Kamis, 11 Agustus 2011

Tante Erlindah 2

Tante Tante Erlindah memegang kontolku dengan gemetar, setelah menjilati kontolku empat kali, Tante Tante Erlindah terasa jengah dan meludah ke lantai, kontolku yang besar itu tidak sanggup ditatap oleh Tante Tante Erlindah. Namun aku sudah kepala basah, kususupkan tanganku ke belahan buah dada Tante Tante Erlindah yang over size, tangan Tante Tante Erlindah mencekalku, rupanya Tante Tante Erlindah berusaha untuk menghindari nafsu buta, aku semakin penasaran, kupelorotkan sekalian celanaku sampai lepas, Tante Tante Erlindah memandangku ke atas dengan sinis, namun aku kini pegang kendali terhadap wanita montok itu, kontolku yang besar menjulang ngaceng itu kembali kusodorkan dan menempel di pipi Tante Tante Erlindah, sontak Tante Tante Erlindah menghindar. Aku tersenyum padanya, namun Tante Tante Erlindah hanya memalingkan mukanya ke samping.

“Ayoo deh Tan .. uangku itu tak seberapa .. masih ada yang lain .. ayo deh Tante Tante Erlindah kita bermain kontol yuuk .. tuh kontolku sudah ngaceng .. pengin ngewe memek Tante Tante Erlindah “ rajukku semakin kalap melepaskan blazer Tante Erlindah itu kemudian dengan paksa menarik pakaian dalam setelah blaszer sehingga kemontokan buah dadanya semakin jelas, bentuk branya berbeda dengan bra biasa, talinya lebih lebar dan bentuk branya lebih tipis, puntingnya tercetak nakal, di meja aku melihat ada cutter, kusambar dengan tangan kiriku, aku kemudian ke belakang punggung, kuputus tali branya itu, sontak buah dadanya yang besar itu langsung terburai ke bawah.

“Wooow .. susu Tante Tante Erlindah gedhe bangeeet .. aku suka bermain di susu Tante yaa .. kontolku nanti menggesek gesek itu .. “ kataku membuat Tante Tante Erlindah kini menutup kedua buah dadanya dengan tangannya menyilang, aku kemudian memutus tali branya lagi, sehingga tuntas sudah tali branya terlepas, Tante Tante Erlindah ketakutan dengan bibir gemetar, tidak menyangka ada calon nasabah yang begitu nekad ingin menyetubuhinya, aku kemudian berjongkok dan kutatap mata Tante Tante Erlindah, namun Tante Tante Erlindah menolak tatapanku dengan memalingkan mukanya, aku kemudian mengelus pahanya yang mulus itu, kulihat sejenak selakangannya sudah basah

“Tante daah basah yaa .. minta disodok sodok sama kontolku ?” tanyaku membuat Tante Tante Erlindah terdiam memandangku

“Jangan tatap aku Taan .. tatap saja kontolku “ godaku dengan menyelusupkan kedua tanganku, Tante Tante Erlindah menolak aku menarik celana dalamnya

“Lepass deeh .. aku pengin lihat jembut Tante Tante Erlindah .. ayo deh Taan .. kontolku enaaak, jangan biarkan aku melukaimu, Tante .. kita sama sama puas, Tante dapat nasabah baru .. aku dapat memek Tante Tante Erlindah “ sahutku sambil nakal lebih dalam ke belakang menarik resluting roknya di belakang, Tante Erlindah menekan pantatnya ke belakang melarangku menarik reslutingnya.

Toh perlawanan demi perlawanan itu mulai mengendur, namun Tante Tante Erlindah masih ogah kuajak untuk bersetubuh. Kupaksa tarik resluntingnya

“Haan .. jangaaaan aaah . tolong jangan lakukaaan . jangan “ tolak Tante Tante Erlindah dengan wajah sangat kawatir karena masih berada di kantor

“Ayoolah Taan .. lepas rok Tante .. kita akan selalu memuaskan .. tante nanti pasti ketagihan kontolku “ sahutku dengan tersenyum, kutarik rok pendek itu sampai ke lututnya, Tante Tante Erlindah sudah mulai pasrah. Sampai ke lutut aku kemudian menurunkan sampai mata kakinya, aku kemudian mengangkat pantat sedikit dan kutarik celana dalam Tante Tante Erlindah, awalnya Tante Tante Erlindah menolak

“Duuh .. aku sudah telanjang, kontolku sudah keluar .. ayo deeh Taaan .. aku ingin lihat sarang Tante Tante Erlindah .. jembut tante lebat khan ?” selidikku yang membuat Tante Tante Erlindah memerah mukanya malu luar biasa itu.

“Jangaaan .. tolong .. sekali lagi .. jangan lakukan .. saya takut .. taa taakuut “ iba Tante Tante Erlindah dengan wajah tegang luar biasa, namun celana dalam Tante Tante Erlindah pun terlepas jadilah wanita ini menggenakan pakaian awut awutan, bagian dadanya tersembul buah dadanya yang besar, bagian selakangannya memang penuh dengan jembut, lepas aku menelanjangi Manager Relationship Citibank ini, aku kemudian berdiri, kupegang kontolku

“Buka mulut Tante Tante Erlindahaa, eh .., Tante Erlindah sayaangku .. ayo deh emut kontolku, masukin kontolku dalam mulut Tante Erlindah .. enak kok .. ayolaaaaah .. nanti aku oral memek Tante Erlindah “ rayuku semakin menggila, namun Tante Tante Erlindah hanya menutup mulutnya, kusodorkan kontolku namun Tante Tante Erlindah menutup mata dan mulutnya, kutekan kontolku ke bibirnya yang merapat itu. Kutatap lagi wajahnya yang cantik itu, kutekan juga kontolku ke bibirnya yang masih merapat, matanya terpejam tidak berani membuka, aku tersenyum, penolakan yang munafik, biasanya kalo posisi terdesak pastilah wanita ini akan kabur ke arah pintu yang dikuncinya sendiri. Walau tidak kupegang tubuhnya namun Tante Tante Erlindah tetap saja di tempatnya.

Buah dadanya besar itu sungguh indah sekali, puntingnya besar, tubuhnya mulai berkeringat, bagian memeknya yang penuh jembut itu membasah seiring rangsanganku yang membuat Tante Tante Erlindah semakin terbuai nafsu.

“Ayooo bukaaaaaaa “ kataku lagi, tak kusangka wanita ini malah memundurkan kepalanya dan membuka matanya

“Sayaa yaa ti ti daaak daaak sangguuup .. “ ujar Tante Tante Erlindah dengan bibir gemetar

“Atau aku langsung coblos memek Tante Tante Erlindah ?” ajakku dengan mendorong bagian pundaknya agar telentang di kursi empuk nan panjang itu

“Jangaaaaaaaaan “ tolak Tante Tante Erlindah dengan gelagapan

“Berarti emut kontolku dulu ya ?” tanyaku lagi

“Jangaaaaaaan “ sahut Tante Tante Erlindah sekali lagi, matanya kembali terpejam. Aku memajukan selakanganku lagi, kutekan kontolku sampai menyentuh ke bibirnya lagi.

“Ayoo bukaaaaaa “ kataku dengan nada tinggi.

Perlahan bibir Tante Tante Erlindah membuka namun kecil

“Kurang lebaaaaaar “ perintah, Tante Tante Erlindah membuka lebih lebar dan aku langsung mendorong paksa kontolku yang besar itu membuat Tante Tante Erlindah membeliak matanya

“Mmmmmmmmmmmmmmmmhhhhh .. “ lenguh Tante Tante Erlindah yang tidak menyangka kontolku melesak nakal sesak dalam mulutnya, gesekan giginya yang menggesek kontolku kutahan rasa sakitnya, Tante Tante Erlindah menahan dengan menekan ke pinggangku agar kontolku tidak masuk lebih dalam. Kulihat mulut Tante Erlindah sudah kemasukan kontolku sampai separo, namun tidak bisa mundur lagi karena sandaran kursi panjang bagian belakang itu sudah tertempel di belakang kepala Tante Tante Erlindah.

“Ayooo .. Tante Tante Erlindah .. lonteku sayaaaaaaaaaaaang “ sahutku dengan suara yang mengajaknya agar lebih insten dalam berhubungan seks dengan Manager Relationship Citibank Land Mark Jakarta ini.

Tante Tante Erlindah sampai matanya melotot, menahan selakanganku setelah menekan di pinggang

“Diperkosa itu tidak enak Tante .. mending nikmati saja kontolkuu “ kataku lagi sambil menekan kontolku sehingga kontolku amblas lebih dalam mulutnya.

Perlahan wanita itu menjulurkan lidahnya dan menjilati kepala kontolku bagian dalam, kurasakan sentukan dan gesekan lidahnya begitu nikmat, kurasakan kontolku seperti dielus elus barang halus, sontak aku merasakan horny luar biasa, rambutnya yang pirang itu menambah cantiknya Tante Tante Erlindah, Tante Tante Erlindah lebih cantik jika dalam posisi mengemut kontol.

Perlahan kontolku kutarik dan kumajukan Tante Tante Erlindah pun mengikuti gerakanku, kepala wanita ini pelan pelan maju mundur, kontolku yang sesak dalam mulutnya itu diemut dan dipermainkan.

“Iyaa .. teruus Taaaan .. Tante Tante Erlindah memang doyan kontol .. nanti akan kubuat maniak kontol deeh “ racauku dengan merogoh ke buah dadanya yang bergelantungan sangat indah nan besar itu, membuat Tante Tante Erlindah menggeliat tubuhnya, perlahan pahanya membuka seiring gerakan kepalanya mengeluarmasukan kontolku itu.

Kurasakan setiap mili Tante Tante Erlindah mengemut kontolku keluar masuk dengan pelan pelan, kubiarkan selakanganku diam saja agar kepala Tante Tante Erlindah yang aktif maju mundur memasukan kontolku itu.

Tante Tante Erlindah terus perlahan mengulum kontolku.

Tante Tante Erlindah alias Inong Melinda “Ayoo teruus Tanteee .. Tante Erlindahku sayaang . kocok kontolku jugaa “ perintahku, Tante Tante Erlindah masih memejamkan matanya menikmati oral kontolku dalam mulutnya, kontolku kemudian dipegangnya, Tante Tante Erlindah mengeluarkan kontolku itu, kemudian membuka matanya dan menatap kontolku dengan pandangan yang masih risih, bibirnya gemetar sehingga air liurnya menetes seiring emutan pada kontolku yang sudah keluar itu.

“Bilang .. Tante Tante Erlindah doyan kontol “ perintaku, Tante Tante Erlindah menggeleng pelan

“Ayoo “ sahutku

“Iyaa yaa .. Tante Erlindah do do yaan .. koon .. kontol .. “ ujar Tante Tante Erlindah dengan gemetar seolah takut takut.

“Bersediakan Tante Tante Erlindah kuewe memeknya ?” tanyaku

“Iya yaa .. maaa maaau “

“Kita akan kawin sayaang .. Tante Tante Erlindah akan kukawini nanti .. “ rayuku lagi

“Yaaa .. Tante Erlindah mau saja dikawini .. tapi keluar di luaaar “ elak Tante Tante Erlindah dengan menggeleng pelan

“Di dalam Tante .. “

“Tidak maaaaaau “ jawab Tante Tante Erlindah dengan nada sedikit galak.

“Oke .. kocok kontolku deh Taaan .. aku pengin Tante Tante Erlindah bermain dengan kontolkuuu “ perintahku dengan menatap tajam ke matanya itu, kusingkapkan rambutnya itu agar tidak berada di depan dadanya, sehingga aku bisa menikmati kemontokan susunya yang besar itu.

“Eiit .. Tante Tante Erlindah bilang yang tegas deeh …. doyan kontolku gitu “ ajakku lagi

“Iyaa .. Tante Erlindah suka kontolmuuu “ sahut Tante Tante Erlindah dengan nada dinaikan lebih keras.

Tante Tante Erlindah kemudian mengocok kontolku pelan pelan, tangannya yang lentik itu tidak sanggup melingkari kontolku, kontolku yang basah karena air liur itu terasa mudah di kocok oleh Tante Tante Erlindah.

“kita enam sembilan tanteee .. siap yaa “ kataku dengan menahan tangan Tante Tante Erlindah, Tante Tante Erlindah pun menurut kemudian Tante Tante Erlindah menggeser duduknya lalu rebahan.

“Aku suka memek Tante Tante Erlindah yang penuh jembut ini “ ujarku dengan naik ke kursi panjang nan empuk itu mengangkangi tubuh Tante Tante Erlindah yang montok luar biasa itu. Buah dadanya sampai bergerak ke sana ke mari seiring tubuhnya rebahan ke kursi panjang itu.

“Buka paha Tante Tante Erlindahaa .. uuuh .. basaah bangeeet .. sudah ndak tahan ya tante .. sabar deeeh … aku lebarin memek tante yaa “ kataku dengan membungkuk dan langsung menjilati memek basah itu dengan rakus, Tante Tante Erlindah tak karuan dengan mendesis sambil tangannya menggapai meja di sampingnya itu, kusapu memek yang basah itu, kujilati lubang memeknya itu dengan lidahnya

“Ooh .. jangaaan aaaaaaaaah aduuuh .. jangaaaan …. Aaaaaaaaaaauh sssssssshhh ssssssshhh hhh .. mmmmmmhh, mmmhhh .. Haaan .. jangaan nakaaal aaaaaaaaaah .. uuuh eeeeeeh .. oooooh …mmmhhhhh “ desis Tante Tante Erlindah dengan kepala menggeleng geleng, matanya melihat ke bawah karena posisi kepalanya lebih tinggi dengan rebahan itu, namun aku kemudian menurukan selakangaku, sehingga kontolku menutupi pandangan Tante Tante Erlindah di mana aku sedang nakal menjilati memeknya.

Tangan Tante Tante Erlindah pun memegang kontolku dengan erat dan dikocoknya

“Aayoo kocok .. kocokin yaaaaaaaaa “ ajakku dengan melesakan lidahku masuk ke dalam celah memeknya yang basah itu, mulut Tante Tante Erlindah kemudian membuka dan menelan kontolku

“Hmmm .. Tante Tante Erlindah sudah doyan kontol rupanyaa “ sahutku dengan kembali mempermainkan lubang memek Tante Tante Erlindah itu, aku semakin bersemangat menggarap manager citibank ini.

Aku begitu rakusnya menjilati lubang memeknya yang memerah seiring aksi nakalku menjilati dan menyedot lubang memeknya, belum lagi pahanya yang montok itu aku elus elus dengan rabaanku, kuangkat bagian dadaku lebih atas dan kulihat Tante Tante Erlindah sedang asyik mengulum kontolku keluar masuk mulutnya.

Kusapu kembali lubang memeknya, kujilati klirotisnya itu, kali ini Tante Tante Erlindah sudah semakin cepat bermain dengan kontolku.

Tubuh kami sudah penuh dengan keringat, kami berdua sudah telanjang bulat ingin segera kawin di kursi panjang kantor Citibank Land Mark jalan Sudirman Jakarta itu.

Geliat tubuh Tante Tante Erlindah semakin tak karuan seiring jilatan lidahku di klitorisnya itu, perlahan lahan Tante Tante Erlindah tak karuan sampai menahan kontolku dan dikocoknya pelan.

“Sudaah Tanteee “ kataku sambil mengelus elus memek Tante Tante Erlindah. Aku pun menahan tangan Tante Tante Erlindah agar tidak bermain dengan kontolku, aku kemudian memutar kemudian aku keluar dari kursi panjang itu, aku berdiri dan kutarik tangan Tante Tante Erlindah.

“Ayo emut lagi yang semangat Tante .. yakinlah Tante Tante Erlindah sangat doyan kontol .. Tante Erlindah sayang .. lonteku sayaaang .. ayo deeh .. emut kontolku “ ajakku lagi

Tante Tante Erlindah yang bangun itu langsung kusodorkan kontolku, Tante Tante Erlindah langsung saja melahap kontolku dengan membuka mulutnya lebar lebar, kali Tante Tante Erlindah setengah rakus memasukan dan mengeluarkan kontolku dalam mulutnya, lidahnya menjilati kontolku, kontolku dengan lahap dimakan dan diemut emut, kontolku sampai dipakai menggosok giginya, kontolku menyelinap di antara gigi dan pipinya itu>

“Hhhmmm .. mmmmmmmmmhhh .. “ suara yang keluar dari mulut Tante Tante Erlindah, gantian sebelah kanan pipi dan giginya digosok oleh kontolku terasa nikmat luar biasa, kemudian Tante Tante Erlindah menggocok kontolku dengan cepat, terakhir Tante Tante Erlindah menyedot kontolku walau tidak kuat namun kurasakan nikmat luar biasa

“Sudah Tante .. aku pengin kawin sama Tante Tante Erlindah .. rebahan deh Tantee .. aku coblos yaa “ ajakku sambil menahan tangan Tante Tante Erlindah yang masih memegang kontolku itu. Tante Tante Erlindah pun menurut kemudian rebahan

“Lebarkan paha Tante Tante Erlindah .. wuih .. Tante memang nikmati kalo digenjot dari atas “ pujiku

“Iyaa .. genjotin saja sepuasmu .. “ sahut Tante Tante Erlindah tanpa ekspresi itu.

Aku kemudian naik lagi ke atas dan berada dalam naungan pahanya yang mulus itu, kulebarkan pahanya, kutatap buah dadanya yang besar itu, sedangkan Tante Tante Erlindah sampai tegang menunggu kontolku masuk ke dalam memeknya

“Bersediakah Tante Tante Erlindah aku kawini ?” tanyaku

“Yaa .. kawini sajaaa “ jawab Tante Tante Erlindah pendek.

“Siap yaa .. memek tante sempit … “

Aku kemudian menindihnya dan mengajaknya saling bercumbu, kulumat bibirnya yang seksi itu, Tante Tante Erlindah pun membalas lumatanku, tanganku kupakai dengan meremas buah dadanya sebelah kiri itu, Tante Tante Erlindah sampai menggeliat, hendak menahan kepalaku, namun lumatanku sangat rakus, sehingga Tante Tante Erlindah pasrah mengikuti lumatanku, kurasakan lidah kami saling bertaut, kami saling menghisap, kurasakan hisapan, kurasakan manisnya bibir Tante Tante Erlindah itu.

Tante Tante Erlindah sampai terengah kuajak saling melumat itu

“Ta taaa haaan aaaaah .. tante ndak kuaaat aaah .. “ elak Tante Tante Erlindah menghindar lumatanku itu.

“Oke deeh .. aku coblos yaaa “ sahutku dengan menghembuskan nafasku karena aku juga tidak tahan ingin segera kawin dengan Manager Relation Citibank ini.

Tante Tante Erlindah mengangguk pelan, kupegang kontolku dan kudesakan pada lubang memeknya yang basah itu, Tante Tante Erlindah menjerit kecil

“Aaaaaaaaaaaaaaaauh .. sakit .. aaaaaaaaaaaah ..sssssssssssshhh hhhh… huuuuuuuh .. mmmmmmmmmmhhhh “ lenguh Tante Tante Erlindah merasakan kontolku mulai melesak masuk

“Tarik duluu . uuuuuuuh “ seru Tante Tante Erlindah kemudian, kutarik kontolku dan kutekan dengan tenaga besar membuat Tante Tante Erlindah mendongak ke atas. Kuatur rambutnya ke atas agar tidak mengangguku bermain dengan susuku, kumasukan punting susunya dalam mulutku dan kusedot sehingga Tante Tante Erlindah menjerit lagi.

Kontolku kutarik dan perlahan lahan kontolku melesak lebih dalam disertai gemetaran tubuh Tante Tante Erlindah yang tak karuan rasanya aku kontoli itu. Tante Tante Erlindah sampai membusungkan dadanya ke atas, kontolku sudah masuk separo, luar biasa sesak dalam memeknya, sampai sampai aku menahan sebentar sambil membuang nafas.

Kami diam sejenak, Tante Tante Erlindah menungguku aku kemudian menarik kontolku, kudorong lagi dan kami pun semakin panas saja, keringat membanjiri tubuh kami, hawa AC dingin tidak kami gubris.

Berkali kali aku turun dan naik dengan tenaga besar, kuhujamkan kontolku dalam dalam agar amblas nan mentok disertai jeritan Tante Tante Erlindah melenguh

“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaauh “ lenguh Tante Tante Erlindah dengan nafas yang ngos ngosan itu, aku pun tidak memberi jeda, aku langsung menindihnya mengejar bibirnya sambil pantatnya naik turun menggenjotnya

“Aaah .. Haan aaaaaaaah …. Nggak kuaaat aaaaaaaah “ erang Tante Tante Erlindah merasakan serbuah bibir, kontol, serta tanganku yang meremas buah dadanya yang besar itu, Tante Tante Erlindah montang manting tak karuan, genjotan demi genjotan aku lakukan.

susu besar Tante Tante Erlindah “Oooh .. sssssssssssssssh ssssssssshhh hhh .. aaaaaaaaauh aaaaaah .. uuuh aaah .. uuuh .. aah .. uuuuh “ lenguh Tante Tante Erlindah seiring aku menggenjotnya dengan gencar, memeknya yang basah itu nikmat sekali, kurasakan gesekan batang kontolku di dinding memeknya yang mengcengkeram dengan ketat, kurasakan kontolku seperti di peras peras dan diurut urut oleh otot otot memeknya itu.

Kami berpacu dengan gerakan berlawanan

“Uuh memek Tanteee Tante Erlindahaaaa ..enak bangeeeeeet hhuuuuuuuuuuh ..ayo deeeh .. ayoo .. ikuti gerakaaaanku “ ajakku dengan gencar menggenjot Manager Relation Citibank Land Mark ini.

Aku menggenjot lebih cepat sampai Tante Tante Erlindah merem melek keenakan, ta kusangka Tante Tante Erlindah sampai mengeluarkan kata nikmat

“Ohh .. enaaak eeeeeh .. aaaaauh .. sudaah aaaah sudaaah .. ndaaak kuaat “ lenguh Tante Tante Erlindah tak karuan, aku pun terus gencar menyerbu, kontolku sudah tidak tahan, Tante Tante Erlindah berusaha mengontrol agar kontolku tidak muncrat di dalam, namun karena terbuai serbuanku itu Tante Tante Erlindah pun pasrah jika aku menggelontorkan spermaku menembus rahimnya.

Kurasakan memek Tante Tante Erlindah menjepit kuat kontolku, kurasakan mata Tante Tante Erlindah hanya terlihat memutih keenakan aku setubuhi, tubuhnya tergoncang goncang akibat sodokanku itu, Tante Tante Erlindah sampai terpejam kemudian ketika tubuhnya sudah tidak kuat lagi, memeknya menjepit kuat kontolku dan itupun aku merasakan kontolku sudah tidak tahan, Tante Tante Erlindah menjerit kuat ketika mencapai puncak klimaks dengan tubuh tegan dada membusung menabrak dadaku

“Ooooooooooooooooooooooh aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah “ erang Tante Tante Erlindah kuat sambil tubuhnya tegang, aku pun menghujamkan kontolku dalam dan kusemburkan isi kontolku

“Craaaaaaaaaaaat .. craaaaaaaaaaaaat .. craaaaaaaaat .. craaaaaaaaat … craaaaaaat “

Kami berdua sampai berkelonjotan bertindihan itu, tubuh kami bersemangat berkelonjotan, Tante Tante Erlindah penuh dengan keringat membanjir, aku pun lemas setelah berkelonjotan, kurasakan banyak cairan kental yang kurasakan pada kontolku yang tertancap dalam memeknya yang basah itu

Lelehan spermaku sampai keluar dari sela sela memek Tante Tante Erlindah, Tante Tante Erlindah diam dengan dada naik turun dan mata tertutup, sejenak kami diam, namun aku terkejut ketika tangan Tante Tante Erlindah menepuk pundakku keras

“Kurang ajaaar .. aku bilang di luar .. masak di dalam “ sungut Tante Tante Erlindah dengan wajah marah.

“Ntar aku sodoki lebih keras .. “ sahutku enteng

“Jangaan “ tolak Tante Tante Erlindah lagi

“Tidaak .. kita akan main lagi .. sampai sama sama puas .. aku belum puas Tante .. aku pengin Tante Tante Erlindah nungging di meja mancal .. “

“Waduuuh .. jangaan aaaaaaaah .. kita lakukan di luar sajaa .. Tante ndak mau “ tolak Tante Tante Erlindah yang gelagapan itu

“Pokoknya sekarang .. atau aku batalin nyimpen uang di citibank” ujarku santai

“Huuh .. kamu jahaaat .. ini gimana kalo aku hamil ? payah aaah sudaah aaaah “ tolak Tante Tante Erlindah dengan nada protes

“Sekali lagi kita main .. sama sama puas Tante .. oke deeh .. ayo deh Tan .. setelah ini kita selesaikan kontrak .. gimana ?” tanyaku

Tante Tante Erlindah menatapku kosong dan kemudian memalingkan wajahnya, nasibnya benar benar apes, mengejar uangku malah Tante Tante Erlindah menggadaikan tubuhnya untuk kugeluti, kutarik badanku dan aku pun merasakan sakitnya kontolku tergesek itu, aku menarik badanku dan duduk di depan Tante Tante Erlindah yang tiduran mengangkang itu.

Tante Tante Erlindah bangun dan sampai shock melihat kontolku penuh lendir

“Jilati Tante .. jilati, habisin spermaku .. telaaaaaaaaaaan “ ajakku sambil memegang kepala Tante Tante Erlindah dengan paksa, Tante Tante Erlindah pun sampai berusaha berontak

“Gilaaaaaaa .. kamu seperti binataaang “

“Tante Tante Erlindah juga betinaaaaaaaa “ balasku tak kalah. Tante Tante Erlindah sampai tegang tak karuan menahan tanganku yang menekan kuat itu, Tante Tante Erlindah masih tidak mau, aku tetap terus berusaha agar kontolku bersih, setelah itu akan kuewe di meja kerjanya itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar