Kamis, 11 Agustus 2011

Tante Erlindah 1

Kasus penggelapan dana nasabah menghentak Handoko, di mana Tante Erlindah alis Inong Tante Erlindah ditangkap oleh kepolisian, aku sudah berkali kali menemui Tante Erlindah ketika mengurusi rekeningku, rekening dari bisnis lendir mengkontoli para artis, banyak uang yang diberikan padaku. Pada awalnya ketika aku membuka rekening bank di citibank Landmark itu aku justru ditemui oleh seorang wanita, aku tidak menyangka kalo wanita yang menemui aku itu ternyata mempunyai buah dada over size, daya tarik luar biasa yang dilancarkan oleh Tante Erlindah sehingga banyak nasabah dan calon nasabah terpikat, namun aku yang sudah terbiasa menghadapi wanita haus seks maka menghadapi Tante Erlindah justru aku semakin senang. Aku sendiri berkenalan dengan Tante Erlindah ketika sedang dugem, wanita ini muncul tiba tiba dan mengambil duduk di kursi kosong sampingku, belahan dadanya yang besar itu membuatku tak karuan, jarang jarang ada wanita Indonesia yang mempunyai ukuran dada over size itu, belum lagi balutan rok pendek memperlihatkan pahanya yang berisi, balutan lisptik warna merah membuatku cepat terpikat dengan wanita ini, padahal aku tidak kenal dengannya.

“Malam Tante .. “ sapaku dengan sopan.

“Malam juga .. “ sahut Tante Erlindah yang kemudian mengenalkan diri, kujabat tangannya yang hangat dan sekaligus melirik ke besaran buah dadanya yang terbuka itu.

“Kerja di mana ?” tanya Tante Erlindah kemudian

“Biasa saja deh Tan .. usaha sendiri .. “ sahutku dengan tersenyum, wanita ini memang mudah memancing lawan bicaranya agar masuk dalam kubangan niat busuknya, namun aku tidak tahu bahwa Tante Erlindah ternyata pegawai tinggi Citibank, menjadi Manager relationship Citibank.

Kami tidak canggung saling ngobrol, bahkan Tante Erlindah mentraktir minuman padaku, padahal aku menolak

“Ndak apa deh .. saya senang dapat teman baru “ sahut Tante Erlindah dengan senyum yang menggoda itu, aku sendiri sering mencuri curi ke dadanya yang over size, kubayangkan kepalaku tenggelam dalam lautan buah dada Tante Erlindah itu.

“Mohan.. berapa sih penghasilan saban bulan ?” tanya Tante Erlindah lebih jauh

“Dikit Tan .. dari usaha pribadi palingan 30 juta sebulan . itu pun tidak terpakai “ kataku dengan nada yang kubesarkan sambil menaikan kepalaku agar bisa melihat lebih dalam belahan buah dadanya itu, sontak Tante Erlindah pun tersenyum sambil merendahkan dadanya.

“Boleh saya tawarin .. buka rekening private .. aman deh .. “

“Mang Tante Tante Erlindah kerja di mana ?” tanyaku dengan nada curious

“Citibank “ sahut Tante Erlindah sambil membuka tas kemudian mengeluarkan kartu namanya. Bujuk rayu Tante Erlindah terhadapku dilancarkan, tak canggung Tante Erlindah sendiri memegang tanganku untuk membuatku lebih percaya ( malah membuatku buta neh ).

“Hmmm .. tawaran yang menarik … “ sahutku dengan mengantungi kartu nama wanita itu dengan mencuri kembali belahan dadanya itu.

Malam itu kami mengobrol ke sana kemari bak teman lama, aku malah diminta datang ke kantornya setelah aku memberikan keterangan saldo rekening bank ku lewat mobile banking membuat Tante Erlindah sampai tersenyum manis padaku.

Namun bukan uang yang kuperkara, itu uang lendir, hasil mengewe para artis yang selama ini selalu tidur denganku, mobil, rumah, aku sudah dibeliin para tante tante artis yang doyan kontol itu. Aku kini malah punya hasrat ingin merasakan tubuh sekal nan montok pegawai ciribank itu, tubuhnya yang pendek itu dengan dukungan buah dada over size membuatku ingin mencicipi kemolekan tubuhnya, jika perlu di kantornya sekalipun, kontolku yang besar harus masuk dalam memek Tante Erlindah itu, akan kulancarkan rayuan mengewenya. Akan kubuat bertekuk lutut wanita itu, walau aku sendiri tidak yakin akan niatku, namun melihat wataknya yang hedonis, seks pastilah salah satu kebutuhan wajib bagi Tante Erlindah.

Paginya aku memang berniat ingin bertemu dengan Tante Erlindah di kantornya, aku membuat janji pagi itu, sontak Tante Erlindah pun senang, biasa bagi para pegawai bank jika mendapatkan nasabah apapun akan dilakukan, karena uangku juga tidak sedikit, hasil sumbangan para artis doyan kontol dan selingkuh itu. Kantor Citibank Landmark berada di Jalan Sudirman, kupacu motorku, kuterabas macet luar biasa, bayangan vulgar Tante Erlindah yang bersusu besar itu itu menggilai kepalaku. Niatku satu, aku akan memeras Tante Erlindah agar mau bercinta denganku, aku ingin mencicipi tubuh dan uangnya, akan kuperalat wanita pegawai bank itu.

Aku masuk ke kantor Citibank itu, para sales menawarkan berbagai macam tawaran dari kredit, tabungan dan semacamnya. Namun aku tidak tertarik, dari Customer Service di depan aku ditanyakan ada keperluan apa.

“Bisa saya bantu Pak “ sapa salah satu CS yang ternyata WTS alias Wanita Tinggi Sekali

“Iyaa .. saya ada janji dengan Bu Tante Erlindah “ sahutku sambil tersenyum memandang pada tubuh proposional nan seksi dengan belahan dadanya yang montok walau sangat jauh dengan targetku Tante Erlindah yang ternyata menungguku di lobby.

Aku pun di antar petugas, aku diajaknya naik ke lantai entah berapa, karena aku tidak mengingat nomer lantai karena sibuk mengakses internet. Sampai di lantai atas tersebut Tante Erlindah ternyata sudah menunggu di depan lift, aku pun menyalaminya. Tante Erlindah tersenyum, pagi itu Tante Erlindah benar benar luar biasa cantik dengan dandanan yang membuat kontolku langsung ngaceng, belahan dadanya lebih parah lagi. Lebih cenderung merayuku agar cepat cepat memindahkan rekening.

“Uang bagiku tak masalah .. itupun uang lendir “ batinku enteng

Aku pun di bawa ke ruangan khusus yang hanya ada aku dan Tante Erlindah berdua. Ini merupakan kesenanganku, berdua dengan wanita bertipikal hedonis pemuja seks jelas akan mudah melancarkan rayuan

“Tante cantik deeh “ pujiku yang membuat Tante Erlindah tersenyum malu padaku

“Terima kasih Mohaan .. jadi ya .. saya atur semuanya .. kamu tinggal terima beres “ kata Tante Erlindah yang duduk di sampingku dengan balutan rok pendek ketat menampakan pahanya yang mulus, bukan namanya Mohan kalo tidak mampu menaklukan wanita yang suka obral tubuh itu

“Boleh saja .. hhmmm .. “ sahutku enteng sambil menatap ke wanita ini dengan sorotan tajam, aku sengaja tidak memandang kesintalan tubuhnya, tatapan mata yang kupentingkan, jika wanita ini takut menatapku akan mudah kutaklukan. Kulancarkan rayuanku

“Eh .. jangan dulu donk Tan .. apa kompensasinya jika saya dibohongi “ tanyaku

“Haaan .. Citibank itu bank terpercaya … tidak mungkin kami menggelapkan uang nasabah .. nasabah adalah raja .. nasabah harus dilayani sebaik baiknya apapun maunya “ papar Tante Erlindah dengan penuh senyum menggoda itu

“Termasuk urusan ini itu “ sahutku dengan nada memancing

“Maksud kamu ?” tanya Tante Erlindah dengan gaya bahasa muda untuk mengimbangi aku.

“Ndak aaah .. saya lihat dulu klaususl kontrak “ tanyaku lebih jauh

“Baik .. tapi percayalah saja deh “ sahut Tante Erlindah dengan memegang tanganku itu, tujuannya tidak lain merayuku, aku pun balik melakukan rayuan

“Hmm .. Tante Tante Erlindah punya suami ?” tanyaku

“Iya .. kenapa ?” tanya balik

Ketika Tante Erlindah melepaskan tangannya itu, gantian aku yang memegang tangannya, sontak Tante Erlindah menjadi terkejut, baru kali ini ada calon nasabah yang lebih nakal

“Maaaf .. saya yang melayani anda bukan anda yang melayani saya “ sahut Tante Erlindah dengan tersenyum, namun kemudian menunduk menatap ke selakanganku yang dimana kontolku tercetak jelas, Tante Erlindah sampai bergetar bibirnya ketika melihat pertama kali bajuku kusingkapkan itu.

Aku melancarkan serangan gerilya ketika tangan Tante Erlindah terlepas dan menulis form

“KTP yaa “ sahut Tante Erlindah, kukeluarkan KTPku dan kemudian tanganku melingkar ke pinggangnya

“Jangan nakal aaaaaaah “ tolak Tante Erlindah ketika aku memegang pinggangnya itu

Tante Erlindah-Dee2 “Ndak jadi aaaaaaah “ sahutku pendek membuat Tante Erlindah tersenyum dan membiarkan tanganku menempel di pinggangnya itu, perlahan lahan aku mendekat pada tubuh nan harum itu, rambut panjang yang setengah pirang itu membuatku semakin mabuk memeknya Tante Erlindah yang ingin aku buktikan kalo jembutnya lebat. Aku terus melancarkan gerilya, tanganku naik membuat Tante Erlindah menjadi tidak tenang

“Tolong .. ini hubungan antara nasabah dengan bank, Haan “ sahut Tante Erlindah yang berusaha menekan tanganku turun karena sudah dekat buah dadanya yang besar itu.

“Semalam aku bermimpi tidur dengan tante Tante Erlindah “ jawabku enteng membuat Tante Erlindah menjadi terkejut.

“Cuma mimpi yaaa “

“Dinyatakan saja sekarang “ kataku enteng sambil nakal langsung memegang buah dadanya

“Jangan kurang ajar Haaan .. aku panggil satpam “ ancam Tante Erlindah

Aku sudah kepala basah, aku langsung membekap mulut Tante Erlindah, aku sudah tidak tahan ingin menelanjangi pegawai citibank satu ini, awalnya Tante Erlindah berusaha berontak, namun kalah tenaga, tanganku sudah memeluknya erat sambil memegang buah dadanya yang besar itu

“Kau boleh daftarkan aku jadi nasabahmu .. tapi aku ingin dirimu juga, kau sungguh menggodaku “ bisikku dengan nada pelan sambil tanganku nakal menuju ke selakangannya. Tante Erlindah berusaha berontak, namun pemberontakan itu lama lama menjadi lemah.

“Jangaan .. saya wanita baik baik .. tak pantas melakukan itu “ sahut Tante Erlindah setelah kulepas bekapannya sambil tanganku melebarkan pakaian bagian tengah yang belahan blazernya terbuka, tersembulah buah dadanya itu. Tante Erlindah sendiri sampai setengah marah, namun aku tenang tenang saja. Kupandang sejenak dengan tatapan tajam, Tante Erlindah pun menunduk, kuangkat dagunya

“Kita teman Tan .. “ sahutku sambil tersenyum, aku pun langsung menyerbu ke bibirnya, awalnya Tante Erlindah terkejut, kudorong tubuhnya sehingga kini Tante Erlindah berada di bawah tindihan, Tante Erlindah menolak lumatan bibirku, namun aku tak kurang akal, tanganku menyelinap ke dalam roknya langsung masuk dalam celana dalamnya

“Oooooooh .. Mohaan .. jangaaaaaaaaan “ sahut Tante Erlindah dengan nada lemah

“Kau akan kuberi bonus Tan .. jadikan aku nasabahmu . aku semalam sudah konak pengin sama Tante Tante Erlindah “ sahutku sambil nakal mengelus elus memeknya dengan menyelusup ke celana dalamnya itu.

Tante Erlindah hanya diam pasrah saja, kami kemudian saling beradu bibir, Tante Erlindah menanggapi bibirku pelan pelan, tanganku semakin nakal mencolek colek memeknya

“Haaan .. Oh Mohaaan sudaaah aaaaaaaaaah .. tak baaaik “ sahut Tante Erlindah dengan mendorong dadaku agar tidak menindihnya

“Tulis saja dulu Tan .. “ sahutku sambil nakal menurunkan bagian dadanya sehingga cup bra yang besar itu menjadi tontonanku.

Tante Erlindah kemudian menulis ke form pendaftaran nasabah private yang berbahasa Inggris itu, namun aku semakin nakal masuk ke dalam memeknya, kutarik celana dalamnya itu

“Duuuh . jangan bahayaa .. ini di kantor .. kita lakukan di luar sajaa .. aku bisa kena sangsi “ sahut Tante Erlindah yang malah merem melek keenakan itu.

Aku tidak menjawab, ketika Tante Erlindah menulis lagi dataku, tanganku membuka resluting dan kukeluarkan kontolku, Tante Erlindah tidak sadar ketika berpaling padaku matanya langsung melotot melihat kontolku sudah ngaceng besar, Tante Erlindah sampai menutup mulutnya dan mundur sejengkal

Aku kemudian langsung berdiri

“Emut kontolku Taaaaaaaan “

“Mohaaaaan .. ini urusan rekening .. bukan seks “ elak Tante Erlindah

“Lupakaaan .. rasakan kontolku dulu .. tante juga nakal .. semalam lirik selakanganku“ sahutku dengan paksa menekan kepala Tante Erlindah, Tante Erlindah pun menurut. Lidah Tante Erlindah langsung menjulur julur menikmati kontolku, kusingkapkan rambutnya itu, aku kemudian terus membuka blazernya itu, kuturunkan sehingga kini kebesaran buah dada Tante Erlindah benar benar membuatku lupa daratan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar