Rabu, 17 Agustus 2011

Wiwik 1

Sudah lama aku ngefans berat dengan Wiwik ketika aku secara tidak sengaja bertemu dengannya disebuah mall Taman Anggrek Kedoya Jakarta, perkenalan tidak sengaja itu membawaku yang akhirnya harus memenuhi hasrat seks Wiwik yang ternyata justru ngebet ketika habis aku berikan kenikmatan surgawi itu. Aku sendiri tidak sengaja berkenalan dengannya di Gramedia Taman Anggrek ketika kedua anaknya secara tak sengaja menanyakan padaku soal buku buku pelajaran, sedangkan Wiwik sendiri terlepas mengamati anaknya karena sibuk membuka buka buku. Ketika anaknya kuberikan penjelasan dengan cara aku berjongkok, bukan dengan cara berdiri sehingga anak Wiwik itu senang. Kuterangkan soal buku buku itu dengan cara bahasa yang mudah dicerna, apalagi itu buku komputer untuk anak anak, aku tak tahu ketika menjelaskan kepada anaknya Wiwik sudah berada di belakangku dengan tersenyum, aku sendiri tidak menyadari kalo ucapanku yang sampai bersimpuh itu membuat Wiwik menjadi kagum dan geleng geleng, maklum aku biasa bikin anak lewat karyawati yang selama ini aku gauli, entah sudah berapa anak aku tidak menghitung, spermaku yang ditampung jadi anak atau tidak sudah bukan menjadi urusanku lagi.

Wiwik tetap membiarkan aku menerangkan semua itu, sang anak pun sangat senang, sehingga aku menjadi terkejut ketika sang anak mendongak dan bicara pada Wiwik di belakang.

“Ini Ma .. Oom pinter banget soal komputer .. aku suka Ma “ kata anak Wiwik dengan senang. Aku menjadi terkejut lalu memalingkan mukaku ke ke belakang.

“Terima kasih Mas .. anak saya menyita waktu anda “ kata Wiwik dengsn sopan, wow .. luar biasa body Wiwik ini, aku suka dengan bentuk bodynya yang proposional itu, buah dadanya besar, badannya sungguh berisi dan sangat montok. Aku terkesiap, karena beberapa hari yang lalu temanku yang karyawati barusan ketemu dengan Wiwik menanyakan soal dunia perblogin, dia malah menyarakan Wiwik menanyakan padaku lewat email. Apalagi buku yang kupegang tentang pembuatan website, sehingga itu menjadi daya tarik bagi Wiwik, aku tetap bersimpuh itu membuat Wiwik semakin bersimpati, apalagi anak satunya juga bertanya tanya padaku soal buku.

“Oom pinter komputer ya ?”

“Nggak dik .. hanya Oom senang belajar saja .. tiap hari Oom baca buku dan belajar .. “

“Wah hebat ya Ma .. sudah besar tetap belajar, aku pengin seperti itu Ma “ kata si kecil dengan ceria dan kemudian menyalami.

Aku kemudian berdiri dan berkenalan dengannya

“Handro .. biasa dipanggil Han “

“Haaaaaaaah “ Wiwik menjadi terkejut

“Kamu Handro ? kenal sama cewek yang dulu temannya mantan suamiku yang masih kuliah sastar di UI ?” tanya Wiwik dengan terkejut sambil menyebut nama

“Mbak Wiwik khan ini ? “ tanyaku kikuk karena di hadapanku adalah karyawati yang matang dalam dunianya.

“Iya .. duh .. justru itu temanku menyarankan aku bertanya padamu Mas .. tapi nggak sempat .. “

“Oh yaa ? dia belum kontak sama saya .. maklum saya akhir akhir ini sibuk .. padahal saya barusan pulang dari singapore sehari urusan sebuah produk hardware ..” kataku diplomatis untuk menaikan gengsi walaupun ke singapore memang urusannya asli untuk launching produk hardware komputer atas undangan orang dalam vendor ternama di bidang komputer.

“Duh .. aku ketemu pakar komputer … pinter juga kamu ngajarin anak anakku .. biasanya mereka nggak suka sama orang yang belum kenal .. “ kata Wiwik dengan menyalami aku. Wiwik meminta nomer teleponku dan kami pun saling bertukar nomer. Kami sempat ngobrol ngobrol di toko buku itu, bahkan aku kembali bersimpuh dan bermain dengan anak anak Wiwik, mereka tak segan segan kupeluk dan Wiwik menjadi senang.

Aku pun akhirnya harus berpisah dengan karyawati pujaanku itu, anak anaknya pun merasa keberatan aku pergi, namun memang aku harus pulang karena letih, sepulang dari Singapore aku hanya sebentar ke kantor terus ke gramedia, tak henti hentinya sang anak minta aku datang ke rumahnya.

Selepas pertemuan itu aku sendiri nekad datang ke rumahnya, itupun juga karena kebetulan aku lewat rumahnya. Janda beranak dua ini menyambutku dengan sumringah beserta anak anaknya, bahkan saking ngebetnya sang anak sampai menarik narik tanganku ke komputer yang masih hidup itu. Aku pun diminta mengajarinya. Dengan sabar aku mengajari anaknya.

“Anak anakku manja ya sama kamu .. hihihihi .. jarang mereka bersikap begitu .. “ kata Wiwik dengan tersenyum. Sejam kemudian aku pun minta berhenti karena capek, aku relaks di kursi sofa itu, padahal hari sudah semakin menggelap ketika aku diajak makan malam, tak lama setelah makan itu anak anak pada tidur karena kecapekan, tinggal kini aku dan Wiwik yang berembug soal Wiwik mengerti tentang dunia internet.

Kami duduk saling bersebarangan di meja makan itu, laptop kami berlawanan, aku sering menjadi tidak konsen dengan kecantikan Wiwik sehingga aku menjadi salah tingkah, walau Wiwik sering memberikan aku pujian karena aku gegas dalam menyelesaikan permasalahan internet dan komputer.

“Kamu pinter Han .. dulu sekolah dimana ?” tanya Wiwik dengan tersenyum dan menyelidik

Wiwik-Wiwik “Ya belajar sendiri aja Mbak Wiwik .. tapi ya ditekuni sampai bisa .. ada tahapan yang kudu dilalui, nggak bisa serampangan .. satu pelajari sampai bisa baru berpindah ke lain hati ..” kataku disambut tawa Wiwik. Rambutnya yang panjang itu disibakkan karena berada di depan dadanya, aku sampai terpukau dengan kecantikan janda beranak dua itu, sampai aku memandangnya dengan tersenyum sambil geleng geleng

“Mbak Wiwik cantik sekali “ pujiku yang disambut senyum malu Wiwik.

“Ah aku biasa saja Han .. “ tolak Wiwik dengan tersenyum, naluri seksnya seolah olah muncul, Wiwik memancing dengan nakal

“Kamu sudah punya pacar ? juga sering gituan ?” tanya Wiwik dengan selidik, kuperhatikan jari jari tangannya mengepal di ketika diletakkan di meja. Pertanda wanita ini sudah lama tidak digauli, aku menahan diri agar tidak over acting dan pura pura terperengah

“Nggak aaaaaaah “ kataku yang ketika menjawab mulutku aku makanan sendkit itu aku pura pura kesedak, sampai Wiwik berdiri dan menahan pundakku di samping

“Hati hati Haan .. makan jangan sambil ngomong “ Wiwik menasehati aku. Aku pura pura kesakitan, kutenggak air minum di depanku, tanganku sampai menyenggol buah dadanya membuat Wiwik menjadi berdesir tak karuan, namun Wiwik tidak protes, masih memegang lenganku, kuelus elus tangan Wiwik yang halus dan lembut itu, kutatap dengan memalingkan mukaku bertatapan dengan Wiwik, Wiwik menunduk malu namun tetap memegang lenganku dengan erat seolah berat melepaskan, kutarik tangannya sedikit keras, kakiku tersandung kaki Wiwik sehingga kontan Wiwik langsung berada dipangkuan

“Haaaaaan .. pleaseeeeeee “ Wiwik seolah olah kaget dan keempukan pantatnya berada di pangkuanku, kurasakan penisku yang ngaceng itu mendapatkan timpaan yang empuk dan sekal, aku melingkarkan tanganku memeluk pinggangnya, Wiwik menjadi tidak tenang, tubuhnya mulai gemetaran karena kawatir apa yang akan terjadi.

“Mbak Wiwik cantik “ pujiku dengan tetap mengelus elus lengan Wiwik dan kucium rambutnya ya wangi itu, jemari tangan Wiwik meremas kuat celana panjangku, menahan libidonya tak tersalurkan.

“Mbak .. aku pengin Mbak Wiwik .. “ kataku dengan membisik pelan

“Jangan Haaan .. jangaan yaa .. nggak baaaik “ sahut Wiwik dengan suara yang berat untuk menahan nafsu seksnya, nafasnya memburu dengan cepat tidak tahan akan godaan nafsu yang selama ini mengekangnya

“Mbak .. Mbak Wiwik cantik .. Mbak Wiwik jangan bohongi nurani .. Mbak Wiwik butuh belaian lelaki bukan ?” pancing dengan mulai nakal menaikan gaun roknya itu, rambut yang wangi aku cium, gilanya Wiwik tidak berontak dari pangkuanku. Aku semakin mendapatkan angin, Wiwik semakin tidak tenang dan mulai rileks dan menyenderkan punggungnya di dadaku

“Mari Mbak .. aku akan mengisi kesepian Mbak Wiwik .. “ kataku dengan mendorong kepala sebelah kiri Wiwik dan bertatapan denganku, Wiwik memandangku dengan tegang dan matanya sayu pelan pelan menutup, bibirnya terbuka pelan pelan, kumajukan bibirku dan kupagut dengan pelan pelan, Wiwik menikmati pagutan itu, kami berpagutan dengan berpangkuan kembali aku memeluk pinggangnya dengan kedua tanganku, tangan kananku tetap mengelus pahanya yang sangat mulus itu, gelora birahinya meningkat cepat, dadanya membusung lebih besar pertanda birahinya sudah berada di ubun ubun, kami berdua berpagutan sampai kami kemudian saling menghembuskan nafas

“Ssssssssh ssssssssshhh ..hhhh “ desis Wiwik merasakan nafas yang barusan tertahan karena kami berpagutan dengan lama dan mesra, matanya menatapku lagi

“Haaaaan .. “ sapa Wiwik dengan suara lirih dan kecil

“Ya Mbaaak “ jawabku dengan kembali mengelus elus rambutnya yang panjang itu, matanya terpejam dan bibir tergigit dengan kuat, kemudian membuka lagi, kusambar bibir itu dan kuajak kembali berpagutan.

“Oooh Haaaaaaaan “ tahan Wiwik ketika aku melumat bibirnya dengan rakus, namun tak lama kemudian kembali melawan lumatanku, tanganku naik dan meremas buah dadanya yang membusung padat itu, Wiwik terus melumat bibirku, tangannya naik dan memeluk kepalaku, kami saling berlumatan dengan kupangku Wiwik itu, kami saling menikmati pagutan dan lumatan itu, Wiwik sampai megap megap menahan lumatanku.

“Kita kita ke kamar Mbaak ., biar lebih indah .. ijinkan aku mengisi sisi ranjangmu yang sepi “ bujukku dengan meremas buah dadanya itu, Wiwik kemudian berbalik badan dengan mendudukiku. Kedua tangannya ditopangkan ke pundakku dan tersenyum padaku, senyum manisnya diberikan padaku

“Kamu yakin ?” tanya Wiwik dengan menatapku, aku mengangguk dengan pelan. Wiwik kemudian langsung menyerbu bibirku rakus, melumat bibirku. Tanganku dicekal dan diarahkan ke buah dadanya agar aku kembali meremasnya, kuremas buah dada Wiwik dan kami berlumatan dengan penuh rakus dan nafsu.

“Ssssssssssh ssssssshhh ssssssshhh .. Haan .. sayaang .. ke kamar yuk .. aku aaakuu sudah nggak tahaan .. sudah lama aku nggak gituan “ ajak Wiwik dengan menunduk karena gelombang birahi itu menyerang ke lubuk hatinya yang selama ini kering belaian lelaki.

“Aku malu Han “ jawab Wiwik ketika dagunya aku naikan dengan tanganku, namun tangan kiriku tetap memegang bongkahan dadanya yang besar itu. Aku kemudian mendorong pinggangnya sehingga Wiwik tidak berada di pangkuanku setengaj berdiri tertahan meja di belakangnya yang aku dorong dengan kakiku, aku langsung menahan ke ketiaknya, kemudian tangan kananku menahan ke belakang lututnya, kuangkat sambil berdiri dan kini Wiwik dalam pondongan

“Oo Haaan .. mau di bawa kemana aku, sayaaaang “ lonjak Wiwik dengan merangkulkan tangan kirinya ke belakang kepalaku, tangannya kanannya membelai belai pipiku

“Kamu ganteng Han .. “ ujar Wiwik tersipu malu dan kupagut kembali bibirnya yang seksi dan berlipstik itu, Wiwik menikmati pagutanku dengan mesra

“Bawa aku ke kamar, sayaang .. “ ajak Wiwik tidak tahan lagi, lahan keringnya minta disirami dengan spermaku agar kembali subur

“Kamarmu di mana Mbak Wiwik “ tanyaku lirih dengan hendak berjalan memondong Wiwik.

“Di belakang itu sayaang “ kata Wiwik dengan memelukku lebih erat, akupun kemudian membawa wanita yang haus pelampiasan birahi ini ke arah kamar yang ditunjuk Wiwik. Kubawa kamar itu ganggangnya dengan kakiku.

Sesampai ke kamar kuturunkan tubuh seksi nan montok itu ke ranjang, aku langsung ditarik pundakku, aku kembali bercumbuan dengan Wiwik yang dengan rakus melumat bibirku, tangannya menyelinap ke bawa dan meremas batangku, Wiwik sampai mendelik dengan mata membesar

“Haaaaaaan uuuuuuuuuh .. sssshh .. punyamu besar sekal, sayaang .. ooh .. besaar iih .. gimana ya rasanyaaaa “ lenguh Wiwik dengan tersenyum manja.

“Mau pengin lihat Mbak Wiwik, sayaang “ pancingku yang dijawab jawilan tangan Wiwik di pipiku

Wiwik“Kamu nakal, sayaang .. lelaki ternakal .. suka to the point ..tapi aku suka sayaang .. sudah lama kuinginkan ini .. aku sudah tahu tentang kamu.. aku baca diirimu di blogmuu .. “ aku Wiwik dengan masih memegang penisku.

“Aku pengin melihatmu polos Mbak Wiwik, sayaang “ kataku dengan menarik badanku, melepas kancing bajuku, Wiwik membantu aku membuka bajuku, kemudian menarik kaos dalamku, kini aku bertelanjang dada, tangan Wiwik kembali meremas batangku, dengan cepat kaitan celanaku di buka, Wiwik tidak tahan lagi melihat batangku sebesar berapa, ketika menarik celanaku itu langsung dengan celdamku, Wiwik sampai tersenyum lebar dan kemudian tertawa nakal

“Besar sekali Haaan .. ck ck ck ck “ puji Wiwik dengan menatapku mesra

“Gantian aku pengin melihat Mbak Wiwikaaa .. “ kataku dengan menahan tangan Wiwik yang memegang batangku itu, Wiwik kemudian tersenyum, membuka rok terusan itu dan dibuang ke samping, aku sampai berdegup kencang menyaksikan Wiwik tanpa baju itu, buah dadanya benar benar montok dan besar, kemudian dengan bersimpuh itu aku langsung menarik celana dalamnya

“Woow .. nggak sabaran ya sayaaaaaaaang “ rajuk Wiwik dengan membuka kaitan branya, ketika cup bra lepas, bongkahan kenyal nan montok itu menjadi tatapan mataku yang nakal. Wiwik kemudian rebahan

“Tunggu apalagi, sayaaang .. segera puaskan aku .. jangan diam saja, sayaaang .. aku menunggumu sayaang .. segera sayaang pleasee .. tindih aku “ tarik Wiwik dengan gemas dan kami saling bergulat gaya bebas dengan saling bercumbu, tanganku semakin nakal meremas buah dadanya

“Haaaaaaan sssssssssh .. sayaaaaaaaaaang .. remeesaaamuu “ erang Wiwik dengan menggelinjang merasakan remasanku, malah menjepit pahanya, vaginanya digesek gesekan ke penisku itu.

“Nggak tahan ya ?” godaku yang disambut dengan pelukan Wiwik dan Wiwik menggulingkan aku, kemudian mendudukiku. Luar biasa indahnya wanita janda ini, kulitnya mulus, rambutnya panjang dan buah dadanya besar, vaginanya basah tidak tahan rangsangan birahi.

“Aku akan selalu mengisi malammu yang sepi, Mbak Wiwik sayaang “ rajukku yang dijawab dengan tawa Wiwik kemudian memegang batangku dan dikocoknya pelan.

“Ya Haaan .. “ jawab Wiwik dengan pelan. Kemudian kepalanya menggeleng dan tersenyum

“Besar sekali penismu, sayaang .. “ puji Wiwik kembali, namun kemudian malah menindihku dan mengajak saling melumat, kami berlumatan kembali dengan rakus, buah dadanya ditekankan ke dadaku, kurasakan sentuhan punting susunya itu, aku semakin tenggelam dalam lautan birahi bersama Wiwik ini. Kuyakini malam ini akan menjadi malam panjang bagiku dan Wiwik yang mengerang, melenguh dan merintih serta mendesah desah mendapatkan kepuasan birahi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar