Kamis, 11 Agustus 2011

Mbak Riska 5

Aku benar benar tidak tahan akan tarian bugil Mbak Riska yang menggairahkan sampai membuat kontolku tidak tahan ingin segera menggenjotnya lagi, setelah kurengkuh artis presenter gila kontol ini aku tindih dan kontolku langsung kumasukan dalam memeknya yang basah itu, dalam tindihan itu, Mbak Riska menggeliat, mengerang, merintih, mendesah, melenguh tak karuan akibat remasan tanganku di buah dadanya, belum lagi kontolku memaksa masuk ke dalam memeknya sampai mentok. Kurasakan kembali remasan memeknya yang tersumpal kontolku itu, kurasakan kehangatannya, kurasakan kedutannya, kurasakan benar benar remasan demi remasan dinding memeknya itu, kutatap sejenak Mbak Riska membuka matanya menatapku, bibirnya tergigit merasakan memeknya dibor secara paksa oleh kontolku itu. Kedua kaki Mbak Riska melebar sampai kaki kirinya menopang di bagian atas sofa, tangannya menggapai gapai meja untuk berpegangan. Geliat tubuh wanita yang sudah menikah dan tidak perawan ini membuat nafsuku melenggak tak karuan, padahal kami barusan melakukan persetubuhan dua ronde yang menggairahkan dan sangat panas dengan sangat vulgarnya kami bicara jorok dan kotor.

“Sayaaaaaaaang .. aaaaaaaaaaauh .. mmmmmmmmhh ..saaaaaakit aaaaaaah .. aduuh . kamu maksain coblosin memek mbak Teeerry .. aduuuh yaaang .. sayaaaaaaang .. Mbaak ndaaak kuaat kalo kau gituin .. aduuh . sayaaang … aku capeeeek .. capeeek “ erang Mbak Riska merasakan kontolku yang sudah terbenam sampai mentok di bagian terdalam memek basahnya itu. Kakinya sampai gemetar merasakan kontolku menusuk dengan paksa sehingga urat otot di dalam pahanya itu tertarik.

Kupegang kepalanya dengan kedua tanganku.

“Sebelum menggenjot memek Mbak Mbak Riska… hhmmm .. gimana rasa kontolku Mbak ? “ tanyaku yang dijawab dengan ringgisan dari mulut Mbak Riska ini. Rambutnya yang panjang itu sampai tergerai di wajah cantiknya, wajah cantik yang haus akan kontol, haus akan urusan syahwat yang tak terpadamkan dalam diri Mbak Riska.

“Hmmm .. kontolmu sesaaaaak .. Mbaaak .. ndaak kuaaaat .. “ sahut Mbak Riska dengan mencoba menggeliat namun tak bisa karena aku kembali mengunci pergerakan dadanya setelah tanganku turun dan kuletakan di bawah kedua ketiaknya.

“Kalo mau enak ikut permainanku Mbaaak .. kalo kusuruh menari bugil menarilah .. kalo ndak akan kugenjot dengan keras .. biaar tahu rasa .. “ godaku membuat Mbak Riska menjadi mengangguk.

“iyaa .. iyaaa .. tapi .. segera genjot Mbak Mbak Riskayaang liaar yaaa .. lakukan semaumu .. lakukan sayaaang .. buat mbak Mbak Riskamenggelepar .. “

“Aku suka wajahmu yang mesum ini Mbak .. setiap hari aku selalu membayangkan kemolekanmu .. uuuh .. kau milikku Mbak Mbak Riska.. aku akan selalu menanamkan bibitku pada rahim Mbak Mbak Riska.. siaplah Mbak .. akan kugenjot dirimu .. “ sahutku dengan mengangkat dadaku kemudian menarik kedua kaki Mbak Riska dan kuangkat di atas dadanya.

Aku langsung menggenjotnya dengan cepat dan keras, Mbak Riska langsung menjerit jerit

“Oooooh Noooooooo .. TIDAAAAAAAAAAAK .. aaaaaaaaaaaaaaauh aaaaaaaaaah .. mmmmmmmmmhh .. aduuuuuuuh .. ooh .. sayaaaaang ..aaaah .. kaaamu buaaaaaaaaas .. aaaaaaduuh .. sssssssssssssshh sssssssssshhh hhhh .. mmmmmmmmmmmmhhh .. aaak .. aaaakuu aaaaaaaaaah .. “

Kugenjot memek Mbak Riska dengan cepat dan keras sampai tubuh Mbak Riska tergoncang goncang.

“uuuh .. aaaaah .. uuh ..aah .. uuh .. uuuuh .. memek enaak bangeet Mbaaaak .. aaaaaaaauh sssssssshh sssssssssshh hhh “ erang dan desisku menggenjot memek artis ini, Mbak Riska sampai merem melek dibawah ku merasakan kenikmatan aku genjot dengan cepat dan keras, kontolku sampai membentur bentur bagian buntu memeknya itu

“Aaaaaaaaaaauh aaaaaaaaaaah .. oooooh eeeeeeeeh .. aaaaaaauh .. aaaaaaaaargg .. saaaaaaaaa .. aaaaaaauuh ..enaaaaaaak .. teruuuuuuuuuuuus .. teruuuuuuuuuuuuuus aaaaaaaaaaaauh .. mmmmmmmhh …. Eeeeeeeehh .. saaaaaaaaaayaaaaang .. aduuuuuuuh .. jaaa .. jangaaan berheeeenti .. teruuus .. hajaaar aaaaaaaaaakuu .. oooooooh .. kaaau ..aaaah jantaaaaaaaaaaan .. ayoooo .. teruuuuuuus “ erang dan teriak Mbak Riska dengan suara yang membuatku semakin panas

“KONTOOOOOOOOL “ teriak Mbak Riska dengan mulai menyebut kata ‘kontol’ dengan suara keras.

“Kaaau ..aaah .. Mbaaak .. kaau wanitaku yaang .. yaaang paaaaling mesum .. ayo Mbaaak .. ikut geraaaaaak aaaaaaaah .. aaaaaaaaaaaaaaauh .. uuuuuuuuuuh .. memeeek sesaaaaaaaak .. aaaaaauh .. rasakaaan genjotanku .. rasakan hujamaaankuu “ erangku sambil menggenjot lima kali kemudian menghujamkan dengan keras sampai membuat Mbak Riska mencakarku, namun aku dengan cepat mencekal tangan Mbak Riska dan kemudian kedua tangannya aku tekan ke sandaran sofa, tangan kananya aku tekan di atas kepalanya.

“Aaaaaaaaaaauh .. jangaaaaan aaaaaaaah .. aduuuuuuuuh .. aaaaaaaaampuun aaaaaaaaaaah .. aaaaaaauh .. Ooh Noo .. tidaaaaaaaaaaaaaak .. kontol kaaaaaaaaau “ teriak Mbak Riska yang hanya bisa membusungkan dadanya, Mbak Riska kemudian aku genjot dengan cepat dan keras, aku benar benar bernafsu memyetubuhi presenter ini dengan gaya liar. Berkali kali Mbak Riska berteriak menyebut kata “kontol” berulang ulang

“Oooh .. KOOOONTOOOOOOOL .. KAUU AAAAAAAAAAAUUUUh .. KOOOOOOOOONTOOOOOOL .. KOOOONTOOOOOOOL “ teriak Mbak Riska dengan suara yang membuatku bersemangat menggenjot betina rakus kontol ini.

“Hhhhhh hhhhhh .. aaaaaauh .. mmmh sussumuu aaaah .. nikmat goncangannya .. “ lenguhku dengan nafas yang ngos ngosan naik turun menyetubuhi Mbak Riska yang seakan akan sudah pasrah aku apakan di atas sofa rumahnya itu, tubuh kami penuh dengan keringat, kami semakin panas

“Saay .. sayaaaang .. uuuh .. aaaaaaaaauh mmmmmh “

“yaa .. yaa .. Mbaaaak aaaaaaauh .. enaaknya memekmuu .. aku betah kawin dengan Mbak Mbak Riska“ sahutku dengan terus menggenjotnya, Mbak Riska berusaha melepaskan tangannya

“Lepaaaasin .. lepasin aaaaaaaah .. Mbaaaaak ndaaak kuaaaat .. please ..sayaaaang .. demi kaaamuu .. kamu boleh ngajak kawin mbaaak Teryy kapaaan sajaa .. aaaaaaaaaaauh . ooh .. rasanya .. memekku .. aaaaaaaaaaauh .. noo .. kaaamuu aaaaaaaaaaaaaah …. Teruus yaaang .. teruuus .. bor memekku “ erang Mbak Riska yang aku ubah gerak pantatku yang maju mundur menjadi berputar searah jarum jam kemudian balik lagi, Mbak Riska sampai merem melek, matanya kemudian memutih merasakan genjotanku, aku benar benar pegal menggejot betina nakal satu ini.

“Ganti gayaaa .. ganti gayaaaaaaaaaaa .. ‘ pinta Mbak Riska dengan membuka mata, kulepaskan pegangan tanganku di lengannya itu. Kutarik kontolku dengan cepat, Mbak Riska langsung bangun.

“Fuuuuuuuuuuh .. benar benar montok bangeeeeet .. aku nggak tahan sama bokongmu ini Mbak “ sahutku sambil meremas pantat Mbak Riska ketika hendak duduk.

“Aaaaaaaaaaauh .. nakaaaaaal aaaaaaaaaah .. kamu duuuduuk yaa .. “ pinta Mbak Riska dengan menghela nafas panjang berkali kali, aku pun duduk, Mbak Riska kemudian menaikan pahanya namun tangannya berpegangan ke belakang.

“Masukin kontolmu cepaaaaat “ perintah Mbak Riska, aku yang ditekan di pahaku itu langsung mengarahkan kontolku ke memek basahnya itu. Rambut panjang itu sampai tak karuan bentuknya, berantakan, Mbak Riska menyeka raut wajahnya, memandang ke arah selakangan kami yang hendak bersatu lagi

“Yaaaaaaaaa .. masukin .. kita saling genjot .. Mbak Mbak Riskamemekin kontolmu .. ayoo sayaaang “ ajak Mbak Riska dengan menekankan selakangannya ketika kontolku perlahan lahan masuk dengan tenaga kuat, aku tahu Mbak Riska kesakitan dicoblos memeknya dengan paksa, namun Mbak Riska menahan rasa sakit itu sekuatnya sambil terpejam erat, kepalanya menggeleng geleng, sehingga rambutnya kembali berantakan.

Kami berdua mengangkat pantat kami lebih atas

“Sayaaang .. kita gerak bangeeet .. oooooooooh .. enaaak banget, sayaaaaaang .. uuh .. ayoo sayaaaaaaaaang “ ajak Mbak Riska yang mulai bergerak sehingga aku kemudian menyusulnya, Mbak Riska benar benar mabuk kontol malam ini, hasrat seksnya benar benar tak terkendali dalam satu hari ini, sejak sore sudah aku genjot di Mangga Dua, malam ini mengajak kawin di rumahnya lagi.

“Aku betah berdua dengaanmmu, sayaaaaaaaang “ucapku yang disambut dengan senyum Mbak Riska mesra

“Saaama sayaaaaaang .. uuuuuuuuh .. mmmmmmmhh ..aaaaaaaaaaaaaaaw.. huuh .. kontolmu .. huuh .. kontolmu sesaaaaaaaaaaak .. ayoo .. ayo . teruus yaaaaaaaaaaang .. teruus .. huuuh . itu kontolmu nakaaaaaal … ngawini istri oraaaaaaang .. hihihihihi “ goda Mbak Riska yang masih saja ingat kalo dirinya berselingkih sampai di luar batas kewajaran, baginya selingkuh adalah menikmati kontol lain.

“Mbaak Mbak Riskasudah lama mengincar kontolmu, sayaaaaaaang .. uuuuuuuuuuh .. aaaaaaaaaah .. uuuuuuuuh .. aaaaaaaaaaaah .. uuuuuuuuuh “ lenguh Mbak Riska yang bergerak maju mundur, kami berdua sampai menekan ke belakang sendiri sendiri dengan kuat, ketika tubuh Mbak Riska mundur, aku pun ikut mundur, ketika Mbak Riska maju aku pun maju, kontolku lancar sekali keluar masuk memeknya walau sesak, memek yang basah itu memudahkan kontolku masuk bergesek gesek dengan dinding memeknya itu.

“Memekmu enak Mbaaaaaak “ ucapku sambil memandang ke buah dadanya yang bergoncang goncang sangat indahnya merangsang itu.

“Kontolmu juga enaaaaaaaaak, sayaaaaaaang .. “ balas Mbak Riska tak kalah bernafsu dengan mengedipkan matanya padaku, bibir kemudian dijilati dengan lidahnya.

“Demi kontolmuu . Mbak Mbak Riskamau digenjot terus sama kamuu .. ayooo sayaaaaaang .. Mbaak Mbak Riskamaaau muncaaaaaaaaak .. rasanyaa aaaaaaaah beraaaaaat .. ayoo sayaaang .. cepeet yaaa .. “ sahut Mbak Riska dengan suara mendesah basah yang kusuka

“Aku suka suara desahanmu Mbaaak .. kaaaloo aaaaaah .. kalo nonton .. aaaaaaaah “ kataku tak karuan merasakan jepitan memeknya yang semakin menjepit

“Andaai kau perawaaaaaaaaan .. aaaaaaaaaauh oooooohh“ timpalku dengan wajah tertunduk, namun aku terus bergerak bersama sama dengan Mbak Riska melakukan genjotan demi genjotan demi sebuah kenikmatan bersetubuh itu.

“ooh sayaaang . aaaaaaaauh ma maafin .. anusku pun sudah digenjot sama suamiku .. aduuh sayaaaaang … maafin .. aaaaaaauh .. mmmmmmmhhh “ aku Mbak Riska dengan menunduk.

“Nanti aku sodomi anusmu ya Mbaaaaaaaaaaak .. uuuuuuuuh .. sesaaaaak aaaaauh “

“Iyaaaaaaa aaaaaaaaah .. aaaaaauh teruus yaaang .. yang cepaaaaaat .. Mbaaak nggak tahaaaaaaan “ erang Mbak Riska dengan bergerak lebih cepat lagi, kurasakan Mbak Riska mendongak ke atas setelah aku menggenjotnya dengan keras.

Kami terus berpacu dengan tubuh basah penuh keringat, kami terus bergerak saling menggenjot, memek Mbak Riska benar benar luar biasa nikmat menjepit kontolku, kusodokan dengan keras keras.

Genjotan demi genjotan itu akhirnya membuat Mbak Riska menjadi tegang dengan mencengkeram sofa sekuatnya, kurasakan memeknya ketat sekali kemudian dari dalam memeknya kembali mengucur cairan hangat, Mbak Riska terkapar dengan tubuh menggelepar ke belakang berkelonjotan, aku sampai tak karua, padahal aku juga tidak tahan lagi.

“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah “ erang Mbak Riska dengan berkelonjotan tak karuan bak disetrum ribuan volt itu, nafasnya tersengal sengal, dadanya naik turun beserta buah dadanya ikut bergoyang goyang, aku langsung memegang pantat Mbak Riska dan kuremas, kemudian kakinya aku naikan sebelah kanan dan kuangkat, kugeser agar merapat pada sandaran tangan sofa, kemudian aku bersiap menggenjot lagi

“Rasakaaaaaaan “ ucapku dengan pelan lalu menggenjot lagi

“Aaaaaaaaaaaaaaaaauh .aaaaaaaaaah jangaaaaaan “ tolak Mbak Riska yang terkejut aku bergerak menggenjotnya lagi dengan gencar.

“Aaaaku ndaaak kuaaaaaaat Mbaaaaaaak .. aaaaaaaaaaauh .. kontolku aaaaaaah .. Mbaaaak . uuuuuuuuh “ lenguhku sambil menurunkan kaki kiriku ke lantai kemudian kutekuk kaki kananku dan aku gencar menyetubuhi betina haus kontol ini, Mbak Riska ikut tergoncang goncang, tubuhnya kini menggeliat ke kanan dan ke kiri tidak tahan akan gencarnya genjotanku itu

“Aaaampuun aaaaaaah .. aaaaaaauh .. sudaaaaaaaah .. sudaaaaaaaaaaaaaaaaaah .. “ tolak Mbak Riska dengan menahan ke selakanganku, aku langsung mencekal tangannya dan kugenjot lagi, Mbak Riska hanya bisa pasrah sambil menggeliat tak karuan, kumiringkan tubuhnya dan terus menerus aku gencar memompa memeknya yang basah itu

“Aaaaaaaaaaaaah .. ssssssssssssssshh sssssssssssssssshh hhh aaaaaaaaaauh .. “ desisku tak karuan bercampur dengan suara lenguhan Mbak Riska yang tak karuan itu, rambutnya kepalanya sampai berantakan

“Mbaaaaaaaaaaaaak .. maaaaaaau aaaaaaaaaaaaaaah .. aaaaaaaauh .. uuuuuuuuh “ lenguhku dengan suara yang berat, kontolku kulihat gencar sekali menghujam dengan keras ke memek Mbak Riska itu, kurasakan dadaku panas dan meluncur perlahan lahan ke bawah

“Sudaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah “ tolak Mbak Riska dengan suara yang nyaris tak terdengar.

Aku menghujamkan kontolku dalam dalam di memeknya, kurasakan kontolku sudah tidak kuat menahan genjotan dan akupun merasakan kontolku muncrat dalam rahim betina doyan kontol ini

“Croooooooot .. crooooooot ..croooooooooot “

Kumuntahkan isi kontolku sampai aku menghujam yang terakhir, aku mendongak ke atas, kemudian terkapar menindih Mbak Riska yang menggelepar tak berdaya, kami benar benar letih mengarungi samudera kawin dengan liar, Mbak Riska akhirnya bernafas lega dengan menggapai gapai meja agar tidak terjatuh di lantai, kutindih Mbak Riska itu dan kami diam dengan mata terpejam menikmati sisa sisa orgasme kami. Malam yang penuh nikmat, persetubuhanku dengan Mbak Riska akan berlanjut, entah di mana, yang penting kami saling memuaskan, Mbak Riska membuka matanya dan menepukku pelan

“Bangun sayaaaang .. kita istirahat .. ntar kita lanjutin sampai kita nggak sanggup lagi yaa .. memekku sakit sayaaaaaaaaang “ rintih Mbak Riska dalam tindihanku

“Masih mau lanjut ?” tawarku

“Hmmm .. masih donk .. cabut kontolmu dulu .. biarkan memek Mbak Mbak Riskanormal dulu .. baru kamu oral .. genjotin lagi kayak tadi … di kamar boleh, di sofa boleh .. “ jawab Mbak Riska

“Tapi besok lusa ke villa yaaa .. kita kencan tanpa busana selama beberapa hari “ ajakku

“Oh my God … kamu boleh kawinin Mbak Mbak Riskalagi sepuasmu yaa .. jujur saja sayaang, Mbak Mbak Riskamemang ketagihan sama kontolmu yang ngacengnya keras .. genjotanmu itu lho .. bikin Mbak Mbak Riskakangeeeeeeeen bangeeeeeeeet “ aku Mbak Riska dengan tersenyum

“Kita mandi yuk Mbaaaaaaaak “ ucapku

“Sebentar .. kita istirahat dulu .. Mbak lapar ini .. “ sahut Mbak Riska

“Makan kontolku aja Mbak “ celetukku

“Huuuuuuuuuuuuus “ dengus Mbak Riska dengan tersenyum mesum padaku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar