Kamis, 11 Agustus 2011

Bu Fenny 3

Kali ini aku mendapatkan pengalaman baru, menelan sperma, sesuatu hal dalam hubungan seks yang belum pernah kulakukan. Aku merasa begitu hijau dihadapan lelaki ini, walau umurnya masih muda namun aku kalah segalanya, aku merasa diriku kurang mesum dihadapannya. Lelaki ini piawai memuaskanku, sudah sekali menyemburkan spermanya dalam rahimku, entahlah aku begitu sangat kawatir jika aku hamil, suatu yang paling kutakuti apalagi yang menghamili bukan suamiku, tapi aku terdesak kebutuhan, apalagi aku mulai terbawa permainan terlarang ini. Sodokan dan genjotannya itu yang kusuka, kontolnya benar benar sesak dalam memekku, apalagi jika meremas buah dadaku, nakal sekali. Aku menjadi semakin suka dengan kenakalan dan keliarannya. Wajahnya yang bersih tanpa kumis dan janggut membuatku semakin suka. Aku sendiri sampai ngos ngosan disetubuhi di mobilku, rasanya benar benar luar biasa, jika di dalam mobil aku begitu sangat merintih, mengerang, menjerit, melenguh, apalagi kini aku dikontoli di ranjang, pastilah akan lebih membuatku tak berdaya. Kami berdua telanjang bulat tanpa sehelai benangpun di ranjangku. Kusaksikan kontol itu menjulang besarnya, aku sampai tergidik melihat kontol itu, tanganku saja sampai gemetaran.

“Ayo Bu Fenny .. jangan melamuni kontolku .. emut deeh “ rayu Royhan dengan mengelus elus daguku, aku tersenyum

“Nggak sayaang .. aku takjub dengan kontolmu ini .. Bu Fenny suka sama kontolmu .. sayaang .. malam ini Bu Fenny yang kau kenal menjadi milikmuuu .. Oke Han .. aku telan spermamu .. “ kataku dengan rakus membuka mulutku, kumasukan kontol itu dalam mulutku.

“Iyaaaaa aaaaaaaaaah aaaaaaaaaauh .. emuut … sedot .. Bu Fenny aaaaaaaaaah sssssssssssh sssssssssshh .. uuuuuuuuh .. seponganmu aaaaaaaaaah “ keluh Royhan dengan meremas kedua bukit kembarku, nakal sekali, buah dadaku dimencongkan ke sana kemari, diremas ke kanan dan ke kiri, aku menggeliat dengan posisi membungkuk itu. Tangan kiri Royhan merapikan rambutku yang berantakan.

Kontol itu keluar masuk mulutku, kontol itu basah air liurku, kunikmati setiap kontol itu keluar masuk mulutku. Kontol besar itu sesak dalam mulutku, gigiku sering bergesek dengan kontol itu, baunya khas kelamin, walau pesing namun sangat nikmat bagiku. Kukeluarkan kontol itu, kuambil nafas sejenak.

“Bu Fenny .. hhhmmm … Bu Fenny memang maniak kontol .. dasar betina “ ejek Royhan dengan mengelus elus punggungku. Kupandang dan kuberikan senyum padanya.

“KONTOOOOL “ balasku tak mau kalah.

“Wuuih … mulai binal yaa .. awas yaaa kalo berubah lagi “ balas Royhan dengan menyentil punting susuku

“Tiiiiiiiiiik “ Royhan menjentikan jarinya menyentil punting susuku

“Aaaaaaaaaaaaaaaauh .. sakit aaaaaaaaaaaaah “ keluhku merasakan puntingku kesakitan.

“Awas kalo besok besok nggak mau aku kontoli .. “ sahut Royhan dengan tersenyum dan menarik kepalaku, bibirku dilumat dengan rakus, aku terbawa lumatan itu, aku mabuk kepayang dan semakin tenggelam dalam birahi itu. Aku sampai ngos ngosan melawan lumatan itu. Aku sampai tak tahan dan kutahan kepala itu.

“Pleasee .. biarkan Bu Fenny emut kontolmuu sssssssshh hhh “ kataku dengan nafas tak karuan.

“Aku suka sama Bu Bu Fenny yang binal dan jalaaaaaaaang, ayo jalaaaaaaaang .. jalangku sayaaang .. Bu Fenny presenter jalang .. presenter binal doyan kontol .. maniak seks .. “ ejek Royhan sampai membuat tergelak akan ejekan yang di mata perempuan pasti akan tersinggung. Namun aku mengamini kata katanya. Aku langsung menjilati buah zakarnya, kuludahi dan kemudian kujilati air liurku.

“Srrrrrrrrrruuuuuuuup .. nikmatnya kontolmu sayaaaaaaaang .. Bu Fenny makin ketagihaaan .. hhhmmm .. tak kusangka .. kontol ini nakal sekali mau menghamiliku .. “ kataku dengan kembali menjilati kontol itu dengan rakus, kepala memiring dan menjilati kontol itu naik turun. Kumasukan kepala penis itu dalam mulutku

“Uuuuuuuuuuh .. Bu Fenny aaaaaaaaaaaaaaaauuh … jadikan gendakku .. “ erang Royhan, menjadi gendaknya ? aaah .. keluhku … namun aku tetap bermain dengan kontolnya itu. Nikmat dan lebih besar dari pada punya suamiku. Royhan memposisikan dengan relaks, bersandar pada bantal, aku semakin bergairah, kontol itu kembali aku emut.

“Mmmmmmmmmfffffffffhhhh … mmhhh ……. ssseeep ..seeeeeeeeeppp … “ suara yang keluar dari mulutku yang tersumpal kontol itu, aku terus mengulum keluar masuk dengan rakusnya. Aku menjadi keranjingan dengan kontol Royhan.

Royhan terlihat merem melek keenakan

Bu Fenny gendak “Rasain luuu “ batinku dalam hati, aku terus menyepong kontolnya, berkali kali Royhan sampai menggeleng geleng. Gesekan gigiku sampai membuat lelaki itu semakin tak karuan.

“Ooooooooh aaaaaaaaaaaaaaaah aaaaaaaaaaauh Mbaaaaaaaak Feeeeeenyy aaaaaaaaaaaaaaah ssssssssssssh ssssssssshh hh .. teruuus sayaang .. terus gendakku .. “ erang Royhan dengan tak karuan.

Royhan sampai kepalanya terjengkang ke belakang merasakan kuluman dan sepongan mulutku, aku sangat rakus sekali mengulum kontol itu, benar benar kontol yang sangat nikmat sekali. Aku merasa kapanpun pasti mau dikencani. Kurasakan kontol itu yang sangat nikmat. Sungguh beruntung malam ini aku dinikmati tubuhku, kupandang sejenak foto suamiku yang terpasung di dinding, kemudian kepalaku menggeleng.

“Kau saksi bisu .. bahwa istrimu doyan kontol orang lain “ batinku mengejek foto suamiku.

“Ayoo gendakku sayaaang .. Bu Fenny gendakku .. tunggu apalagi .. kontolku bukan dipandangi “ rajuk Royhan dengan mengangkat punggung dan langsung memegang kepalaku, aku kembali membuka mulutku, kumasukan dengan paksa kontol itu. Kembali kontol itu keluar masuk mulutku

“Aaaaaaaaaaaaoh .. Mbaaak Feeenyy aaaaaaaaaaaaaah .. enaaaaaaaaaak .. teruuus sayaaang .. terus gendakku .. “ Royhan kembali mengerang erang akibat kuluman nakal mulutku, kontol itu menjadi bulan bulanan mulut, lidah, gigi serta bibirku. Bibirku semakin penuh dengan air liur, mukaku penuh dengan keringat. Kurasakan nikmatnya mengulum kontol itu.

Tak pernah aku merasakan hubungan badan seindang ini, baru kali ini aku merasakan arti kontol bagi wanita, kontol Royhan itu sangat menarik hatiku. Bukan masalah besarnya, kontol itu ngacengnya sangat tegak dan keras, tegak lurus tidak miring. Aku semakin ketagihan.

“Mmmmmmmmmfffffffff …………. ssssssssssssh ssssssssshhh “ desisku ketika kontol itu keluar dari mulutku.

Aku kemudian mengocok kontol itu dengan cepat, benar benar berat tanganku mengocok, kedua tanganku pun kusatukan dan mengocok kontol itu, aku sampai tertawa tergelak

“Kontoooolmu aaaaaaaaaah .. enaaaaaaaaak .. aku sukaaa mengocoknya sayaaaaaaaaaang “ buaiku dengan senang, kubinalkan dan kuliarkan sifatku agar lelaki ini semakin terpikat padaku.

“Mbaaaaaaaaak aaaaaaaaaaaah .. Fenny Rooooseee memang nakaaaaaaaal .. “ sahut Royhan dengan kembali terjengkang kepalanya ke belakang, aku terus mengocok dan meremas dengan cepat, kedua tanganku yang memegang kontol itu semakin gemas tak karuan. Aku sampai menjulurkan lidahku menyaksikan kontol di depanku itu.

“Enaaaaaaaaaaaak .. teruus Mbaaaaaaaaaaaaak dikit laagi .. “ sahut Royhan dengan memandangku sayu, kocokan demi kocokan kulakukan dengan cepat, kulepas sejenak dan kuremas nakal kedua buah zakarnya itu, Royhan sampai bangun melotot padaku, aku sampai tergelak

“Rasain kau germooooooo “ makiku

“Oh .. dasar gendaak … dasaaaaaaaaaaar lonteeee .. presenter lonte .. Bu Fenny memang lonte .. aaaaaaaaaaaaauh … gendakku nakaaaaaaaaal .. Bu Fenny gendak … Ayo .. presenterku sayaaang dikit lagi .. telan maniku .. jangan sisakan sedikitpun aaaaaaaaauuh .. ssssssssshh .. hhhmmm aku suka sama kenakalan Bu Fenny .. wanita pujaanku kini sudah mainin kontolku .. kuhamili kau Bu Bu Fenny .. “ ujar Royhan dengan kata kata yang membuatku panas, aku kembali dicap lonte, dicap gendak, dicap doyan kontol. Aku sebenarnya tak terima namun aku tidak protes karena aku tidak mau menganggu mengocok kontolnya itu. Kontol ngaceng itu sangat nikmat bagiku

“Terseraaaaaaaah .. Bu Fenny memang lonte .. aku memang lonte uuuh … kontolmu sayaaang .. “ sahutku tak karuan karena kocokan yang cepat ditanganku itu. Royhan tidak tahan lagi, kulihat meringgis, kuhentikan kocokan itu dan kembali kontol itu kumasukan, kukulum dengan buas dan liar dan kadang kugigit, kurasakan ketika tanganku naik ke perutnya, rasa panas di situ cepat dan menjalar, Royhan sampai tertegang tak karuan, dadanya naik ke atas, tinggal sedikit lagi kontolnya muncrat, kumasukan kontol itu dalam dalam dan Royhan pun mencapai klimaks

“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaauh … Feeeeeny Roooose .. lonteeeeeeeeeeeeeeekuuuu “ erang Royhan panjang mencapai puncak pendakian aku oral.

“Craaaaaaaaaaaaaaaat .. craaaaaaaaaaaat .. craaaaaaaaaaaat .. craaaaaaaaaaat “

Kontol itu meneBu ke tenggorokanku memuncratkan lendir kental, kutelan air mani itu bulat bulat, luar biasa rasanya, gurih dan sedikit asin kadang ada rasa masam, kutelan dengan cepat dan kusedot sedot kontol itu agar lebih banyak mengeluarkan sperma, ada lelehan yang keluar dari mulutku menetes ke selakangan Royhan. Kujilat dengan cepat, tak kusisakan sedikit sperma yang kubuang.

Royhan berkelonjotan dengan mata terpejam, aku terus menjilati sampai kontol itu mulai lembek, aku sampai mengelap mulutku agar sisa sisa sperma di bibirku masuk. Kutarik kepalaku, aku kemudian menyambar botol air putih, kutenggak dan kuminum segera, sperma itu lenyap dalam perutku.

“Kata orang .. katanya menelan sperma bisa awet mudaa “ sahutku yang tidak dibalas oleh Royhan, aku kemudian menaikinya, kutekan dadanya dengan bukit kembarku. Royhan membuka matanya, kucium kedua pipinya.

“Gimana sayaang .. Bu Fenny sudah jadi lontemu .. Bu Fenny presenter jalang milikmuu .. hamili aku ya sayaang .. akan kukandung anakmu .. buatin Bu Fenny anak yang ganteng seperti kamuu “ pintaku sudah tak perduli hamil apa tidak, tapi aku malah justru pengin dihamili

“Bu Fenny Pembohong… gendak pembohong .. lonte pembohong .. presenter jalang tidak bisa dipegang mulutnya, mulut sama memeknya nggak beda “ sudut Royhan.

“Iyaaa .. iyaaa .. aku pembohong .. aku memang lonte .. Bu Fenny lonte “ kataku tak kalah.

Bu Fenny lonte“Aku suka Bu Fenny yang mesum, nakal, binal, jalang .. jadi gendakku harus begitu .. akan kucarikan job lain dengan bayaran gedhe .. tapi kudu bersumpah mau kukontoli kapan saja .. “ tawar Royhan

“Oh My God .. aku tersanjung sayaaang .. “ sahutku senang.

“Malam ini akan kubuat Bu Fenny mengerang erang, merintih rintih keenakan aku kontoli, ewein, spermain, entotin .. memekmu bakal jadi santapan empuk kontolku .. akan kubuat Bu Fenny terkapar minta ampun aku kontoli “ ancam Royhan sampai membuatku melotot. Ancaman itu benar benar nyata, di mobil saja aku sudah kedodoran.

“Sayaaaaaaang aaaaaaaaaaah .. jangan gitu donk .. beri yang nikmat dan lembut bak suami istri “ kataku meminta dengan halus

“Makanya bersumpahlah Bu Bu Fenny aku kontoli terus “ rajuk Royhan

“Aku bersumpah sayaang .. kapan pun aku rela dikontoli dan dihamili “ jawabku dengan tegas.

“Pegang sumpahmu Bu Fenny .. kalo bohong rasakan akibatnya .. akan kupanggil teman temanku menggenjot memekmu .. “ ancamnya dengan mata sorot tajam

“Jangaaaaaaaan aaaaaaaah .. aku tak mau kontol lain .. Bu Fenny hanya mau kontolmu aja, tolong .. jangan bagi tubuhku .. aku adalah milikmu .. aku tak mau .. ogaah dikontoli lelaki lain “ kataku mendebat

“Lha ngapain kamu nanti masih mau dikontoli Enkito suamimu ?” sudut Royhan

“Ya Tuhan .. dia suamiku . enak aja “ sahutku cepat

“Kurangi ya .. jatahku harus lebih banyak dari pada dia .. “ rajuk Royhan, aku tergelak mendengarnya, pemuda ini banyak maunya padaku

“Iyaaa .. satu job berhasil .. aku nambah jatah dikontoli sama kamu .. misal sekarang seminggu lima kali, besoknya bisa tiap hari .. “ kataku berkelakar, aku merasakan kontolnya menegang lagi ketika kutindih dengan selakanganku, kurasakan kontol itu mendesak desak membuatku harus menyingkirkan selakanganku.

“Wooooooooo .. ngaceng lagi sayaaaaaaaang .. harus masuk memek Bu Fenny dan menghamili ya “ kataku sambil menjentikan jariku menyentil kontol ngaceng itu

“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaw “ lenguh Royhan tersenyum padaku.

“Dasar Bu Fenny lonte doyan kontol “ makinya padaku, aku tergelak gelak padanya. Uh .. nakal dan jahil Royhan ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar