kecapaian.
Akhir-akhir ini kesibukan tetanggaku ini semakin padat, sehingga jadwal kepulangannya menjadi tak menentukan, terkadang dua minggu sekali bahkan pernah sampai dua bulan sekali. Bahkan secara bercanda istri tetanggaku ini berkata pada istriku
“Bu…, saya mah jablay…(jarang dibelai maksudnya) “
“Kenapa gitu ?” tanya istriku pada.
“Habis si Bapak jarang pulang, dan kalo pulangpun hanya satu malam setelah itu pergi lagi.. Saya mah punya suami… tapi jarang sekali bermesraan “ katanya dengan nada sedih.
Pada suatu hari, istriku cerita padaku bahwa pada tadi siang ketika istriku bertamu ke tetanggaku, dia melihat istri tetanggaku sedang menangis. Dan ketika ditanya mengapa, istri tetanggaku menjawab terisak “Si Bapak, tadi malam pulang, tapi belum ngapa-ngapain dia sudah pergi lagi dengan temannya malam itu juga dan sampai sekarang pulang. Padahal saya lagi pingin-pinginnya..”
Mendengar cerita istriku, aku menjadi tergoda untuk mengisi kekosongan kasih sayang ini. Tapi bagaimana caranya ? dan tak mungkin aku dapat menggoda seorang istri yang selalu taat menjalankan perintah agama. Apalagi dia selalu mengenakan jilbab dan tidak pernah memberi kesempatan kepada bukan muhrimnya untuk berbicara bebas dengannya.
Akhirnya aku punya ide untuk mengancamnya akan menyebarkan video rekaman dirinya yang sedang telanjang dan yang sedang berhubungan dengan suaminya. Rekaman tersebut aku simpan di CD.
Pada malam hari ketika istriku sudah tidur, kuletakkan CD rekaman tersebut di depan pintunya dan kuhubungi hp istri tetanggaku ini dari hp-ku dengan menggunakan nomor yang baru kubeli siang tadi
“Bu…, Coba ibu buka pintu depan dan ambil amplop yang tersimpan dibawah pintu, sekarang..! Isinya adalah CD berisi video rekaman yang harus ibu tonton di komputer” kataku memerintah tanpa memberi kesempatan padanya untuk bertanya siapa yang yang menelepon.
Aku mengintip dari dalam rumahku, tak lama kemudian aku melihat pintu depannya terbuka, kemudian dia keluar dengan jilbab lebar dan baju longgar yang biasa dikenakan kemudian melihat keadaan sekitarnya, lalu setelah yakin tidak ada seorangpun, lalu dia melihat ke bawah dan mengambil amplop yang aku simpan dan dengan tergesa-gesa pintu itupun dia tutup kembali.
Kira-kira setengah jam kemudian, hp-ku bunyi dan setelah kulihat ternyata istri tetanggaku menghubungiku. Begitu aku tekan tombol terima, langsung terdengar suara serak seperti orang yang sangat marah tapi tak berdaya “Anda siapa ? Dan apa maksudnya memperlihatkan  video ini pada saya ? “ tanyanya.
“Saya hanyalah seorang penggemar berat ibu. Dan saya ingin semua orang tahu bahwa tubuh ibu sangat menggairahkan dan ibu sangat binal dan ganas di tempat tidur” jawabku santai.
“Apa maksudnya…?” katanya dengan nafas yag mulai tersekat
“Akan saya perbanyak CD ini dan akan saya bagikan ke setiap rumah di lingkungan ini, juga akan kirim ke internet agar orang sedunia tahu apa dan bagaimana ibu. “ jawabku masih dengan nada santai dan kalem.
“Ja…jangan…jangan…!” potongnya mulai gugup.
“Apa yang sebenarnya kamu inginkan…, mau uang…? Berapa…?” katanya memelas dan suara melemah.
“Saya nggak mau uang…” jawabku
“Lalu apa..?” susulnya
“Saya hanya ingin bisa menikmati tubuh ibu yang sangat menggairah…” kataku menggodanya.
“Tidak mungkin …..Aku nggak sudi….”
“Ya…nggak apa-apa.. Tapi ibu jangan kaget kalau esok hari semua tetangga akan ribut karena memiliki rekaman tersebut..” jawabku mengancam
“jangan…jangan dilakukan ….tolonglah kasihani saya…” katanya lagi memelas
“Tidak akan saya lakukan…asal ibu memenuhi keinginan saya” kataku lagi.
Lama dia tidak menjawab…
Dan akhirnya…
“Baiklah… saya menyerah…, tapi kumohon…. Kamu harus menghapus semua rekaman ini “ katanya dengan nada yang sangat berat dan pasrah karena kalah
“Baiklah…, sekarang ibu harus membuka pintu depan, kemudia ibu harus menunggu saya di kamar ibu. Kalu tidak ibu lakukan maka saya tidak akan datang” jawabku memberikan perintah.
Tak lama kemudian, kulihat pintu depan terbuka sedikit dan beberapa menit kemudian kulihat dimonitor bahwa dia telah ada di dalam kamar dan duduk gelisah diatas kasur menunggu apa yang akan terjadi.
Kumatikan komputerku dan aku keluar rumah secara mengendap menuju rumah tetanggaku melalui pintu depan yang terbuka, kemudian kututup dan kukunci. Lalu dengan perasaan degdegan aku menghampiri kamarnya kubuka pintunya dan kututup kembali serta kukunci. Begitu melihatku dia langsung berdiri dan berkata kaget dan marah
“Ohh..ternyata bapak..! Kenapa bapak melakukan ini padaku. Apa bapak tak takut kalau saya laporkan ke istri bapak ?” Ancamnya
“Laporkan saja  dan saya akan menyebarkan rekaman itu. Yang paling rugi kan bukan saya, tapi ibu sendiri ?” jawabku menekannya
“Jadi gimana ? mau batal ?” sambil aku membalikkan badan seolah-olah akan keluar kamar.
“Jangan…saya menyerah…” katanya pelan dan terisak meneteskan air mata.
“Baiklah kalau begitu…” kataku sambil menghampirinya.
Dia duduk mematung di pinggir tempat tidur ketika kuhampiri. Aku duduk disampingnya, dia menggeserkan badannya seperti yang ketakutan, tapi aku menahannya sambil berkata “Ingat, jika ibu tidak melayaniku malam ini, maka ancamanku akan kulaksanakan !” kataku mengancam. Akhirnya dia diam dengan badan menggigil ketakutan dan mata yang terpejam.
Tangan kananku memeluknya dari belakang. Kudekatkan wajahku ke wajahnya. Dia masih memejamkan matanya. Ohhh betapa cantik wajahnya, bibirnya yang tipis dan basah menggodaku untuk menciumnya
Dia diam saja mematung, bahkan badannya terasa sangat dingin. Tapi aku tak peduli, aku terus mengulum bibirnya yang tertutup rapat dan terkadang lidahku menjilati bibirnya. Dia mulai bereaksi tapi hanya sekilas setelah itu dia tetap diam sambil memejamkan mata.
Tanganku membuka jilbab lebar yang ia kenakan dan melemparkannya ke lantai, maka tampaklah rambut indah dengan leher jenjang merangsang menopang wajahnya yang terlihat sangat cantik dan menggemaskan, walaupun dengan mata terpejam dan ekspresi wajah yang tegang.
Bibirku mulai menciumi dagu, pipi, dan seputar lehernya yang sangat merangsang, beberapa kali kurasakan ada reaksi dari dirinya dengan keluarnya keluhan dari mulutnya
“Euh….euh….”
Hanya segitu, lalu dia diam lagi seperti sedang bertahan untuk tidak tergoda atas  rangsangan yang kulakukan pada dirinya. Lalu tanganku menarik seleting baju panjang yang terdapat dipunggungnya dan bajunya kutarik ke bawah, tampaklah tubuh putih mulus yang harum dengan buah dada yang montok terhalang oleh bh yang masih menahannya agar tidak tumpah. Kutarik pengait bh hingga bh tersebut terlepas dan kulemparkan ke lantai, maka tampaklah buah dada yang benar-benar montok menggairahkan tergantung bebas dihadapanku.
Badannya semakin kaku, kudorong paksa agar dia berbaring di kasur, lalu dengan tergesa-gesa karena bernafsu  tanganku mulai meremas buahdada indah tersebut yang kiri dan kanan secara bergantian.
Ouh… betapa mengasyikkan dan puasnya dapat mempermainkan buah dada dari seorang wanita yang biasanya tertutup baju longgar dan jilbab yang lebar.  Mulutku mulai menjilati dan menciumi seluruh permukaan kulis halus di sekujur tubuh terbukanya. Terkadang disertai  dengan kecupan serta hisapan yang mengasyikan.  Dan akhirnya bibirku menuju buah dadanya . Buah dada sekal dan montok itu aku hisap dan gigit-gigit gemas penuh nafsu, kemudian aku kebagian puting susunya yang sudah mulai tegak menantang. Kupilin-pilin dengan bibir dan lidahku..
“Ouh…ouh…euh…..euh… ssstt…hhhssstttt…” Erangan halus dan desis nikmat keluar dari mulutnya tanpa disadarinya
Tapi segera diam kembali setelah dia menyadarinya apa yang sedang terjadi. Tampak sekali terjadi pergulatan batin yang sangat hebat antara mempertahankan harga diri dan kehormatan melawan gairah nafsu yang sudah mulai bangkit mempengaruhinya. Hal ini tampak dari gerakan tubuhnya mulai menggelinjang dan merespon setiap sentuhan dan rangsangan yang kuberikan padanya. Peperangan antara rasa terhina dan rasa nikmat yang ia terima demikian hebatnya sehingga tampak dari keringat yang mulai bercucuran dari tubuhnya.
Badan dan tubuhnya sangat menikmati rangsangan yang kuberikan tetapi pikirannya melarang untuk merespon, sehingga reaksi yang diberikan menjadi tidak konstan, terkadang melenguh menikmati dan terkadang lagi diam  mematung tidak memberikan respon atas rangsangan yang kuberikan padanya. Tapi  aku terus memberikan rangsangan-rangsangan kenikmatan padanya dengan terus memilin dan meremas buah dadanya yang indah.
Usahaku memberikan hasil. Dia menjadi lebih sering mendesah dan melenguh menahan nikmat yang dirasakan, walaupun dengan malu-malu sambil tetap berusaha menjaga harga dirinya agar tidak jatuh dihadapanku.
“Ouh… oohh…ouh….” Erangan nikmatnya menjadi lebih  sering kudengar. Kedua tangannya mencengkram kasur dengan sangat kuat hingga urat-urat halus tangannya menonjol menandakan bahwa dia sedang dilanda kenikmatan dan rangsangan birahi yang teramat sangat.
Aku mulai menanggalkan  baju longgarnya dari tubuhnya dan menjatuhkannya kelantai. Mataku nanar diliputi nafsu yang semakin menggebu melihat tubuh bugil merangsang di hadapanku yang hanya menyisakan cd yang menghalangi keindahan vaginanya. Lalu kutanggalkan cd yang menghalangi pemandangan indah ini. Dan…. Terpampanglah tubuh telanjang yang benar-benar indah membangkitkan gelora birahi yang semakin tak tertahankan. Penisku semakin tegang melihat pemandangan itu
Tanpa membuang waktu, aku menciumi kedua paha indah yang putih, mulus serta harum ini. Kugunakan lidahku untuk mengulas semua permukaan paha baik yang kiri maupun yang kanan secara bergantian.
Erangannya menjadi semakin nyaring dan sering
“Ouh…ohhh…Pak…ouh….ouh…” rupanya rasa malu dan marahnya sudah semakin kalah oleh rasa nikmat yang keberikan.
Bibir dan lidahku, lalu naik keatas kebagian selangkangannya yang menjanjikan berjuta-juta kenikmatan. Vagina itu begitu indah dikelilingi oleh rimbunnya jembut hitam nan halus. Kujilati jembut indah itu. Dia mengerang keras….”Aaahh….ohhh”
Badannya mulai bergetar seperti dialiri listrik,  mulutnya ternganga dengan nafas seperti tertahan, lalu “Aahhh…ouh….ouh…” erangannya semakin keras menandakan bahwa harga dirinya semakin kalah oleh rasa nikmat yang kuberikan
Kusibakkan bibir vagina yang menutupi liang vagina indahnya, terlihatlah lorong sempit memerah yang basah berlendir. Lidahku terjulur untuk mengkait-kait lorong itu. Badannya semakin bergetar dan erangannya sudah berganti menjadi jeritan-jeritan tertahan “Aahh….Aahhh….Ouhh…nikmat…ouh….” mulutnya mulai meracau.
Jempol tangan kananku tak diam, kugunakan untukmenekan dan memutar-mutar klentitnya yang semakin menonjol keras. Gerakannya sudah semakin menggila dan tangannya sudah tak malu-malu lagi mengusap dan menekan-nekan kepalaku agar lebih dalam memasukkkan lidahku kedalam liang vaginanya kurasakan semakin berkedut.
“Aahh…aahhh… ouh….  Pak….ouh…..terusssss…ouh…” jeritannya semakin keras, pantatnya semakin maju menekan wajahku…
Akhirnya dengan tak sabar kedua kakinya dia naikkan keatas pundakku dan menjepit leherku dengan keras sambil melonjak-lonjak tak karuan dan menjerit-jerit menjemput nikmat yang bertubi-tubi padanya hingga akhirnya ia menjerit panjang
“Aaaaaaahhhhh…………….” Badannya melenting, pantatnya terangkat dan tangannya mencengkram kaku di kepalaku serta kakinya semakin keras menjepitku seperti tang raksasa . Lalu beberapa detik kemudian pantatnya berkedut-kedut dan liang vaginanya berkontraksi sangat hebat dan melamuri lidahku dengan cairan kenikmatan.
Dan setelah itu badannya terhempas ke kasur, cengkraman tangannya dikepalaku melemah demikian juga dengan jepitan kakinya di leherku. Setelah itu yang kudengar adalah helaan nafas yang tersengal-sengal seperti orang baru selesai melakukan lari sprint 100 meter.
Tanpa dia kehendaki, istri tetanggaku ini telah mengalami orgasme yang sangat hebat yang aku berikan dalam sesi pemanasan ini.