Kamis, 11 Agustus 2011

Birahi Mbak Rofikah 3

Tak terasa aku pun juga tak karuan merasakan jepitan penisku di vagina Mbak Rofikah itu. Dengan tubuhku yang menindihnya karena kecapekan menggagahi Mbak Rofikah. Deru nafas hembusan kami bersahutan, kubiarkan Mbak Rofikah menikmati orgasmenya, kupeluk dan kubenamkan kepalaku di samping kepalanya. Rambutnya yang pendek itu aku elus elus untuk memberikan rasa tenang, sedang penisku terasa disedot lagi ketika Mbak Rofikah bergerak setelah menikmati orgasmenya. Tangannya menepuk ke punggungku

“Sayaaaang .. bangun deeh .. berat juga dinaikin kamu “ kata Mbak Rofikah dengan gemas mencubiti punggungku. Aku pura pura tak mendengar, aku hanya diam saja mmebuat Mbak Rofikah menjadi geregetan

“Pleasee … pleaseee “ sungut Mbak Rofikah yang akhirnya membuat aku menaikan kepalaku dan ketika muka kami saling bertatap Mbak Rofikah memberikan senyuma mesra

'”Enak ya digagahi kayak tadi ?” tanyaku sambil memagut pelan bibirnya, Mbak Rofikah membalas pagutanku tak kalah mesra

“Ya jelas donk … lagi deh .. “ goda Mbak Rofikah

“Begini ?” kataku menyodoknya dengan pelan

“Aaaaaaaaaaaauh … ganti gaya donk .. mosok kamu di atas terus .. “ tolak Mbak Rofikah dengan gemas dan menggoda

“Susumu besar juga Mbak Mbak Rofikah … ketat dan keras .. hmm .. aku suka sama buah dadamu ini “ kataku dengan meremasnya pelan

“Remes saja sesukamu, sayang .. hhhmmm .. Han .. “ sapa Mbak Rofikah dengan pelan

“Ada apa Mbak ?” tanyaku ketika Mbak Rofikah memandangku mesra

“Aku sebenarnya sudah tahu siapa kamu .. “ kata Mbak Rofikah

“Oh ya ?” tanyaku datar

“Kamu temannya Frans khan ? seorang event organiser itu .. kalo nggak salah kamu yang bantuan dari sisi ITnya” kata Mbak Rofikah

“Tapi kok aneh ya .. tiba tiba kita sudah beginian … “ kataku bloon

“Sudahlah .. aku juga mneikmati .. yuuuk ganti gaya .. habis kita sama sama puas kita pindah ke rumahku yang lain .. nggak ada pembantu sama sekali .. jadi kita bebas bercinta .. segera lakukan tugasmu .. genjot aku ya “ ajak Mbak Rofikah dengan menggulingkan aku. Kami saling memeluk dengan berguling itu, terasa sekali ketika mengguling itu batangku diperas luar biasa.

Mbak Rofikah kemudian duduk di selakanganku dan melakukan genjotan pelan pelan, sedang aku tetap tiduran

“Ooooh Haaaaan ..aaaaaaaaaaaauh .. hhhssss… “ rintih Mbak Rofikah ketika pelan pelan menggenjotku, batangku lancar kembali mencoblos vaginanya itu.

“Iyaaaaaaaa aaaaaaaaaaah … aaaaaaaaaaaaauh nikmaaaaaaaaaaaat “ lenguhku dengan meremas buah dadanya dengan kedua tanganku, Mbak Rofikah sampai menggeleng tak karuan merasakan remasan dan sodokan penisku yang keluar masuk vaginanya dengan mulus. Genjotan demi genjotan dilakukan dengan tetap masih pelan. Hanya lenguhan dan erangan kami bersahutan bergantian

“Gilaaaaaa aaaaaaaah .. nikmat banget .. terus ya, sayaaang “ kata Mbak Rofikah dengan tetap bergerak naik turun itu. Gerakannya menjadi sangat indah di mataku, buah dadanya ikut naik turun seiring gerakannya menggenjotku, buah dadanya aku permainkan dengan kuremas remas bahkan tangan Mbak Rofikah ikut membantu tanganku meremasnya.

“Sayaaaaaaaaaaaaaang aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah “ erangnnya ketika menggenjotku lebih cepat. Bunyi keciplak alat kelamin kami bergesekan serta benturan selakangan kami menambah panasnya persetubuhan kami yang membuat kami kembali bercucuran keringat. Mbak Rofikah sampai memejamkan matanya menikmati genjotan demi genjotan.

Kepalanya menggeleng geleng ke sana kemari dengan genjotan yang semakin cepat, malang nian nasibnya akibat semakin bernafsu itu malah membuat dirinya cepat orgasme

“Aaaaaaaaaaaaaaaah .. nggak kuat aaaaaaah .. gimana, sayang “ tanya Mbak Rofikah dengan deru nafas memburu.

“Keluarin saja “ kataku singkat dengan berpindah meremas pantatnya itu, gerakan Mbak Rofikah semakin cepat dan keras, menit demi menit menggenjot itu membuat dirinya kembali mendapatkan orgasme dengan cepat. Jepitan vaginanya semakin menyempit dan ………

“Aaaaaaaaaaaaaauuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuh …… muuuuuuncaaaaaaaaaaaaak “ teriak Mbak Rofikah dengan melengkung ke depan, aku langsung meremas buah dadanya sekeras mungkin untuk memberikan efek maksimal orgasme.

andhara_Mbak Rofikah_foto_mai-20080912-009 Tubuhnya yang menegang kaku itu membuat berkelonjotan lagi dan ambruk dalam pelukanku, kuusap usapkan punggungnya yang mulus itu, badannya masih bergerak berkelonjotan dan semakin lemas dan akhirnya diam dengan mengucurkan cairan hangat lagi.

Tak lama kemudian bangun dan duduk diselakanganku dengan nafas tak karuan

“Kuat sekali kamu, sayang … segera donk keluarin air manimu .. semprot deh di dalam yaaa “ ajak Mbak Rofikah

“Makanya jangan bernafsu .. santai sajaaa “ kataku dengan bangun dan memeluknya erat, Mbak Rofikah balas memelukku dengan erat

“Oke deeh .. “ sahut Mbak Rofikah

“Sekarang cabut dulu yaaa “ ajakku

“Baik .. “ kata Mbak Rofikah dengan melepas pelukan kemudian berusaha mencabut penisku, perlu perjuangan kecil mencabut penisku itu terlepas dari sarangnya

“Kamu mau gaya apa, sayang ?” tanya Mbak Rofikah

“Mbak Mbak Rofikah tiduran . pinggang bertumpu .. buka paha ya .. wuiih .. vaginanya Mbak Mbak Rofikah mantap banget .. ntar yaaa aku masukin “ pujiku dengan berpindah posisi agar nyaman. Mbak Rofikah berposisi menyamping dengan membuka kakinya lebar lebar, aku kemudian masuk ke dalam bentangan kedua kaki itu, aku lalu maju dan menusukan batangku

“Pelan yaaaaaaaaaa , sayang “ ingat Mbak Rofikah merasakan sakit ketika batangku mulai menerobos lagi, aku sekalian meremas buah dadanya

“Masukin dulu aaaaaaah .. pengin ngeremes susuku terus nich .. nakal sekali “ goda Mbak Rofikah dengan tertawa. Penisku kutusukan dengan kuat membuat Mbak Rofikah sampai meringgis

“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaauh , sakit tauk .. “ erang Mbak Rofikah dan kemudian tersenyum nakal padaku, aku kemudian menekan dan menarik lagi berulang ulang sampai penisku mentok

“Duuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuh .. enak sekali, sayang .. mau sih tiap hari aku diginiin “ sahut Mbak Rofikah

Aku kemudian melakukan genjotan dengan pelan pelan, kupeluk Mbak Rofikah dengan erat dengan posisi mendekat kepalanya, kuremas buah dadanya dan kami berpagutan dengan penisku menyodok nyodok

“Aaaaaaaaaaauh hhhhhhhssssssss…hhhhhhhhsssss … enaaaaaaaaaak “ desis Mbak Rofikah dengan suara mendesis, matanya kemudian merem melek menikmati setiap sodokanku yang masih pelan itu.

“Rasanya mau muncaaak Mbak” kataku di sela sela menyodok nyodok vagina Mbak Rofikah itu.

“Keluarin .. di dalaaaaaaaaaam “ sahut Mbak Rofikah dengan kembali memagutku, kami berdua terlibat dalam pagutan dan lumatan. Batangku kupercepat membuat Mbak Rofikah menjadi tergoncang

“Haaaaaaaaan …..aaaaaaaaaaaaaah .. nggak kuat nich .. fuuuuuuuh “ lenguh Mbak Rofikah dengan meludah sembarangan. Kami semakin cepat bergerak untuk mencapai klimaks. menit demi menit berlalu. Kugenjot dengan lebih cepat dan aku pun semakin tidak tahan dan mencapai puncak pendakian.

Genjotan dengan kuat dan keras kulakukan membuat Mbak Rofikah menjadi pasrah

“Pleasee ..aaaaaaaaaaah  aaakuuu .. sampaaaaaaai lagi aaaaaaah .. aaaaaaaaaaaaauh “ erang Mbak Rofikah dengan kuat. Akupun semakin tidak tahan kuhujamkan keras keras batangku ke dalam vagina Mbak Rofikah.

Mbak Rofikah mendapatkan orgasmenya terlebih dahulu dengan melolong tak karuan, tubuhnya menegang kemudian dan mengucurkan cairan orgasmenya lagi, aku tetap menggenjot dengan keras, pada genjotan keras beberapa kali aku pun menegang dengan kaku menyemburkan air maniku

“Crooooooooot ..crooooooooooooot ..croooooooooooooot “

Aku terasa menjadi enteng, mataku kupejamkan menikmati orgasmeku dengan meremas habis buah dada Mbak Rofikah dan aku pun berkelonjotan terkapar dengan nafas kehabisan. Pinggangku serasa jebol menggenjot Mbak Rofikah. Dari penisku terasa banyak air maniku menetes keluar dari sela sela vagina Mbak Rofikah yang menjepit batangku. Kami diam dengan nafas tak naik turun tak karuan. Kami mendiamkan saja semua itu sampai kami kuat untuk bergerak.

Aku menarik tubuhku dan batangku terlepas dari vaginanya, aku tiduran di sampingnya, kusaksikan air maniku meleleh dari vagina Mbak Rofikah dan Mbak Rofikah bangun lalu memelukku erat dan memberikan ciuman mesra di pipiku

“Trims ya Han . sudah lama aku nggak begini .. mau lagi ?” goda Mbak Rofikah

“Pinggangku masih capek , Mbak tabrak tadi .. huh ,, pegal deh “

“Oke deh .. setelah kamu sembuh di pinggangmu jangan lupa kita bercinta lagi ya Han .. suka deh aku sama kamu” rajuk Mbak Rofikah dengan manja dan memelukku lebih erat.

“Aku capek “

“Oke lah .. yuk bobok saja .. kita lanjutin kalo kamu mau ya “

Huuuuuuuuuuuh .. nikmatnya seks itu tak ada habis habisnya. Libido Mbak Rofikah ternyata tinggi sekali, belum puas masih mau mengajakku. Karena kami kecapekan, kami tidak bercinta lagi. Namun Mbak Rofikah memberikan pagutan mesra lama sekali padaku, dan kami tidur bersama dengan saling memeluk mesra.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar