Kamis, 11 Agustus 2011

Bu Fenny 2

Luar biasa Royhan ini, aku lemas tak berdaya sesudah menggenjotnya, aku lelah dan terasa sakit sekali memekku menjepit kontol besar itu, kurasakan kehanganta kontol itu sangat terasa, selakangan lebih hangat sebelum kontol itu masuk memekku, aku penuh dengan keringat. Aku benar benar menjadi kewalahan dan yang tidak kusuka Royhan memaksakan diri menyemburkan sperma dalam rahimku, aku benar benar kesal sekali, namun aku tidak bisa berbuat apa, aku tidak mau diperkosa, sudah nikmat begini masak aku dipaksa, aku akan mencoba merayunya. Aku akan melakukan apa saja, asal jangan sampai sperma itu menebu di dalam memekku, kalo aku hamil bisa ketahuan suamiku jadi repot urusan. Aku tak yakin mampu merayunya, betatapun aku piawai bicara, lelaki ini terlalu pintar dari pada aku, setiap apa yang hendak kuutarakan justru sudah ketahuan dulu, dia bisa membaca pikiranku. Repot aaah.

“Mbaaak sudah .. nggak usah dipikirin .. hamil khan tinggal lahirin .. kalo nggak mau aku rawat deh anak kita “ ujar Royhan sampai membuatku jengkel. Aku sudah terlanjur masuk dalam perangkapnya.

“Tolong deh Han .. jangan hamili aku “ keluhku dengan menarik kepalaku.

“Tidak bisa bu .. aku sudah lama menginginkan bu Bu Fenny pengin aku hamili “ sahut Royhan sampai membuatku menjadi bingung.

“Kamu bukan suamiku .. tidak berhak menghamiliku “ debatku tak kalah.

“Ya sudah .. kuperkosa bu Fenny “ ucap lelaki dengan mata menatap tajam.

“Jangan Haaan “ keluhku lagi

“Balik lonte ! akan kuhajar memekmu sampai memerah, tak akan kusisakan memekmuu“ makinya dengan kesal. Aku pun luruh, aku mengalah, tak muda menaklukan lelaki ini.

“Baiklah Haan .. “ kataku mengalah walau berat hati.

“Spermaku enak kok bu .. nanti setelah kusemprot , bu Fenny akan nagih nagih lagi dispermain “ ucapnya lagi membuatku justru malah penasaran.

“Asal kamu tidak menyebutku lonte aaaaaaaah “ kataku dengan tidak suka dengan istilah lonte itu

“Bersedialah aku hamili dengan relaa “ buai Royhan dengan kata kata yang tidak ketus lagi. Kali ini juga membelai belai punggungku. Aku menjadi tenang, belaian itu membuatku kembali menikmati hubungan badan ini, jelas tak akan kusia siakan memekku digenjot kontol besar, kurasakan hasil hubungan badan dengan suamiku semakin dingin, asal seraduk sruduk saja. Aku menutup mataku sebentar untuk menguatkan diriku, kubuka mataku setelah beberapa hembusan

“Baiklaah … Bu Fenny siap kau spermain .. tunggu apa lagi sayaang “ jawabku dengan tersenyum.

“Sekarang bu Fenny memutar yaa .. pelan pelaan .. aku pengin genjot bu Fenny dari belakang .. pegang kedua jok depan itu .. yang kuat yaa “ ujar Royhan dengan mengelus elus pipiku

“Haan .. tolong aku loloskan yaa .. aku sudah terdesak nih “ pintaku tentang membintangi iklan itu.

“No problem .. asal tidak aku rewel kontoli .. “ jawab Royhan dengan melumat bibirku, kubalas lumatan itu, dan kami pun saling melumat dengan rakus, bibirku dilumat dan disedot dengan kuat, aku meladeni tak kalah bernafsu, lidah kami saling bertaut, bibir kami penuh dengan air liur, kupejam mataku menikmati setiap detik lumatan kami, aku terus saja meladeni bibir itu berlawanan arah, aku bertahan terus namun bibir itu semakin mendesak bibirku, aku kewalahan, kutarik kepalaku.

“Ssssssssssssssh hhh ssssssssssssshh sssssssssshhh hhh “ desisku tak kuat, namun belum aku mendapat nafas, bibirku kembali dilumat, aku menjadi kewalahan. Benar benar gila, aku tidak kuat diajak beradu bibir dengan rakus dan cepat itu, aku hanya meladeni, bibirku sangat penuh air liur, mataku sayu luar biasa.

“Suu ssuuuudaaah aaaah “ ucapku lemah dengan menahan kepalaku.

“Jika aku menuruti emosi kau akan menderita bu … masak sudah enak enak dikontoli tidak mau dihamili “ ucap Royhan dengan menjawil pipiku

“Iya deeh .. iyaaa .. maafin bu Fenny ya .. bu Fenny tidak berterima kasih, sudah dikasih job, diberi bonus kontol gedhe dan dihamili malah protes .. “ jawabku melantur karena enaknya persetubuhan kami, malam ini bahkan jika perlu aku akan membawanya ke rumahku, biar aku dikontoli sampai pagi. Akan kuterima sperma itu dalam rahimku, aku harus mengambil resiko.

“Baiklah bu Fenny sayaang .. maafin aku menyebut bu Bu Fenny seorang lonte “ ujar Royhan dengan mengelus elus rambutku itu.

“Nggak apa apa sayang .. asal jangan sebut itu lagi .. moodku jadi hilang deh “ sahutku dengan tersenyum.

“Sekarang balik Mbaaak .. pelan ya bu Fenny .. gesekan memekmu sampai membuatku kontolku tak karuan “ rajuk Royhan dengan tersenyum.

Aku kemudian pelan mengangkat kaki kananku ke arah kiri, kurasakan ketika kuangkat kontol itu sedikit melesak dan menggaruk dinding memekku

“Aaaaaaaaaaaaaaoh .. rasaanya Haaaaaaan .. aduuuh sayaaaang .. benar benar kontol nakaaaaaaaal “ sahutku dengan gemas. Kakiku pun kini sudah berada di samping anak muda ini, kemudian aku mengangkat kaki kiriku dengan pelan pelan.

“Luaaar biasaa kontolmu sayaaaaaaaaang .. aku makin ketagihan nih “ kataku dengan jujur

“Ntar malam kita ke rumah bu Fenny yaaa .. aku setubuhi bu Fenny sampai pagi. Enak kok bu “ sahut Royhan dengan merapikan rambutku yang berantakan

“Baik Haan .. baik .. aku setuju yaa … kita bisa bebas bercinta … awas kalo batalin “ ancamku karena aku tidak tahan dengan godaan kontol besar itu.

“Tenang .. ngewein bu Fenny termasuk keinginanku .. sudah lama aku pengin merasakan kemolekan bu Fenny “ ucap Royhan lagi mengagumi tubuhku.

Aku kini sudah membelakangi Royhan, aku kemudian memegang kedua jok di depanku, Royhan menekan dan mendorong selakanganku, aku pun maju

“Duuuuuuuuuh enaaaaaaaaaaknyaaaaaaaaaaaaaaa .. goblog banget aaaaaaaakuu .. enaaak enaaak begini kok nolaaaaaaaaaaak “ lenguhku merasakan keenakan kontol itu mendesak lebih dalam sampai membuat aku menggelinjang.

“Rasakan remasanku bu Bu Fennyee .. “ sahut Royhan dengan langsung meremas kedua bukit kembarku yang kenyal itu, kurasakan remasan itu benar benar luar biasa, menjalar sekujur tubuhku sampai aku gemetar.

Aku memposisikan diri agar mudah disodok sodok dari belakang. Kurasakan aku mencekal kuat jok depan mobil itu, kepalaku aku tempat di tengah tengah jok itu, kulihat ke depan ada sorot lampu mendadak.

“Berhenti Haaan .. ada mobil .. tahaaaaaaaan yaa “ ingatku pada Royhan yang sedang keenakan meremas bukit kembarku, lalu Royhan memelankan meremas bukit kembarku itu.

Mobil itu tak lama lewat dan keluar dari parkiran.

“Ayo sayaaang .. keluarkan spermamu .. hamili aaakuu, teriaknya kamu kecilin “ ajakku tak tahan merasakan kontol itu terasa hangat sekali.

Royhan langsung pasang kuda kuda, dengan duduk itu Royhan langsung menaikan turunkan selakangannya, kontolnya mulai keluar masuk memekku

“Oh Haaan aduuuh enaaknya .. teruus sayaang .. teruuuuuuuuuus .. enaaaaaak “ racauku tak karuan merasakan kontol itu terlihat keluar masuk memekku lancar, kurasakan memekku tergesek dan terasa dicoblos coblos. Luar biasa nikmatnya.

“Uuuh uuuuh aaaaaaaaaaaaah aaaaaaah uuh .. “ lenguh Royhan keenakan mencoblos memekku dengan kontolnya itu. Aku pun tak kalah melenguh keenakan, mataku merem melek ke depan, kurasakan kontol itu benar benar menyodok nyodok dengan irama konstan.

“Cepetan dikit yaa . enaak bangeet .. ayo sayaaang .. ayooo .. kontoli Bu Fenny sepuasmu “ ucapku dengan mengerling ke belakang, kuberikan senyum nakalku

“Iyaaaaaaaa aaaaaaaaaaah .. memek sesaaaaaaaaak .. enaaaaaaaak aaaaaaaaaaaauh “ lenguh Royhan dengan menggenjotku dari belakang itu, Royhan kemudian menaikan kedua kakinya, terasa ketika kedua kaki itu naik, lebih dalam kontol itu mentok dalam memekku.

“Uuuuuuuuuuuh “ kulihat Royhan kini jongkok. Lalu menggenjotku maju mundur.

“Ooh Bu Fennyku sayaaaaaaaaaaaaang … duuuh enaknya bu Fenny .. ayo Mbaaak .. bu juga geraaaaaaak aaaaaaaaaaaaah “ ajak Royhan dengan merem keenakan menyodokku maju mundur.

Aku ikut bergerak mengimbangi, luar biasa kontol itu menyeruak masuk memekku.

“Aaaaaaaaaaoh .. huuuh aaaaaaaaaaah aaaaaaaauh uuuuuuuuuuuuh aaaaaaaaaaaah aaaaaaaauh ssssssssssh sssssssssshh sssssshh hhhhhhh hhhh “ lenguh dan desisku tak karuan. Kontol itu benar benar perkasa, aku semakin kedodoran, jika dia tidak muncrat aku tak bakalan kuat.

Genjotan demi genjotan itu kian cepat, Royhan seakan menghajarku, mengajariku bagaimana teknik bersetubuh itu, genjotannya makin mantap, aku sampai merintih, mengerang, melenguh dan mendesis tak karuan, aku ikut gerakan berlawanan semakin menambah nikmatnya kami bersetubuh.

“Haaan … Haaan .. teruuus sayaaaang … teruuuuuuuuus .. “ ucapku tak karuan, kontol itu menghujam berkali kali, mantap rasanya, terkadang aku diberi sodokan keras sampai aku terpejam sangat erat. remasan di buah dadaku sampai membuatku montang manting ke kanan dan ke kiri

“Gimaaaaaaanaaaaaaaa sayaaaaaaaaang “ kataku yang sudah tidak kuat itu

“Bentaaaaaaaar aaaaaaah “ sahut lelaki itu dengan tetap menggenjotku, aku sampai menggeleng geleng tak karuan, luar biasa kontol itu menghujam ke memekku. Aku benar benar tidak tahan, nikmatnya tak terkira. Aku yakin Royhan pasti suka mengkontoli wanita lain, benar benar pengalaman pemuda ini.

Genjotan Royhan semakin cepat, aku tidak tahan lagi

“Sayaaaaaaaaaang aaakuu nggaaak kuaaaaaaat aaaaaaaaaaaaaauh ssssssssssssssshh sssssssshh “ erangku menggeliat tak karuan, aku mencakar di kedua jok mobilku itu, genjotan demi genjotan keras sampai membuatku hampir terpelosok ke depan, namun Royhan sudah memegang kedua bukit kembarku, diremas dengan kuat dan keras sampai aku tidak tahan. Aku lemah tak tertahan, kurasakan aku sudah tidak tahan, aku menyerah kalah.

“Aaaaaaaaaaaaoh Haaaaaaaaaaan .. sudaaaaaaah aaaaaaaaaaaah .. Mbaaak Fenny .. nggak kuaaat lagi .. keluaaarkan .. keluaaaaaaaarkaaaaaaaan .. “ erangku dengan menggeleng geleng tak karuan, sodokan dan remasan itu membuatku bisa terkapar jika berlangsung lima menit lagi.

Genjotan demi genjotan itu sampai membuatku sudah tidak tahan, luar biasa nikmat gesekan di dinding memekku, ada senasi luar biasa memekku digaruk garuk, kontol itu kujepit dengan kuat namun masih mampu maju mundur.

“Wooow .. enaaak kau sayaaaaaaaaaaang “ sahutku senang, kupejam kembali mataku erat erat, aku sudah tidak kuat, aku tergoncang goncang, kurasakan aku hendak orgasme, kukuatkan peganganku dan aku merasakan memekku makin kuat mencengkeram kontolnya

“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah “ erangku panjang dengan mendongak. Badanku benar benar penuh dengan keringat birahi, aku lemas, pegangan pada tanganku mulai tak kuat lagi, aku menegang dengan kuat setelah itu berkelonjotan. Royhan terus mendesak desakan kontolnya dengan keras dan kuat

“Oooh aaaaaaaaaauh …aaaaaaaahh mmmmmmmmmmhhh “ keluhku dengan suara melemah, aku berkelonjotan, genjotan demi genjotan keras menghujam ke memekku, Royhan dengan hujaman keras akhirnya memuntahkan spermanya menebu ke rahimku

“Craaaaaaaaaat .. craaaaaaaaaaaat .. craaaaaaaaat .. craaaaaaaaaaat .. craaaaaaaaaat “

Keras sekali sperma itu menebu dengan kuat, aku sampai tersungkur ke bawah lantai mobilku, luar biasa nikmatnya, kurasakan kontol itu menyembur kuat sampai meleleh keluar dari sela sela memekku yang menjepit kontolnya, setelah remasan kuat di bukit kembarku itu melemah, kedua kaki Royhan selonjor, tubuhnya bersandar pada jok mobil. Tubuh kami penuh dengan keringat birahi, kami diam sejenak dengan pikiran masing masing. Aku masih tersungkur di lantai mobil. Kurasakan kontol itu masih juga mengeluarkan spermanya.

“Duuh Haaaan .. kontolmu ngocor teruuuuuuus “ protesku

“Halaaaaaaaaah , memek bu Fenny yang nyedot nyendot kok “ elak Royhan dengan membuka matanya

“Haaaaaaaaaaaaaah .. siaaaaaaaal nakaaaaaaaal kamu “ rajukku dengan mencubit kakinya itu

“Aaaaaaaaaaauh .. “

Kontol itu akhirnya diam, kuintip dari bawah tubuhku, di lantai air mani Royhan berceceran, aku berusaha menarik tubuhku, kontol lembek itu mudah keluar walau butuh perjuangan kecil.

Aku kemudian duduk di sampingnya, kulihat memekku banyak keluar lendir kental.

“Payaah aaaaaaaah kamu menghamili bu Fenny “ keluhku dengan mengelap memekku dengan celana dalam Royhan. Royhan tidak terima, kemudian mengambil celana dalamku, aku hendak merebut tapi kalah cepat, Royhan langsung mengelap kontolnya, tidak mau kalah, BH pun juga dipakai buat ngelap kontolnya

“Siaaal .. masak aku nggak make pakaian dalam “ keluhku

“Kita pulang bareng .. biar aku bisa meremes susu bu Fenny .. “ sahut Royhan dengan membuang bra dan celana dalamku ke mukaku. Kontak sperma itu menempel ke wajaku, aku mencubitnya

“Kamu benar benar nakal sayaaaaaaaaang .. tapi aku suka .. yuk ke rumahku .. kontoli aku di rumah dengan lebih indaah .. jika memang kamu berniat menghamili Bu Fenny “ ajakku mesra, kupakai rokku, kemudian bajuku, kulihat ada cetakan punting ketika kupakai bajuku, Royhan pun memakai pakaiannya, kemudian berpindah ke jok depan, kemudian menghidupkan mobil dengan kunciku.

Aku berpindah ke depan dan aku duduk bersandar, kudekatkan diriku ke tubuhnya, aku pun bersandar di dadanya, dengan mengangkat kaki kananku melangkahi tongkat gigi.

“Jangan nakal yaa .. palingan kalo pindah gigi jarimu pasti menggerayangi memekku “ sahutku dengan nakal meremas kontolnya

“Aaaaaaaaaaaaaauh .. bu Fenny yang nakaaaaaaaal “ balas Royhan.

Mobilpun keluar parkiran, setelah kututup dadaku dengan jaketku, selepas itu mobil keluar dan melesat ke arah rumahku yang tidak jauh. Ditengah jalan, kami benar benar terbuai, aku semakin nakal, kontol itu aku keluarkan dari celananya, sudah ngaceng lagi.

“bu Fenny nggak tahaaaaaaaan “ rajukku memegang kontol itu. Mobil itu sampai juga dirumahku tak lebih dari 15 menit, masuk ke dalam rumah, aku tidak tahan, keluar dulu dari mobil, membuka gerbang, kemudian setelah mobil masuk aku menutup, Royhan memarkir mobilku, lalu keluar mengunci mobil. Di dalam garasi itu aku kemudian dipondongnya.

“Di mana kamarmu bu “ tanya Royhan dengan mencium pipiku manja.

“Sabaar sayaang .. kita hanya berdua .. malam ini Bu Fenny milikmu .. jadikan aku benar benar wanita sayaaang .. kontoli aku sampai pagi .. “ ajakku tidak kuat menahan libidoku. Aku sendiri yang membuka kunci pintu belakang rumahku, kututup dan kemudian menuju ke kamarku, sesampai di dalam, aku dilemparkan ke ranjang. Royhan langsung mempreteli baju dan celananya, aku juga telanjang secepatnya

“Sayaang .. kita lelah .. minum dulu yaaaaaaa “ pintaku dengan paksa keluar kamar dengan telanjang, aku cepat cepat membuka kulkas, sesampai didalam kutenggak minuman itu, Royhan pun juga minum, habis itu aku kembali ditarik ke ranjang dan ditindih, bibirku dilumat dengan rakus, buah dadaku diremas remas dengan kuat, aku menggelinjang. Luar biasa kuat Royhanku ini

“Sayaaaaaang aaaaaaaaaaaaaaauh … jadikan aku wanitaa .. jadikan akuu wanita sayaang .. kontoli aakuu .. hamili aakuu .. buatkan aku anak sayaang .. aku rela kaauuu hamili .. marilah sayaang .. inilah surgaku .. memekku milikmu .. dan kontolmu milik “ kataku tidak kuat setelah melawan lumatan ganas itu.

“Kini ketahuan .. bu Fenny pembohong … “ sudut Royhan dengan gemas meremas keras buah dadaku

“Aaaaaaaaaaauh iyaaa sayaaaaaaaaaaaaang .. iyaaaaaaaaa “ kataku menyetujui ucapan itu.

“Sekarang .. emut kontolku .. telan spermaku .. “ ajak Royhan dengan menarik

“Tapi Haan ..sayaang, aku belum pernaaah .. gimana rasanya ya ?” tanyaku bingung

“Telan ajaa “ sahutnya enteng menarik kepalaku, kubuka mulutku dan kutelan kontol itu bulat bulat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar