Senin, 03 Oktober 2011

Mbak Mirni

Heni in SEKS
Ini adalah lanjutan dari cerita ku bersama bi Heni. Setelah aku ewe dia, kini dia hanya bisa terbaring setelah menerima aksi kontol raksasaku. Berkat dia kini aku menjadi pede dengan ukuran kontolku yang ga normal. Malahan aku memandangnya sebagai kelebihan bikan kekurangan yang harus aku tutup-tututpi selama ini. Malamya kami pun melakukannya lagi secara sembunyi-semnbuni.
Kami terus melakukannya setiap akau atau bibiku memnginginkannya. Asal aman saja.
Kali ini bukan pengalamanku bersama bibiku, melainkan bersama orang lain, bukan di atas kasur pula, melainkan di atas bis.
Hari jumat siang, sekirtar pukul 2 aku sampai di terminal cicaheum. Aku hendak naik bis jurusan jawa. Karena aku libur panjang, makanya aku mau pulang karena sudah kangen sama orang tuaku di kampung. Setelah aku mandapatkan tiket, aku langsung naik dan ternyata aku mendapatkan kursi paling belakang di dekat jendela pula. Beberapa menit kemudian ada pasangan suami istri beserta seorang anaknya yang duduk disampingku. Karena bis yang aku naiki memiliki posisi kursi 2 dan 3 jajar.
Beberapa lama kemudian aku sengaja menggaruk kontolku, sehinnga Mirni memperhatikanku.
“kenapa de?” tanyanya.
“nggak mbak,nggak apaa-apa. Ini kontolku ga tau kenpa!” jawabku sambil kubuka celanaku hingga keluarlah kontol raksasaku yang sudah berdiri dari tadi.
Melihat ahl itu, Mirni sempat kaget dan tertegun melihat kontolku yang aku pegang.
“kok berdiri de?” tanyanya
“ga tau nih mbak, pengen nyari sangkar yang baru kali” candaku sambil berajak ke toilet.
“mau kmana de?”tanyanya lagi
“mau ke belakang mbak,ke toilet”
Akupun pergi ka toilet dengan harapan Mirni mau menyusulku. Tidak lama kemudian ketika aku lagi onani, terdenagar suara wanita memanggilku.
“bentar ya!” teriakku
“buka dulu de, ini mbak”
Akupun tahu kalo itu adalah Mirni yang berhasil aku pancing.
“gak kenapa-napa burungnya de?” tanyanya
“gak apa-apa” jawabku sambil aku terus mengocok kontolku didepan mbak Mirni. Dia pun mulai terangsang damemasukan tangannya kedalam roknya. Melihat hal seperti itu,aku langsung membalikannya ke arah dinding dan mendekapnya dari belakang sambil menggesekan kontolku ke pantatnya searaya berbisisk “mbak kita lewatkan malam ini ya mbak!”
“punya kamu gede banget de?”
Akupun terus menggesekan pelan-pelan  kontolku ke belahan pantatnya yang pelan-pelan berhasil aku kupas.terasa bulunya yang panjang dan lebat bergesekkan denagn batang zakarku yang gagah.
“mau lewat anus tau memek mbak?”tanyaku
“apa aja boleh de!”bisiknya mendesah
Karena aku yakin takkan bisa masuk kalo lewat  anus, makanya aku masukkan ke mememknya.  Ku jilati punggungnya sambil kuremas buah dadanya yang besar dan kencang. Dia hanya mendesah kenikmatan, sesekali menjerit, mungkin sedikit rasa skit karena kontolku sangat besar memaksa melonggarkan liang senggamanya.
“aaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhh de aaaaaahhhh”  desahnya keras..
Akupun semakin bersemangat mengebor memeknya yang berbuluy lebat itu.
Sejam kemudian bis mulai bergerak menuju jalan. Akupun menikmati perjalanan dan tidak lama kemudian aku tertidur. Sekitar pukul 8 malam aku terbangun. Seorang ibu berusia sekitar 30-35 tahunan ternyata baru bangun juga. Sehinnga ketika yang lain pada terlelap, kami berdua terbangun. Entah kenapa aku punya pikiran mesum dengan wanita di sebelahku ini. Mungkinkarena malam-malam gini terasa dingin mencekam,.
Karena aku pake celana pendek diatas lutut. Aku mencoba mendekatkan betisku ke arah betis wanita itu. Suaminya yang tidur di kursi kosong bersama ankanya didepan tertidur pulas besrta penumpang lain. Rupanya caraku tidak menghasilkan apa-apa dan wanita itu malah menghindar.
Kemudian aku ajakngobrol saja, ya luaMirnin dia mau minimal buat kenalan saja. Ternyata naMirni Mirni, usianya 33 tahun. Pantas saja dia kelihatan masih cantik. Setelah kami hentikan perbincangan kami, kemudian aku kembali memutar otak untuk memancing gairahnya. Akupun dapat sebuah ide. Aku buka jaketku sehingga lekukan kontolku yang telah berdiari bisa terlihat dari tonjolan dibalik celanaku, kemudian aku kasih penyinaran denagn pura-pura memainkan handphone.
Sepertinya usahaku berhasil, dia mulai memberi perhatiannya pada celanaku. Dalam hatiku senang dan mancari cara lagi. Lalu aku coba ulangi cara pertama dengan menyentuhkan betisku yang dipenuhi bulu  pada betisnya yang tertutup rok panjangnya. Tiba-tiba dia menaikkan roknya sehinnga betisku bisa mengenai kulit betisnya yang mulus. Denagn sedikit malu aku percepat gerkan betisku sambil menlihat ke lur jendela. Kemudian aku coba hentikan, lalu dia pergi ke toilet.
Beberapa menit kemudian dia kembali dan tersenyum padaku, kemudian menawarkanku roti. Aku terima saja agar aku semakin bisa akrab dengannya. Tiba-tiba dia berbisik “betisnya berbulu ya?”
Aku kaget karena gak nyangka dia akan menanyakan hal seperti itu. Aku pun tersenyum sambil bertanya “kenapa mbak, ga suka sama yang berbulu ya?”
“suka ga suka sih!” jawabnya sambil tersenyum
Kami ganti posisis, sekarang kami saling berhadapan. Setelah 10 menit akhirnya kami berhasil. Aku larut dalam kenikmatan dan kehangatan  memek Mirni, apalagi dia, bahkan dia tidak peduli dengan suaminya yang ada di ruangan depan.
Ketika kami asik dalam permainan kami, tiba-tiba pintu terbuak dan terlihat sesosok orang hendak masuk toilet yang lupa kami kunci. Kami kaget dan ternyata yang masuk adalah seorang ibu-ibu berjilbab berumur 45-50 tahunan. Saat itu kami bingung, karena kami benar-benar kepergok.
Ibu-ibu itu hanya diam memandang kami dengan setengah telanjang dengan posisi kontolku yang luput  ke dalam  memek mbak Mirni. Ibu itupun masuk dan menutup pintu dan berkata “teruskan saja, ibu cuman mau buang air  besar.”
Lalu kamipun langsung memneruskan permainan kami yang disaksikan seorang ibu berjilbab yang tengah buang air besar di samping kami. Mirni yang suadah orgasme berkali-kali sudah letih akibat serangan kontolku, dia pun berbisik “udah de, ibu mau ke kursi.”
Aku yang tak tega, apalagi memeknya berdarah, segera memangkunya ke kursi dan merbahkannya. Aku yang belum sampai pada puncak pun masih sangat bergairah, kemudian aku kembali ke toilet yang masih ada ibu berjilbab tadi. Dengan tanpa baju sehelaipun aku menemui ibu itu.
“ibu, sini bu.” Kataku sambil meraih dan memeluk ibu yang baru buang air besar itu. Kemudian aku peloroton rok ibu itu, ibu itu pun hanya diam sja dengan perlakuanku. Kini ibu itu sudah setengah telanjang karena rok dan cd nya berhasil aku lepas.
“de, percepat de” katanya
Mendengar hal itu aku langsung menerobos memek ibu itu dengan  agressif. Ibu itupun mengerang kesakitan,campur kenikmatan. Aku kocokkan selama hampir lima menit.
“de, ibu mau keluar nih.” Kata ibu itu
“ayo kita barengin aja bu.” Jawabkau.
Akhirnya kami pun orgasme bersamaan. Aku memeluk tubuh ibu itu dan menciumi selama 2 menit,
Ibu itu terlihat sangat letih, begitupun Mirni. Beberapa menit kemudian kami keluar, ibu itu berjalan ke depan menuju kursinya, sedangkan aku duduk kembali ke tempat dudukku tad bersama Mirni. Ternyata Mirni sudah mualai agak sedikit sadar. Aku sandarkan kepalanya diata kontolku dan sesekali aku minta dia jilat dan ciumi pnisitu, disamping kami melakukan ciuman panas sepanjang perjalanan.
Nikmat rasanya bisa memasukan kontolku ke dalam dua liang memek berbeda dalam waktu kurang dari satu jam.  Apalgi memek istri orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar